Sejarah Alkitab Indonesia

Sejarah Alkitab Bahasa Indonesia

Bagikan ke Facebook

Dari Sejarah Alkitab Indonesia

Langsung ke: navigasi, cari
 
(Satu revisi antara tak ditampilkan.)
Baris 63: Baris 63:
{|  
{|  
|- valign="top"
|- valign="top"
-
|
+
|[[Berkas:Thomsen_vol_1.jpg|x200px|Terjemahan Thomsen]]
|Seorang utusan misi the London Missionary Society (LMS) yang bernama '''William Milne''' yang datang ke Semenanjung Malaka pada tahun 1814 meminta pandangan guru bahasa Melayunya mengenai terjemahan Leijdecker. Guru bahasanya adalah '''Abdullah bin Abdul Kadir''' yang dikenal dengan sebutan Munsyi Abdullah. Munsyi Abdullah menilai terjemahan Leijdecker kurang wajar bahasanya dan penuh dengan istilah asing. Karena Munsyi Abdullah mengakui keabsahan Kamus Bahasa Melayu William Marsden, maka kamus ini dijadikan patokan untuk merevisi terjemahan Leijdecker. Dan yang mendapat tugas khusus untuk pekerjaan revisi ini adalah '''Claudius Thomsen''' seorang utusan LMS yang lain. Ia bekerjasama dengan Munsyi Abdullah guru bahasanya dalam tugas revisi itu. Thomsen selesai dengan revisi Matius pada tahun 1821. Dengan bantuan '''Robert Burns''', Thomsen menyelesaikan revisi 4 Injil dan Kisah Rasul-rasul pada tahun 1832. Hasil revisi 4 Injil dan Kisah Rasul-rasul ini dicetak sebanyak 1500 eksemplar.  
|Seorang utusan misi the London Missionary Society (LMS) yang bernama '''William Milne''' yang datang ke Semenanjung Malaka pada tahun 1814 meminta pandangan guru bahasa Melayunya mengenai terjemahan Leijdecker. Guru bahasanya adalah '''Abdullah bin Abdul Kadir''' yang dikenal dengan sebutan Munsyi Abdullah. Munsyi Abdullah menilai terjemahan Leijdecker kurang wajar bahasanya dan penuh dengan istilah asing. Karena Munsyi Abdullah mengakui keabsahan Kamus Bahasa Melayu William Marsden, maka kamus ini dijadikan patokan untuk merevisi terjemahan Leijdecker. Dan yang mendapat tugas khusus untuk pekerjaan revisi ini adalah '''Claudius Thomsen''' seorang utusan LMS yang lain. Ia bekerjasama dengan Munsyi Abdullah guru bahasanya dalam tugas revisi itu. Thomsen selesai dengan revisi Matius pada tahun 1821. Dengan bantuan '''Robert Burns''', Thomsen menyelesaikan revisi 4 Injil dan Kisah Rasul-rasul pada tahun 1832. Hasil revisi 4 Injil dan Kisah Rasul-rasul ini dicetak sebanyak 1500 eksemplar.  
|}
|}
Baris 135: Baris 135:
|Setelah Indonesia merdeka, Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) menerbitkan Alkitab Terjemahan Lama, dengan menggabungkan Terjemahan Perjanjian Lama Klinkert dan Perjanjian Baru Bode. Alkitab ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1958. Alkitab terjemahan ini menjadi Alkitab yang umumnya dipakai di gereja-gereja sampai terbitnya Alkitab Terjemahan Baru.
|Setelah Indonesia merdeka, Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) menerbitkan Alkitab Terjemahan Lama, dengan menggabungkan Terjemahan Perjanjian Lama Klinkert dan Perjanjian Baru Bode. Alkitab ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1958. Alkitab terjemahan ini menjadi Alkitab yang umumnya dipakai di gereja-gereja sampai terbitnya Alkitab Terjemahan Baru.
|[[Berkas:Alkitab_tl_cover_besar.jpg|x200px|Alkitab versi Terjemahan Lama]]
|[[Berkas:Alkitab_tl_cover_besar.jpg|x200px|Alkitab versi Terjemahan Lama]]
-
|[[Berkas:Alkitab_tl_cover_besar.jpg|x200px|Injil Jahja versi Terjemahan Lama]]
+
|[[Berkas:Alkitab tl a.jpg|x200px|Injil Jahja versi Terjemahan Lama]]
|}
|}
Baris 234: Baris 234:
*[[sejarah/ver_kitab suci komunitas kristiani.htm|Kitab Suci Komunitas Kristiani]] (2002)
*[[sejarah/ver_kitab suci komunitas kristiani.htm|Kitab Suci Komunitas Kristiani]] (2002)
*[[sejarah/ver_wbtc.htm|Perjanjian Baru WBTC (World Bible Translation Center) [Draft]]] (2005)
*[[sejarah/ver_wbtc.htm|Perjanjian Baru WBTC (World Bible Translation Center) [Draft]]] (2005)
 +
*[[sejarah/ver_indonesian_literal_translation.htm|Indonesian Literal Translation]] (2008)
*[[sejarah/ver_king_james_indonesia.htm|Wasiat Baru - King James Indonesia]] (2011)
*[[sejarah/ver_king_james_indonesia.htm|Wasiat Baru - King James Indonesia]] (2011)
</includeonly>
</includeonly>

