Dari Sejarah Alkitab Indonesia
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Kanan|{{Pengantar dan Garis Besar Kitab}}|{{Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan}}|{{Perjanjian Lama}}}} | {{Kanan|{{Pengantar dan Garis Besar Kitab}}|{{Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan}}|{{Perjanjian Lama}}}} | ||
- | + | ||
'''Penulis :''' Hagai<br />'''Tema :''' Membangun Kembali Bait Suci<br />'''Tanggal Penulisan:''' 520 SM | '''Penulis :''' Hagai<br />'''Tema :''' Membangun Kembali Bait Suci<br />'''Tanggal Penulisan:''' 520 SM |
Revisi per 07:07, 12 Mei 2011
Penulis : Hagai
Tema : Membangun Kembali Bait Suci
Tanggal Penulisan: 520 SM
Latar Belakang
Kitab Hagai adalah yang pertama dari ketiga kitab nabi pascapembuangan dalam PL (Hagai, Zakharia dan Maleakhi). Nama Hagai disebut dua kali dalam Ezra (Ezr 5:1) Ezr 6:14) dan 9 kali dalam kitab ini. Dia disebut "nabi" (Hag 1:1) Hag 2:2,11) Ezr 6:14) dan "utusan Tuhan" (Hag 1:13). Dia mungkin menjadi salah seorang dari sebagian kecil orang Yahudi yang, setelah kembali untuk tinggal di Yerusalem, dapat mengingat Bait Suci Salomo sebelum dibinasakan oleh pasukan Nebukadnezar pada tahun 586 SM (Hag 2:4). Jikalau demikian, maka usia Hagai ketika menulis ini sekitar 70 sampai 80 tahun. Tanggal penulisan kitab ini jelas, tahun kedua pemerintahan Raja Darius dari Persia (520 SM) Hag 1:1).
Latar belakang sejarah kitab ini penting untuk memahami beritanya. Pada tahun 538 SM, Raja Koresy dari Persia mengeluarkan maklumat mengizinkan orang Yahudi buangan untuk kembali ke negeri mereka untuk membangun kembali Yerusalem dan Bait Suci sebagai penggenapan nubuat Yesaya dan Yeremia (Yes 45:1-3 Yer 25:11-12 Yer 29:10-14) dan syafaat Daniel (Dan 9:1-27). Rombongan orang Yahudi pertama yang kembali ke Yerusalem meletakkan dasar Bait Suci yang baru pada tahun 536 SM di tengah-tengah kegembiraan dan harapan besar (Ezr 3:8-10). Akan tetapi, tidak lama kemudian orang Samaria dan tetangga lainnya secara jasmaniah menentang rencana pembangunan itu dan mematahkan semangat para pekerja sehingga pembangunan itu terhenti pada tahun 534 SM. Kelesuan rohani mulai timbul, dan umat itu lalu mulai membangun rumah mereka sendiri. Pada tahun 520 SM, Hagai, dengan ditemani nabi Zakharia yang lebih muda, mulai mendorong Zerubabel dan umat itu untuk melanjutkan pembangunan rumah Allah. Empat tahun kemudian Bait Suci itu selesai dibangun dan ditahbiskan (bd. Ezr 4:1-6:22).
Tujuan
Sepanjang waktu empat bulan pada tahun 520 SM, Hagai memberitakan empat berita singkat yang tercatat dalam kitab ini (lih. Garis Besar). Berita ini bertujuan ganda:
- untuk menasihati Zerubabel (gubernur) dan Yoshua (imam besar) agar mengerahkan umat itu untuk membangun kembali Bait Suci, dan
- untuk memotivasi umat itu agar menata kembali hidup dan prioritas mereka untuk melanjutkan tugas mereka secara sungguh-sungguh dengan berkat Allah.
Survai
Kitab ini berisi empat berita, yang masing-masing dibuka dengan "firman Tuhan" (Hag 1:1 Hag 2:2 Hag 2:11 Hag 2:21).
- Hagai pertama-tama menegur para mantan buangan itu karena lebih memperhatikan rumah mereka sendiri yang dipapani dengan baik sedangkan rumah Allah masih merupakan reruntuhan (Hag 1:4). Dua kali nabi Hagai menasihati mereka untuk "perhatikanlah keadaanmu!" (Hag 1:5,7), yang menunjukkan bahwa Allah telah menarik berkat-Nya dari mereka karena cara hidup mereka (Hag 1:6,9-11). Sebagai tanggapan atas perkataan Hagai, maka Zerubabel, Yosua, dan semua orang itu takut akan Allah dan melakukan pekerjaan (Hag 1:12-2:1).
- Beberapa minggu kemudian, penilaian beberapa orang buangan yang telah kembali mematahkan semangat mereka, yaitu mereka yang telah melihat kemuliaan bait Salomo sehingga menilai usaha membangun kembali itu tidak berarti jika dibandingkan (Hag 2:4). Hagai menasihati para pemimpin untuk meneguhkan hatinya karena (a) usaha mereka merupakan bagian dari gambaran nubuat yang lebih luas (Hag 2:5-8) dan(b) "kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula" (Hag 2:10).
- Berita Hagai yang ketiga, yang memanggil umat itu untuk hidup dalam ketaatan kudus (Hag 2:11-20) dan
- berita yang keempat (Hag 2:21-24) diberitakan pada hari yang sama. Berita keempat menubuatkan bahwa Zerubabel melambangkan kesinambungan keturunan dan janji Mesias (Hag 2:23).
Ciri-ciri Khas
Empat ciri utama menandai kitab Hagai.
- Beritanya merupakan firman nubuat pertama yang terdengar di Yehuda sesudah pembuangan di Babel.
- Kitab ini adalah kitab terpendek kedua dalam PL (hanya 38 ayat) yang paling pendek ialah kitab Obaja.
- Frase "beginilah firman Tuhan semesta alam" (dan variasinya) terjadi 29 kali sehingga menggarisbawahi pentingnya beritanya bagi kaum sisa yang kembali ke Yerusalem.
- Kitab ini mencatat nubuat PL yang paling terus-terang mengenai kunjungan Allah di masa depan (Hag 2:7-10).
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
Beberapa ayat dalam pasal 2 (Hag 2:1-24) berbicara mengenai kedatangan Mesias (ayat Hag 2:7-10,22-24). Penggoncangan langit dan bumi, bangsa-bangsa dan kerajaan-kerajaan disebutkan oleh penulis surat Ibrani (Ibr 12:26-28). Juga, Hagai menubuatkan bahwa Zerubabel akan menjadi seperti "cincin meterai") di dalam kedua silsilah Yesus Kristus (Mat 1:12-13 Luk 3:27), Zerubabel menjadi pusat yang mempersatukan kedua garis keturunan Mesias: dari Salomo (putra Daud) sampai Zerubabel sampai Yusuf, dan dari Natan (putra Daud) sampai Zerubabel sampai Maria.
Bibliografi | |
Artikel ini diambil dari: |