Dari Sejarah Alkitab Indonesia
(3 revisi antara tak ditampilkan.) | |||
Baris 50: | Baris 50: | ||
|[[Berkas:Alkitab_leydekker_1733_a.jpg|x200px|Injil Yahya terjemahan Leydekker]] | |[[Berkas:Alkitab_leydekker_1733_a.jpg|x200px|Injil Yahya terjemahan Leydekker]] | ||
|[[Berkas:Alkitab_leydekker_1733_cover_besar.jpg|x200px|Alkitab terjemahan Leydekker]] | |[[Berkas:Alkitab_leydekker_1733_cover_besar.jpg|x200px|Alkitab terjemahan Leydekker]] | ||
+ | |} | ||
+ | |||
+ | == Mazmur Werndly (1735) == | ||
+ | {| | ||
+ | |- valign="top" | ||
+ | |'''George Henric Werndly''', seorang pendeta dari Swiss, menerjemahkan Mazmur ke dalam bahasa Melayu lengkap dengan not angkanya. Sebelum adanya terjemahan ini, buku Mazmur yang digunakan adalah terjemahan Heurnius. | ||
+ | |[[Berkas:Werndly binding.jpg|x200px|Mazmur terjemahan Werndly]] | ||
+ | |[[Berkas:Mazmur Psalm 39 Werndly p153.jpg|x200px|Mazmur 39 dilengkapi dengan not angka]] | ||
|} | |} | ||
Baris 55: | Baris 63: | ||
{| | {| | ||
|- valign="top" | |- valign="top" | ||
- | | | + | |[[Berkas:Thomsen_vol_1.jpg|x200px|Terjemahan Thomsen]] |
|Seorang utusan misi the London Missionary Society (LMS) yang bernama '''William Milne''' yang datang ke Semenanjung Malaka pada tahun 1814 meminta pandangan guru bahasa Melayunya mengenai terjemahan Leijdecker. Guru bahasanya adalah '''Abdullah bin Abdul Kadir''' yang dikenal dengan sebutan Munsyi Abdullah. Munsyi Abdullah menilai terjemahan Leijdecker kurang wajar bahasanya dan penuh dengan istilah asing. Karena Munsyi Abdullah mengakui keabsahan Kamus Bahasa Melayu William Marsden, maka kamus ini dijadikan patokan untuk merevisi terjemahan Leijdecker. Dan yang mendapat tugas khusus untuk pekerjaan revisi ini adalah '''Claudius Thomsen''' seorang utusan LMS yang lain. Ia bekerjasama dengan Munsyi Abdullah guru bahasanya dalam tugas revisi itu. Thomsen selesai dengan revisi Matius pada tahun 1821. Dengan bantuan '''Robert Burns''', Thomsen menyelesaikan revisi 4 Injil dan Kisah Rasul-rasul pada tahun 1832. Hasil revisi 4 Injil dan Kisah Rasul-rasul ini dicetak sebanyak 1500 eksemplar. | |Seorang utusan misi the London Missionary Society (LMS) yang bernama '''William Milne''' yang datang ke Semenanjung Malaka pada tahun 1814 meminta pandangan guru bahasa Melayunya mengenai terjemahan Leijdecker. Guru bahasanya adalah '''Abdullah bin Abdul Kadir''' yang dikenal dengan sebutan Munsyi Abdullah. Munsyi Abdullah menilai terjemahan Leijdecker kurang wajar bahasanya dan penuh dengan istilah asing. Karena Munsyi Abdullah mengakui keabsahan Kamus Bahasa Melayu William Marsden, maka kamus ini dijadikan patokan untuk merevisi terjemahan Leijdecker. Dan yang mendapat tugas khusus untuk pekerjaan revisi ini adalah '''Claudius Thomsen''' seorang utusan LMS yang lain. Ia bekerjasama dengan Munsyi Abdullah guru bahasanya dalam tugas revisi itu. Thomsen selesai dengan revisi Matius pada tahun 1821. Dengan bantuan '''Robert Burns''', Thomsen menyelesaikan revisi 4 Injil dan Kisah Rasul-rasul pada tahun 1832. Hasil revisi 4 Injil dan Kisah Rasul-rasul ini dicetak sebanyak 1500 eksemplar. | ||