Revisi terkini pada 16:08, 5 Maret 2013

Sejarah
  1. Sejarah Alkitab Bahasa Indonesia

  2. Sejarah Alkitab Bahasa Daerah

  3. Biografi Penerjemah Alkitab

Lembaga-Lembaga Alkitab



Alkitab Terjemahan Baru

Tahun 2009 merupakan peringatan 380 tahun Alkitab diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu/Indonesia. Kami berharap dengan informasi perkembangan terjemahan Alkitab terakhir dapat memberikan wawasan terhadap sejarah penerjemahan Alkitab di Indonesia, serta menggambarkan pekerjaan Tuhan yang masih terus berlangsung hingga saat ini dalam cara-cara yang berarti dan relevan kepada orang-orang tua dan muda, baik yang sudah bergereja maupun yang belum.

Daftar isi

Terjemahan Ruyl (1629), Van Hasel & Heurnius (1651)

Terjemahan Alkitab ke dalam bahasa Nusantara pertama kali dikerjakan oleh seorang awam bernama Albert Cornelisson Ruyl. Ia menerjemahkan Injil Matius dan Markus. Terbitan ini merupakan terbitan dwibahasa (diglot): pada satu sisi dicetak teks berbahasa Melayu dan di sisi lainnya teks paralel dalam bahasa Belanda. Kemudian Jan van Hasel, seorang pegawai Kompeni (VOC) menerjemahkan Injil Lukas dan Yohanes. Sedangkan Kisah Para Rasul diterjemahkan oleh Justus Heurnius, seorang pendeta di Batavia (sekarang Jakarta).

Keempat Injil dan Kisah Para Rasul kemudian diterbitkan dengan judul “Empat Injil dan Kisah Para Rasul-Rasul” pada tahun 1651 dalam bentuk dwibahasa Belanda dan Melayu. Selain menerjemahkan kitab-kitab tersebut, Jan van Hasel dan Justus Heurnius juga menerjemahkan kitab Mazmur.

Menurut catatan Lembaga Alkitab Inggris dan Luar Negeri, "[Terjemahan Ruyl] mungkin sekali menandakan pertama kali dalam sejarah bahwa sebuah kitab dari Alkitab diterjemahkan dan dicetak dalam sebuah bahasa yang bukan bahasa Eropa, khusus sebagai alat pengabaran Injil."

Hasil jerih payah Ruyl (1629) yang langka ini sekarang disimpan di Wurttembergische Landesbibliothek di Stuttgart, Jerman, dan di British Museum di London, Inggris.

