Sejarah Alkitab Indonesia

sejarah/bahasa siau.htm

Bagikan ke Facebook

Dari Sejarah Alkitab Indonesia

Langsung ke: navigasi, cari

Revisi per 14:34, 25 April 2011

Keterangan Tabel
Bahasa
PL
PB
Porsi
Oleh

Siau/Sangihe
-
Tahun 1883, 2001(LAI)
-
F. Kelling, E.T. Steller

Dari: Pekabaran Injil dan Gereja-gereja di daerah Sulawesi Utara (di luar Minahasa)

Steller bersama rekan-rekannya segera menjalankan upaya untuk membenahi jemaat. Mereka ingin supaya semua anggota memiliki kesalehan hati dan kesucian hidup. Secara negatif, mereka memberantas kepercayaan takhyul, kebiasaan minum minuman keras dan perkawinan poligami yang banyak terdapat di kalangan orang Kristen. Secara positif, mereka secepat mungkin mulai menggunakan bahasa daerah sebagai ganti bahasa Melayu. Beberapa bagian Alkitab mereka terjemahkan ke dalam bahasa daerah (1883, PB dalam logat Siau; 1942, PB dalam bahasa Sangir), begitu pula Katekismus Heidelberg (1871), Perjalanan seorang Musafir karangan J. Bunyan, dan lain-lain.

Dr. Th. van den End, 2001, 145


Dari: Alkitab di Tanah Hindia Belanda

Pada tahun 1880 seperdelapan populasi dari 80.000 orang telah dibaptis. Para misionaris mempublikasikan pilihan pada tahun 1872. Selanjutnya Injil Lukas diterbitkan oleh the National Bible Society of Scotland dan pada tahun 1883 Perjanjian Baru oleh the British and Foreign Bible Society. Kitab ini diterjemahkan oleh F. Kelling, yang anaknya melihat satu revisi dari bekas tugas ayahnya melalui cetakan pada tahun 1901. Kitab-kitab ini semua dalam bentuk Siaow dari Sanghi.

Rev. R Kilgour, D.D., 175


Referensi:

  1. End, Dr. Th. van den. 2001. Ragi Carita 2. PT BPK Gunung Mulia, Jakarta. Halaman 143-150.
  2. Kilgour, Rev. R, D.D. Alkitab di Tanah Hindia Belanda. Halaman 171-176.