|} | |} | ||
Baris 127: | Baris 135: | ||
|Setelah Indonesia merdeka, Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) menerbitkan Alkitab Terjemahan Lama, dengan menggabungkan Terjemahan Perjanjian Lama Klinkert dan Perjanjian Baru Bode. Alkitab ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1958. Alkitab terjemahan ini menjadi Alkitab yang umumnya dipakai di gereja-gereja sampai terbitnya Alkitab Terjemahan Baru. | |Setelah Indonesia merdeka, Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) menerbitkan Alkitab Terjemahan Lama, dengan menggabungkan Terjemahan Perjanjian Lama Klinkert dan Perjanjian Baru Bode. Alkitab ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1958. Alkitab terjemahan ini menjadi Alkitab yang umumnya dipakai di gereja-gereja sampai terbitnya Alkitab Terjemahan Baru. | ||
|[[Berkas:Alkitab_tl_cover_besar.jpg|x200px|Alkitab versi Terjemahan Lama]] | |[[Berkas:Alkitab_tl_cover_besar.jpg|x200px|Alkitab versi Terjemahan Lama]] | ||
- | |[[Berkas: | + | |[[Berkas:Alkitab tl a.jpg|x200px|Injil Jahja versi Terjemahan Lama]] |
|} | |} | ||
Baris 226: | Baris 234: | ||
*[[sejarah/ver_kitab suci komunitas kristiani.htm|Kitab Suci Komunitas Kristiani]] (2002) | *[[sejarah/ver_kitab suci komunitas kristiani.htm|Kitab Suci Komunitas Kristiani]] (2002) | ||
*[[sejarah/ver_wbtc.htm|Perjanjian Baru WBTC (World Bible Translation Center) [Draft]]] (2005) | *[[sejarah/ver_wbtc.htm|Perjanjian Baru WBTC (World Bible Translation Center) [Draft]]] (2005) | ||
+ | *[[sejarah/ver_indonesian_literal_translation.htm|Indonesian Literal Translation]] (2008) | ||
+ | *[[sejarah/ver_king_james_indonesia.htm|Wasiat Baru - King James Indonesia]] (2011) | ||
</includeonly> | </includeonly> |
Revisi terkini pada 16:08, 5 Maret 2013
|
Tahun 2009 merupakan peringatan 380 tahun Alkitab diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu/Indonesia. Kami berharap dengan informasi perkembangan terjemahan Alkitab terakhir dapat memberikan wawasan terhadap sejarah penerjemahan Alkitab di Indonesia, serta menggambarkan pekerjaan Tuhan yang masih terus berlangsung hingga saat ini dalam cara-cara yang berarti dan relevan kepada orang-orang tua dan muda, baik yang sudah bergereja maupun yang belum.
Terjemahan Ruyl (1629), Van Hasel & Heurnius (1651)
Terjemahan Alkitab ke dalam bahasa Nusantara pertama kali dikerjakan oleh seorang awam bernama Albert Cornelisson Ruyl. Ia menerjemahkan Injil Matius dan Markus. Terbitan ini merupakan terbitan dwibahasa (diglot): pada satu sisi dicetak teks berbahasa Melayu dan di sisi lainnya teks paralel dalam bahasa Belanda. Kemudian Jan van Hasel, seorang pegawai Kompeni (VOC) menerjemahkan Injil Lukas dan Yohanes. Sedangkan Kisah Para Rasul diterjemahkan oleh Justus Heurnius, seorang pendeta di Batavia (sekarang Jakarta).