Sampul Kitab Matius Terjemahan Ruyl
Ampat (Empat) Injil Mattheum (Matius) Ruyl Marcum (Markus) Ruyl Lucam (Lukas) van Hasel Joannem (Yohanes) van Hasel)

PB Brouwerius (1668)

Daniel Brouwerious adalah seorang pendeta yang bertugas di Indonesia. Pada mulanya ia menerjemahkan kitab Kejadian. Kemudian ia mengalihkan perhatiannya ke Perjanjian Baru, yang selesai diterjemahkan dan dicetak pada tahun 1668. Namun terjemahan ini memiliki banyak struktur kata dan istilah asing (Portugis).

Versi Valentyn (1677)

Valentyn atas kemauan dan prakarsa sendiri menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Melayu Maluku. Tetapi terjemahan Pdt. Valentyn tidak mendapat persetujuan Pemerintah Kompeni untuk diterbitkan karena: (a) terjemahannya adalah terjamahan langsung dari Alkitab bahasa Belanda Staten Vertaling, (b) bahasanya bersifat kedaerahan Maluku sehingga sulit dibaca di daerah lain, (c) pemakaian bahasa yang tidak seragam (agaknya terjemahan itu bukanlah hasil karyanya sendiri, tetapi naskah terjemahan yang diperolehnya dari Pdt. Simon de lange yang meninggal dunia di Banda pada tahun 1677).

Alkitab Leydekker (1733)

Melchior Leijdecker menerjemahkan Alkitab dengan meneliti naskah-naskah Alkitab dalam bahasa aslinya. Ia dengan tekun mencari kata-kata dalam bahasa Melayu yang paling tepat untuk mengalihbahasakan naskah Alkitab. Terjemahan Alkitab ini tidak selesai dilakukan (sekitar 90%; sampai dengan Efesus 6:6), karena pada tanggal 16 Maret 1701, Leijdecker meninggal dunia. Terjemahan ini kemudian dilanjutkan oleh Pendeta Pieter van der Vorm (Efesus 6:7 – selesai).

Karena terdapat berbagai masalah, terjemahan ini baru dicetak pada tahun 1733 (Alkitab lengkap), setelah edisi Perjanjian Baru diterbitkan pada tahun 1731. Selain edisi berhuruf Latin, turut juga dicetak edisi berhuruf Arab karena pada masa itu bahasa Melayu lazim ditulis dengan aksara Arab.

Oleh karena Alkitab terjemahan Leijdecker memakai bahasa melayu tinggi dan banyak memakai kata-kata pinjaman dari bahasa Arab dan Persia, maka timbullah usaha-usaha untuk merevisinya dengan memakai bahasa Melayu rendah seperti yang lazim dipakai. Pendeta William Robinson misalnya, berusaha merevisi kitab Matius dan Yohanes. Kemudian usaha perevisian secara menyeluruh dilakukan oleh Pendeta Robert Hutchings dan McGinnis.

Injil Yahya terjemahan Leydekker Alkitab terjemahan Leydekker

Mazmur Werndly (1735)

George Henric Werndly, seorang pendeta dari Swiss, menerjemahkan Mazmur ke dalam bahasa Melayu lengkap dengan not angkanya. Sebelum adanya terjemahan ini, buku Mazmur yang digunakan adalah terjemahan Heurnius. Mazmur terjemahan Werndly Mazmur 39 dilengkapi dengan not angka

Thomsen (1821)

Terjemahan Thomsen Seorang utusan misi the London Missionary Society (LMS) yang bernama William Milne yang datang ke Semenanjung Malaka pada tahun 1814 meminta pandangan guru bahasa Melayunya mengenai terjemahan Leijdecker. Guru bahasanya adalah Abdullah bin Abdul Kadir yang dikenal dengan sebutan Munsyi Abdullah. Munsyi Abdullah menilai terjemahan Leijdecker kurang wajar bahasanya dan penuh dengan istilah asing. Karena Munsyi Abdullah mengakui keabsahan Kamus Bahasa Melayu William Marsden, maka kamus ini dijadikan patokan untuk merevisi terjemahan Leijdecker. Dan yang mendapat tugas khusus untuk pekerjaan revisi ini adalah Claudius Thomsen seorang utusan LMS yang lain. Ia bekerjasama dengan Munsyi Abdullah guru bahasanya dalam tugas revisi itu. Thomsen selesai dengan revisi Matius pada tahun 1821. Dengan bantuan Robert Burns, Thomsen menyelesaikan revisi 4 Injil dan Kisah Rasul-rasul pada tahun 1832. Hasil revisi 4 Injil dan Kisah Rasul-rasul ini dicetak sebanyak 1500 eksemplar.

