Dari Sejarah Alkitab Indonesia
|
Penerjemah Perjanjian Baru Pertama
Biografi singkat |
---|
Lahir ? 1625 di Nederland, di Batavia 1651, pendeta di Ambon 1652-1654, di Banda 1654-1656, di Ambon 1657-1658, ke Nederland 1659-1669, pendeta Ternate 1671-1672, meninggal 1673 di Ternate. Terjemahan kitab Kejadian terbit 1662, PB dalam tahun 1668. |
Dari: Alkitab yang Bungkam Dalam Bahasa Nusantara
Kemudian, pada pertengahan abad yang ke-17, ada seorang pendeta Belanda bernama Daniel Brouwerius yang mulai insaf bahwa Alkitab masih merupakan sebuah kitab yang bungkam untuk kebanyakan putra-putri Nusantara. Ia pindah ke kepulauan Indonesia dan berhasil menerjemahkan seluruh Kitab Perjanjian Baru ke dalam bahasa Melayu.
[ Grace W. McGavran, 1989, 13 ]
Dari: Alkitab: Di Bumi Indonesia
Brouwerius adalah seorang pendeta, dulu di Belanda, kemudian di Indonesia. Rupanya ia mula-mula berpendapat bahwa tugas terjemahan sebaiknya dimulai dengan kitab pertama: Pada tahun 1662 terbitlah Kitab Kejadian hasil karyanya. Lalu ia mengalihkan perhatiannya kepada tulisan-tulisan yang lebih langsung memberikan Injil Kristus.
[ H.L. Cermat, 19 ]
Dari: Perjanjian Baru Terjemahan Brouwerious
Pdt. Daniel Brouwerious adalah seorang pendeta yang pada awalnya bertugas di Belanda kemudian di Indonesia. Mula-mula ia menerjemahkan buku Kerajaan ke dalam bahasa Melayu dan diterbitkannya pada tahun 1662. Setelah menerjemahkan Buku Kejadian, Daniel Brouwerious mengalihkan perhatiannya ke penerjemahan Buku-buku Perjanjian Baru. Terjemahan seluruh Perjanjian Baru dalam bahasa Melayu diselesaikannya dan dicetak di Amsterdam pada tahun 1668. Sayang sekali terjemahan ini banyak memakai kata dan istilah asing khususnya bahasa Portugis seperti baptismo (baptisan), crus (salib), Deos (Allah), Euangelio (Injil), Spirito Sancto (Roh Kudus), dll. Kata-kata pinjaman dari bahasa Portugis ini justru membuat terjemahan Brouwerious sulit dimengerti oleh khalayak ramai. Selain itu terjemahan Brouwerious ini banyak memakai struktur "Kata Benda + punya + Kata Benda" untuk menyatakan "milik/kepunyaan", misalnya "Ako pounja souroang" (Mrk. 1:2), "Tuan pounja alamang" (Mrk. 1:13).
[ Dr. Daud H. Soesilo, Ph.D, 2001, 48 ]
Referensi:
- McGavran, Grace W. 1989. Alkitab di Seluruh Dunia: 48 Kisah Nyata. Lembaga Literatur Baptis, Bandung. Halaman 11-16.
- Cermat, H.L. Alkitab: Dari Mana Datangnya?. Lembaga Literatur Baptis, Bandung. Halaman 17-23.
- Soesilo, Dr. Daud H., Ph.D. 2001. Mengenal Alkitab Anda. Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta. Halaman 48-49.