Keempat Injil dan Kisah Para Rasul kemudian diterbitkan dengan judul “Empat Injil dan Kisah Para Rasul-Rasul” pada tahun 1651 dalam bentuk dwibahasa Belanda dan Melayu. Selain menerjemahkan kitab-kitab tersebut, Jan van Hasel dan Justus Heurnius juga menerjemahkan kitab Mazmur. Menurut catatan Lembaga Alkitab Inggris dan Luar Negeri, "[Terjemahan Ruyl] mungkin sekali menandakan pertama kali dalam sejarah bahwa sebuah kitab dari Alkitab diterjemahkan dan dicetak dalam sebuah bahasa yang bukan bahasa Eropa, khusus sebagai alat pengabaran Injil." Hasil jerih payah Ruyl (1629) yang langka ini sekarang disimpan di Wurttembergische Landesbibliothek di Stuttgart, Jerman, dan di British Museum di London, Inggris. |
PB Brouwerius (1668)
Daniel Brouwerious adalah seorang pendeta yang bertugas di Indonesia. Pada mulanya ia menerjemahkan kitab Kejadian. Kemudian ia mengalihkan perhatiannya ke Perjanjian Baru, yang selesai diterjemahkan dan dicetak pada tahun 1668. Namun terjemahan ini memiliki banyak struktur kata dan istilah asing (Portugis). |
Versi Valentyn (1677)
Valentyn atas kemauan dan prakarsa sendiri menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Melayu Maluku. Tetapi terjemahan Pdt. Valentyn tidak mendapat persetujuan Pemerintah Kompeni untuk diterbitkan karena: (a) terjemahannya adalah terjamahan langsung dari Alkitab bahasa Belanda Staten Vertaling, (b) bahasanya bersifat kedaerahan Maluku sehingga sulit dibaca di daerah lain, (c) pemakaian bahasa yang tidak seragam (agaknya terjemahan itu bukanlah hasil karyanya sendiri, tetapi naskah terjemahan yang diperolehnya dari Pdt. Simon de lange yang meninggal dunia di Banda pada tahun 1677). |
Alkitab Leydekker (1733)
Melchior Leijdecker menerjemahkan Alkitab dengan meneliti naskah-naskah Alkitab dalam bahasa aslinya. Ia dengan tekun mencari kata-kata dalam bahasa Melayu yang paling tepat untuk mengalihbahasakan naskah Alkitab. Terjemahan Alkitab ini tidak selesai dilakukan (sekitar 90%; sampai dengan Efesus 6:6), karena pada tanggal 16 Maret 1701, Leijdecker meninggal dunia. Terjemahan ini kemudian dilanjutkan oleh Pendeta Pieter van der Vorm (Efesus 6:7 – selesai).
Karena terdapat berbagai masalah, terjemahan ini baru dicetak pada tahun 1733 (Alkitab lengkap), setelah edisi Perjanjian Baru diterbitkan pada tahun 1731. Selain edisi berhuruf Latin, turut juga dicetak edisi berhuruf Arab karena pada masa itu bahasa Melayu lazim ditulis dengan aksara Arab. Oleh karena Alkitab terjemahan Leijdecker memakai bahasa melayu tinggi dan banyak memakai kata-kata pinjaman dari bahasa Arab dan Persia, maka timbullah usaha-usaha untuk merevisinya dengan memakai bahasa Melayu rendah seperti yang lazim dipakai. Pendeta William Robinson misalnya, berusaha merevisi kitab Matius dan Yohanes. Kemudian usaha perevisian secara menyeluruh dilakukan oleh Pendeta Robert Hutchings dan McGinnis. |
Mazmur Werndly (1735)
Thomsen (1821)
PB Melayu, Dialek Surabaya (1835)
Sementara itu di Pulau Jawa, Perjanjian Baru dalam bahasa Melayu rendah dialek Surabaya dikerjakan oleh seorang tukang reparasi jam yang bernama Johannes Emde beserta kawan-kawannya. Emde yang beristrikan seorang Jawa adalah pemimpin awam dari suatu Kumpulan Kristiani di Surabaya. Ia rajin menginjil, tetapi prihatin akan sukarnya terjemahan Leijdecker dipahami. Emde dan teman-temannya mulai merevisi dan naskahnya diperiksa oleh seorang pendeta Belanda yang bernama D. Lenting dan penginjil Inggris yang bernama Walter Henry Medhurst. Hasil jerih payah mereka diterbitkan di Batavia pada tahun 1835 dan biayanya ditanggung oleh anggota Kumpulan Kristiani di Surabaya tersebut. Kelompok ini juga menyiapkan Buku Mazmur. |