PB Melayu, Dialek Surabaya (1835)

Sementara itu di Pulau Jawa, Perjanjian Baru dalam bahasa Melayu rendah dialek Surabaya dikerjakan oleh seorang tukang reparasi jam yang bernama Johannes Emde beserta kawan-kawannya. Emde yang beristrikan seorang Jawa adalah pemimpin awam dari suatu Kumpulan Kristiani di Surabaya. Ia rajin menginjil, tetapi prihatin akan sukarnya terjemahan Leijdecker dipahami. Emde dan teman-temannya mulai merevisi dan naskahnya diperiksa oleh seorang pendeta Belanda yang bernama D. Lenting dan penginjil Inggris yang bernama Walter Henry Medhurst. Hasil jerih payah mereka diterbitkan di Batavia pada tahun 1835 dan biayanya ditanggung oleh anggota Kumpulan Kristiani di Surabaya tersebut. Kelompok ini juga menyiapkan Buku Mazmur.

PB Keasberry (1852)

Perjanjian Baru terjemahan Keasberry Injil Yahya terjemahan Keasberry Sekembalinya Thomsen ke Inggris pada tahun 1832, usaha revisi di Semenanjung Malaka tersendat-sendat sampai seorang utusan LMS yang bernama Benjamin Keasberry. Keasberry juga bekerjasama dengan guru bahasanya, Munsyi Abdullah. Pekerjaan revisi penerjemahan dan penerbitannya didukung oleh Lembaga Alkitab Inggris (BFBS). Akhirnya Perjanjian Baru lengkap dicetak di Singapura pada tahun 1852 menggunakan aksara Latin, dan pada tahun 1856 dicetaklah edisi aksara Arab (Jawi).

PB Klinkert, Melayu Rendah (1863)

Hillebrandus Cornelius Klinkert adalah seorang misionaris gereja Mennonit. Bersama dua orang temannya yang pandai berbahasa Melayu, dia berusaha menerjemahkan Perjanjian Baru ke tingkat bahasa yang lebih mudah dipahami. Hasil terjemahan ini ternyata sangat mengena untuk kelompok pembaca yang memakai bahasa Melayu rendah, khususnya dialek yang lazim dipakai di daerah Semarang. Pada tahun 1879, Klinkert juga menyelesaikan penerjemahan Alkitab secara lengkap dengan dukungan dari Lembaga Alkitab Belanda (NBG). Indjil Johannes terjemahan Klinkert (Melayu Rendah) Perjanjian Baru terjemahan Klinkert (Melayu Rendah)

PB Roskott, Melayu Ambon (1877)

The National Bible Society dari Skotlandia, pada tahun 1877, juga menerbitkan 1000 kopi dari versi independent mengenai Perjanjian Baru yang dipersiapkan oleh B.N.J. Roskot dari Amboina, yang dia anggap "satu-satunya versi yang tidak pernah dipersiapkan dalam dialek Melayu dimana ini tertulis." Tidak nampak adanya edisi lebih lanjut dari terbitan penerjemahan Roskott yang diterbitkan sampai 20.000 kopi dari versi Injil Yohanesnya yang dicetak ulang pada tahun 1931 oleh the Scripture Gift Mission dan the National Bible Society dari Skotlandia.

Alkitab Klinkert, Melayu Tinggi (1879)

Untuk menyegarkan penguasaan bahasa Melayunya, Klinkert pindah lagi ke Malaka selama 6 bulan antara tahun 1876-1877. Akhirnya Alkitab lengkap selesai pada tahun 1879 dan diterbitkan dalam huruf Latin oleh Lembaga Belanda (NBG). Klinkert yang kemudian bertugas sebagai dosen bahasa Melayu di negaranya, masih terlibat setiap kali diadakan revisi-revisi atas terjemahannya. Sejak tahun 1900 orang cenderung lebih suka membaca Alkitab terjemahan Klinkert daripada Alkitab terjemahan Leijdecker. Terjemahan Klinkert digemari khususnya di Minahasa karena bahasa Melayu dialek Minahasa sangat dominan dalam terjemahan ini. Sayang, dialek Minahasa ini justru kurang dipahami oleh penutur bahasa Melayu di Singapura dan Malaka. Indjil Jahya terjemahan Klinkert (Melayu Tinggi) Alkitab terjemahan Klinkert (Melayu Tinggi)

Alkitab Shellabear (1912)

Alkitab terjemahan Shellabear Injil Yahya terjemahan Shellabear Terjemahan ini dilakukan oleh William Shellabear, seorang misionaris Metodis. Alkitab hasil terjemahannya biasa disebut Alkitab Shellabear. Keunikan Alkitab ini adalah pemakaian kata Isa Almasih untuk Yesus. Dalam pemikiran Shellabear, Isa Almasih dianggap lebih mampu menjembatani isi berita dengan kelompok pembacanya.

PB Melayu Baba (1913)

Kelompok orang-orang hasil pernikahan campuran antara etnis Tionghoa dengan penduduk setempat biasa disebut kelompok “baba dan nyonya”. Bahasa yang mereka gunakan juga campuran antara bahasa Tionghoa dan bahasa Indonesia dan lazim disebut Melayu Baba. Menyadari kebutuhan penutur bahasa ini, McMahone (nama lengkapnya tidak diketahui), seorang misionaris wanita Presbiterian, menerjemahkan kitab Matius ke dalam bahasa Melayu Baba.

Tahun 1907, Shellabear dengan dibantu oleh teman-temannya juga menerjemahkan Perjanjian Baru ke dalam bahasa Melayu Baba dengan dukungan dari Lembaga Alkitab Inggris.

Injil Yahya bahasa Melayu Baba Perjanjian Bharu bahasa Melayu Baba

PB Bode (1938)

Perdjandjian Beharoe terjemahan Bode Dengan bantuan tiga Lembaga Alkitab, yaitu Lembaga Alkitab Belanda (NBG), Inggris (BFBS) dan Skotlandia (NBSS), W.A. Bode seorang guru teologia, menerjemahkan Perjanjian Baru dengan memeriksa terjemahan Leijdecker, Klinkert, dan Shellabear. Hasil terjemahan ini disebut Perjanjian Baru Terjemahan Bode, yang terbit tahun 1938.

Alkitab Terjemahan Lama (1958)

Setelah Indonesia merdeka, Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) menerbitkan Alkitab Terjemahan Lama, dengan menggabungkan Terjemahan Perjanjian Lama Klinkert dan Perjanjian Baru Bode. Alkitab ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1958. Alkitab terjemahan ini menjadi Alkitab yang umumnya dipakai di gereja-gereja sampai terbitnya Alkitab Terjemahan Baru. Alkitab versi Terjemahan Lama Injil Jahja versi Terjemahan Lama

Alkitab Ende (1968)

Alkitab terjemahan Bouma Injil Joanes terjemahan Bouma Sementara Gereja-gereja kristiani Protestan mengusahakan satu Alkitab terjemahan baru melalui Lembaga Alkitab Indonesia, pihak Gereja Roma Katolik juga mengupayakan satu terjemahan baru. Terjemahan yang diberi judul "Indjil - Kabar Gembira Jesus Kristus: Kitab Kudus Perdjandjian Baru diterdjemahkan menurut naskah-naskah Junani" ini diprakarsai dan ditangani sepenuhnya oleh Gereja Roma Katolik. Penerjemahnya adalah Pastor J. Bouma, SVD. Edisi Perjanjian Baru ini diterbitkan oleh Penerbit Arnoldus Ende, Flores pada tahun 1964 dan direvisi pada tahun 1968. Penerjemahan bagian Perjanjian Lama dikerjakan oleh Pater Cletus Groenen dan kawan-kawan. Tetapi proyek penerjemahan Perjanjian Lamanya akhirnya dihentikan pada tahun 1968, yaitu pada saat pihak Gereja Roma Katolik sepakat untuk mengusahakan penerjemahannya melalui Lembaga Alkitab Indonesia.