PB Keasberry (1852)
PB Klinkert, Melayu Rendah (1863)
Hillebrandus Cornelius Klinkert adalah seorang misionaris gereja Mennonit. Bersama dua orang temannya yang pandai berbahasa Melayu, dia berusaha menerjemahkan Perjanjian Baru ke tingkat bahasa yang lebih mudah dipahami. Hasil terjemahan ini ternyata sangat mengena untuk kelompok pembaca yang memakai bahasa Melayu rendah, khususnya dialek yang lazim dipakai di daerah Semarang. Pada tahun 1879, Klinkert juga menyelesaikan penerjemahan Alkitab secara lengkap dengan dukungan dari Lembaga Alkitab Belanda (NBG). |
PB Roskott, Melayu Ambon (1877)
The National Bible Society dari Skotlandia, pada tahun 1877, juga menerbitkan 1000 kopi dari versi independent mengenai Perjanjian Baru yang dipersiapkan oleh B.N.J. Roskot dari Amboina, yang dia anggap "satu-satunya versi yang tidak pernah dipersiapkan dalam dialek Melayu dimana ini tertulis." Tidak nampak adanya edisi lebih lanjut dari terbitan penerjemahan Roskott yang diterbitkan sampai 20.000 kopi dari versi Injil Yohanesnya yang dicetak ulang pada tahun 1931 oleh the Scripture Gift Mission dan the National Bible Society dari Skotlandia. |
Alkitab Klinkert, Melayu Tinggi (1879)
Alkitab Shellabear (1912)
Terjemahan ini dilakukan oleh William Shellabear, seorang misionaris Metodis. Alkitab hasil terjemahannya biasa disebut Alkitab Shellabear. Keunikan Alkitab ini adalah pemakaian kata Isa Almasih untuk Yesus. Dalam pemikiran Shellabear, Isa Almasih dianggap lebih mampu menjembatani isi berita dengan kelompok pembacanya. |
PB Melayu Baba (1913)
PB Bode (1938)
Dengan bantuan tiga Lembaga Alkitab, yaitu Lembaga Alkitab Belanda (NBG), Inggris (BFBS) dan Skotlandia (NBSS), W.A. Bode seorang guru teologia, menerjemahkan Perjanjian Baru dengan memeriksa terjemahan Leijdecker, Klinkert, dan Shellabear. Hasil terjemahan ini disebut Perjanjian Baru Terjemahan Bode, yang terbit tahun 1938. |
Alkitab Terjemahan Lama (1958)
Alkitab Ende (1968)
Alkitab Terjemahan Baru (1974)
Alkitab Kabar Baik (BIS) (1985)
Today´s Malay Version (1987)
Firman Allah Yang Hidup (1989)
Kitab Suci Injil (2000)
Kitab Suci Komunitas Kristiani (2002)
Bagan
Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru
1. Tabel Versi Alkitab dalam Bahasa Indonesia/Melayu
Versi | PL | PB | Porsi | Oleh | Organisasi | Bahasa | Ejaan | e-Text | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Porsi Alkitab | |||||||||
Ruyl | - | - | 1629 (Mat); 1638 (Mark) | A.C. Ruyl | - | Melayu | - | - | |
Van Hasel & Heurnius | - | - | 1651 (4 Injil & Kisah), 1652 (Maz) | J.V. Hasel, J. Heurnius | - | Melayu | - | - | |
Valentyn | - | 1677 (?), 1727 (?) | Simon de Lange, Valentyn | - | Melayu Maluku | lama | - | ||
Robinson | - | - | 1815 (Mat, Yoh) | William Robinson | - | Melayu Rendah | - | - | |
Thomsen | - | - | 1821 (Mat), 1932 (4 Injil & Kisah) | Thomsen | - | Melayu | - | - | |
Hermann | - | - | 1850 (Mat) | C.T. Hermann | - | Melayu | - | - | |
Bierhaus | - | - | 1856 (Mark) | J.G. Bierhaus | - | Melayu | - | - | |
Kitab Perjanjian Baru | |||||||||
Bro | - | 1668 | 1662 (Kej) | D. Brouwerius | East Indie Co. | Melayu | Xtra Lama, | tidak ada | |