Alkitab Terjemahan Baru (1974)

Mengingat kebutuhan akan Alkitab dalam bahasa Indonesia, LAI bekerja sama dengan Gereja Katolik Roma membentuk tim penerjemahan yang terdiri atas para ahli biblika dan bahasa. Tim ini diketuai oleh Dr. J.L. Abineno, yang berhasil menyelesaikan penerjemahan Perjanjian Baru yang diterbitkan pada tahun 1971. Sementara Perjanjian Lama, sekaligus Alkitab lengkap, diterbitkan tahun 1974. Inilah Alkitab bahasa Indonesia yang pertama dipakai oleh semua umat Kristiani di Nusantara, yang dikenal dengan nama Alkitab Terjemahan baru.

Teks Perjanjian Baru yang direvisi diterbitkan pada tahun 1997.

Injil Yohanes versi Terjemahan Baru Alkitab versi Terjemahan Baru

Alkitab Kabar Baik (BIS) (1985)

Alkitab versi Bahasa Indonesia Sehari-hari Injil Yohanes versi Bahasa Indonesia Sehari-hari LAI juga melakukan penerjemahan Alkitab dengan metode dinamis fungsional. Berbeda dengan jenis terjemahan sebelumnya yang lebih mementingkan terjemahan harafiah, terjemahan ini lebih mementingkan arti dan fungsi yang dimaksudkan dalam teks sumber dan menyampaikannya dalam bahasa sasaran yang umum dan wajar sesuai dengan pemakaian masa kini. Terjemahan dinamis fungsional seperti ini dapat kita temukan pada Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK), Perjanjian Baru dalam Bahasa Indonesia Sederhana (BISD), Kabar Baik untuk Anak-Anak (KBUA), Kabar Baik Ceria (KBC), dan Pembaca Baru Alkitab (PBA).

Today´s Malay Version (1987)

Pada tahun 1974, Lembaga Alkitab Singapura, Malaysia dan Brunai menerbitkan Perjanjian Baru dalam Bahasa Malaysia Sehari-hari yang menggunakan prinsip penerjemahan dinamis/fungsional. PERJANJIAN BAHARU Berita Baik Untuk Manusia Moden ini disiapkan oleh penerbitan Pdt. Elkanah T. Suwito dengan bantuan Dr. Barclay M. Newman, Jr. sebagai Konsultan Penerjemahan UBS. Naskah terjemahan itu juga diteliti oleh Matthew Finlay, Dr. Daniel C. Arichea, Jr., dan wakil beberapa denominasi gereja. Revisi Perjanjian Baru diterbitkan pada tahun 1976. Perjanjian Lama diselesaikan pada tahun 1981 dan diterbitkan sebagai Alkitab lengkap pada tahun 1987. Injil Yahya versi Today's Malay Version Alkitab versi Today's Malay Version

Firman Allah Yang Hidup (1989)

Alkitab versi Firman Allah Yang Hidup Injil Yohanes versi Firman Allah Yang Hidup Pada tahun 1976, Penerbit Kalam Hidup mengeluarkan Perjanjian Baru Dalam Bahasa Sehari-hari. Karena judulnya hampir sama dengan Alkitab Kabar Baik Dalam bahasa Indonesia Sehari-hari terbitan LAI, sering kali orang awam menjadi bingung. Sebenarnya Firman Allah Yang Hidup ini merupakan terjemahan langsung dari edisi bahasa Inggris The Living Bible karya Kenneth N. Taylor dari Amerika Serikat. Living Bible adalah hasil saduran (parafrasa) atau pengungkapan dengan kata-kata sendiri dari Alkitab the American Standard Version (1901) yang merupakan revisi Alkitab bahasa Inggris the King James Version (1611). Taylor menyederhanakan bahasa kuno the American Standard Bible ke dalam bahasa Inggris sehari-hari. Oleh karena itu Firman Allah Yang Hidup ini tidak digolongkan dalam terjemahan harfiah atau dinamis, tetapi digolongkan saduran (parafrasa).