Emde | - | 1835 | - | J. Emde | Lembaga Alkitab Batavia | Melayu rendah | Melayu, Dialek Surabaya | tidak ada | |
KEA © | - | 1852 (Latin), 1856 (Arab/Jawi) | - | B. Keasberry | BFBS | Melayu | Arab/Jawi, Latin | tidak ada | |
KL © | - | 1863 | 1861 (4 Injil) | H.C. Klinkert | NBG | Melayu Rendah | Lama (oe) | 2000-2002 OLB/YLSA | |
ROS © | - | 1877 | - | Roskott | NBSS | Melayu (Ambon) | Lama Sekali | 2000-2002 OLB/YLSA | |
BABA © | - | 1913, *2007 (reprint) | - | W.G. Shellabear | BFBS, BSS | Melayu Baba | Lama (oe) | 2000-2002 OLB/YLSA | |
BODE © | - | 1938 | 1947 (porsi PL) | W.A. Bode | NBSS | Melayu | Lama | 1994 | |
TBR | - | 1997 | - | Team LAI | LAI | Indonesia | Baru | 2000-2002 OLB/YLSA | |
KSI © | - | 2000 | - | - | LAI | Indonesia | Baru | 2000 | |
KZI © | - | 2008 | - | - | Pengamat Kitab Mulia, Jakarta | Malaysia | Baru | sedang | |
Alkitab lengkap (Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru) | |||||||||
LEY © | 1733 (Latin), 1758 (Jawi), *1821 (Revisi) | 1731 (Latin), *1817 (Revisi) | - | M. Leydekker, P. van der Vorm. *Robert Hutchings, dkk. (Revisi) | N.I. * BFBS (Revisi) | Melayu Tinggi | Xtra Lama | sedang | |
KL © | 1879 (Latin) | 1870 | 1868 (Mat) | H.C. Klinkert | NBG | Melayu Tinggi | Lama (oe) | 2000-2002 OLB/YLSA | |
SB © | 1912 (Jawi), 1929 (Latin) | 1910 | 1897 (Mat) | W.G. Shellabear | BFBS | Melayu | Lama, Lama (oe) | Rev.ejaan dan kata 1949 | |
TL © | 1958/1879 | 1958/1938 | - | Team LAI. Asli oleh Bode dan Klinkert | LAI/ (NBSS+BFBS) | Indonesia/Melayu | Lama, Baru | 1994, 1997, 2001 | |
ENDE © | 1968, 1970 | 1964, 1968 | 1960 | Pastor J. Bouma, SVD (PB); Cletus Groenen (PL) | MAWI (LBSSD+OFM) Perc. Ende | Indonesia | Lama | sedang | |
TB © | 1974 | 1971, 1974 | 1959 | Panitia LAI (termasuk Dr.Swellengrebel, Dr. J.L. Abineno) | LAI | Indonesia | Baru | 1991 IHO, 1994 OLB/YLSA, 1997/99, 2000, 2001 | |
BIS © | 1985 | 1977 (ed.1), 1978 (ed.2), 1985 (ed.3) | - | Team BIS | LAI | Indonesia | Baru | 1994 OLB/YLSA, 1997/99, 2000 | |
TMV © | 1987, *1996 (revisi) | 1974, 1976 (revisi), *1996 (revisi) | - | Pdt. Elkanah T. Suwito, dkk | LASMB, *PBM (revisi 1996) | Malaysia sehari-hari | Baru | 2000-2002 OLB/YLSA | |
FAYH © | 1989 | 1976 | - | Drs. Ganda Wargasetia | KH | Indonesia | Baru | 1995 KH, 2000-2002 OLB/YLSA | |
TDB © | 1999 | 1994 | - | - | Saksi Yehovah | Indonesia | Baru | sedang | |
KSKK © | 2002 | 2002 | - | - | OBOR | Indonesia | Baru | sedang | |
WBTC draft © | sedang | 2005 | - | Team WBTC | World Bible Translation Center | Indonesia | Baru | Tahun 2005 OLB/YLSA | |
ILT © | sedang | 2008 | - | Team Yalensa | Yayasan Lentera Bangsa | Indonesia | Baru | sedang | |
KJI © | sedang | 2011 | - | Team Tulang Elisa | Majalah Pelajaran Tulang Elisa/GTI Bukit Zaitun (GBZ) Surabaya | Indonesia | Baru | sedang | |
SB2011 © | 2011 | 2011 | - | ? | ? | Indonesia | Baru | sedang |
Study Bibles (TB)
Versi | PL | PB | Organisasi | Based On (Dasar Penerjemahan) |
---|---|---|---|---|
SABDA | 1995, 1999, 2003 | - | YLSA | On Line Bible (1985-1989) |
Kitab Suci Komunitas Kristiani (Edisi Pastoral Katolik) | 2002 | 2002 | OBOR | Pastoral Bible Foundation (2002) |
Perjanjian Baru YPII | - | 1997 | YPII | The New Testament Recovery Version (1985, 1991) |
Full Life | 1996 | 1992 | Gandum Mas | The Full Life Study Bible (1992) |
Jerusalem | 1981 | 1981 | LBI | La Bible de Jerusalem (1973) |
Ende | - | 1964 | MAWI | - |
powered by commenterra | Recent comments |