Kitab Suci Injil (2000)

Walaupun Kitab Suci Injil telah diterjemahkan ke dalam ribuan bahasa, naskah aslinya yang tertulis dalam bahasa Yunani tidak pernah berubah. Kitab Suci Injil terjemahan 1912 edisi kedua ini merupakan hasil pembaharuan dari edisi pertamanya, dan telah melewati proses pemeriksaan berulang kali oleh sebuah tim ahli bahasa Yunani dan bahasa Indonesia. Maksudnya ialah supaya setiap kata dan kalimat dalam bahasa Indonesia tidak melenceng dari arti dan maksud yang terdapat dalam bahasa aslinya. Karena Kitab Suci adalah sempurna dalam bahasa aslinya, teks bahasa Yunani sengaja disertakan dalam Kitab Suci edisi kedua ini, supaya Kitab Injil ini dapat dibaca dan dipelajari pula dalam bahasa aslinya. Injil Yahya versi Kitab Suci Injil Alkitab versi Kitab Suci Injil

Kitab Suci Komunitas Kristiani (2002)

Alkitab versi Kitab Suci Komunitas Kristiani Injil Yohanes versi Kitab Suci Komunitas Kristiani The Bible and God's people were born at the same time and have grown together. God's people needs the Bible, but the Bible has to be interpreted by the people of God. Our vision of God, of man and of the world stems from the Bible, but it is this vision that helps us understand the sacred book.

So the Bible is not a book just to be disseminated and left to the personal whims of anyone.

No one can make himself the owner of the Bible and its message. The believing community who listens to the Word of God is part of the Catholic, that is, Universal Church which has been instructed by the Spirit and enlightened by the great witnesses of the faith during the last twenty centuries. This is why introductions and commentaries accompany the biblical text. They help us get a more global vision of the Good News of God and its impact in a world which God continues to re-create and save among and with us.

Bagan

Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru

1. Tabel Versi Alkitab dalam Bahasa Indonesia/Melayu

Versi PL PB Porsi Oleh Organisasi Bahasa Ejaan e-Text
Porsi Alkitab
Ruyl - - 1629 (Mat); 1638 (Mark) A.C. Ruyl - Melayu - -
Van Hasel & Heurnius - - 1651 (4 Injil & Kisah), 1652 (Maz) J.V. Hasel, J. Heurnius - Melayu - -
Valentyn - 1677 (?), 1727 (?) Simon de Lange, Valentyn - Melayu Maluku lama -
Robinson - - 1815 (Mat, Yoh) William Robinson - Melayu Rendah - -
Thomsen - - 1821 (Mat), 1932 (4 Injil & Kisah) Thomsen - Melayu - -
Hermann - - 1850 (Mat) C.T. Hermann - Melayu - -
Bierhaus - - 1856 (Mark) J.G. Bierhaus - Melayu - -
Kitab Perjanjian Baru
Bro - 1668 1662 (Kej) D. Brouwerius East Indie Co. Melayu Xtra Lama, tidak ada
Emde - 1835 - J. Emde Lembaga Alkitab Batavia Melayu rendah Melayu, Dialek Surabaya tidak ada
KEA © - 1852 (Latin), 1856 (Arab/Jawi) - B. Keasberry BFBS Melayu Arab/Jawi, Latin tidak ada
KL © - 1863 1861 (4 Injil) H.C. Klinkert NBG Melayu Rendah Lama (oe) 2000-2002 OLB/YLSA
ROS © - 1877 - Roskott NBSS Melayu (Ambon) Lama Sekali 2000-2002 OLB/YLSA
BABA © - 1913, *2007 (reprint) - W.G. Shellabear BFBS, BSS Melayu Baba Lama (oe) 2000-2002 OLB/YLSA
BODE © - 1938 1947 (porsi PL) W.A. Bode NBSS Melayu Lama 1994
TBR - 1997 - Team LAI LAI Indonesia Baru 2000-2002 OLB/YLSA
KSI © - 2000 - - LAI Indonesia Baru 2000
KZI © - 2008 - - Pengamat Kitab Mulia, Jakarta Malaysia Baru sedang
Alkitab lengkap (Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru)
LEY © 1733 (Latin), 1758 (Jawi),
*1821 (Revisi)
1731 (Latin), *1817 (Revisi) - M. Leydekker, P. van der Vorm.
*Robert Hutchings, dkk. (Revisi)
N.I.
* BFBS (Revisi)
Melayu Tinggi Xtra Lama sedang
KL © 1879 (Latin) 1870 1868 (Mat) H.C. Klinkert NBG Melayu Tinggi Lama (oe) 2000-2002 OLB/YLSA
SB © 1912 (Jawi), 1929 (Latin) 1910 1897 (Mat) W.G. Shellabear BFBS Melayu Lama, Lama (oe) Rev.ejaan dan kata 1949
TL © 1958/1879 1958/1938 - Team LAI. Asli oleh Bode dan Klinkert LAI/ (NBSS+BFBS) Indonesia/Melayu Lama, Baru 1994, 1997, 2001
ENDE © 1968, 1970 1964, 1968 1960 Pastor J. Bouma, SVD (PB); Cletus Groenen (PL) MAWI (LBSSD+OFM) Perc. Ende Indonesia Lama sedang
TB © 1974 1971, 1974 1959 Panitia LAI (termasuk Dr.Swellengrebel, Dr. J.L. Abineno) LAI Indonesia Baru 1991 IHO, 1994 OLB/YLSA, 1997/99, 2000, 2001
BIS © 1985 1977 (ed.1), 1978 (ed.2), 1985 (ed.3) - Team BIS LAI Indonesia Baru 1994 OLB/YLSA, 1997/99, 2000
TMV © 1987,
*1996 (revisi)
1974, 1976 (revisi),
*1996 (revisi)
- Pdt. Elkanah T. Suwito, dkk LASMB,
*PBM (revisi 1996)
Malaysia sehari-hari Baru 2000-2002 OLB/YLSA
FAYH © 1989 1976 - Drs. Ganda Wargasetia KH Indonesia Baru 1995 KH, 2000-2002 OLB/YLSA
TDB © 1999 1994 - - Saksi Yehovah Indonesia Baru sedang
KSKK © 2002 2002 - - OBOR Indonesia Baru sedang
WBTC draft © sedang 2005 - Team WBTC World Bible Translation Center Indonesia Baru Tahun 2005 OLB/YLSA
ILT © sedang 2008 - Team Yalensa Yayasan Lentera Bangsa Indonesia Baru sedang
KJI © sedang 2011 - Team Tulang Elisa Majalah Pelajaran Tulang Elisa/GTI Bukit Zaitun (GBZ) Surabaya Indonesia Baru sedang
SB2011 © 2011 2011 -  ?  ? Indonesia Baru sedang
kembali ke atas

Study Bibles (TB)

Versi PL PB Organisasi Based On (Dasar Penerjemahan)
SABDA 1995, 1999, 2003 - YLSA On Line Bible (1985-1989)
Kitab Suci Komunitas Kristiani (Edisi Pastoral Katolik) 2002 2002 OBOR Pastoral Bible Foundation (2002)
Perjanjian Baru YPII - 1997 YPII The New Testament Recovery Version (1985, 1991)
Full Life 1996 1992 Gandum Mas The Full Life Study Bible (1992)
Jerusalem 1981 1981 LBI La Bible de Jerusalem (1973)
Ende - 1964 MAWI -
kembali ke atas



You need JavaScript enabled for viewing comments