Dari Sejarah Alkitab Indonesia
(Satu revisi antara tak ditampilkan.) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Kanan|{{Pengantar dan Garis Besar Kitab}}|{{Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan}}|{{Perjanjian Lama}}}} | {{Kanan|{{Pengantar dan Garis Besar Kitab}}|{{Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan}}|{{Perjanjian Lama}}}} | ||
- | + | ||
'''Penulis :''' Hosea<br />'''Tema :''' Hukuman dan Kasih Penebusan Allah<br />'''Tanggal Penulisan:''' 715 - 710 SM | '''Penulis :''' Hosea<br />'''Tema :''' Hukuman dan Kasih Penebusan Allah<br />'''Tanggal Penulisan:''' 715 - 710 SM | ||
Baris 47: | Baris 47: | ||
Selain dari ayat-ayat khusus, PB memperluas tema kitab ini tentang Allah sebagai suami umat-Nya, dalam hal Kristus menjadi mempelai laki-laki dari mempelai wanita yang ditebus, gereja (lih {{ayat|1Kor 11:2}}; {{ayat|Ef 5:22-32}}; {{ayat|Wahy 19:6-9}}; {{ayat|Wahy 21:1-2,9-10}}). Hosea menekankan berita PB mengenai perlunya pengenalan akan Allah untuk memasuki hidup ({{ayat|Hos 2:19}}; {{ayat|Hos 4:6}}; {{ayat|Hos 5:15}}; {{ayat|Hos 6:3,6}}; bd. {{ayat|Yoh 17:1-3}}). Terpadu dengan berita ini, Hosea dengan jelas menunjukkan hubungan langsung di antara dosa yang terus-menerus dengan hukuman yang tidak terelakkan. Kedua penekanan utama Hosea dirangkum Paulus dalam Rom 6:23, "Upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita." | Selain dari ayat-ayat khusus, PB memperluas tema kitab ini tentang Allah sebagai suami umat-Nya, dalam hal Kristus menjadi mempelai laki-laki dari mempelai wanita yang ditebus, gereja (lih {{ayat|1Kor 11:2}}; {{ayat|Ef 5:22-32}}; {{ayat|Wahy 19:6-9}}; {{ayat|Wahy 21:1-2,9-10}}). Hosea menekankan berita PB mengenai perlunya pengenalan akan Allah untuk memasuki hidup ({{ayat|Hos 2:19}}; {{ayat|Hos 4:6}}; {{ayat|Hos 5:15}}; {{ayat|Hos 6:3,6}}; bd. {{ayat|Yoh 17:1-3}}). Terpadu dengan berita ini, Hosea dengan jelas menunjukkan hubungan langsung di antara dosa yang terus-menerus dengan hukuman yang tidak terelakkan. Kedua penekanan utama Hosea dirangkum Paulus dalam Rom 6:23, "Upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita." | ||
- | {{ | + | |
+ | {{Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan|footer}} |
Revisi terkini pada 00:45, 7 Juni 2011
Penulis : Hosea
Tema : Hukuman dan Kasih Penebusan Allah
Tanggal Penulisan: 715 - 710 SM
Latar Belakang
Hosea, yang namanya berarti "keselamatan", diperkenalkan sebagai putra Beeri (Hos 1:1). Tidak ada lagi yang diketahui tentang nabi ini selain beberapa kilasan otobiografis di dalam kitab itu sendiri. Hosea adalah penduduk Israel, bukan Yehuda, dan ia bernubuat kepada bangsanya sendiri. Hal ini tampak dari
- banyak acuannya kepada "Israel" dan "Efraim" (dua sebutan terkemuka bagi kerajaan utara) serta "Samaria" (ibu kota kerajaan utara),
- acuannya kepada raja Israel di Samaria sebagai "raja kita" (Hos 7:5), dan
- perhatiannya yang mendalam akan kebobrokan rohani, moral, politik dan sosial Israel.
Pelayanan Hosea kepada kerajaan utara terjadi segera setelah pelayanan Amos (seorang nabi Yehuda yang bernubuat kepada Israel). Hanya kitab nabi Amos dan Hosea di PL yang seluruh beritanya dialamatkan ke kerajaan utara dan menubuatkan kebinasaannya yang akan datang.
Hosea dipanggil Allah untuk bernubuat kepada kerajaan Israel yang sedang ambruk selama sekitar 30 tahunnya yang terakhir, seperti yang kemudian dilakukan oleh Yeremia kepada Yehuda. Ketika Hosea memulai pelayanannya pada masa akhir pemerintahan Yerobeam II, Israel sedang mengalami kemakmuran ekonomi dan kestabilan politik untuk sementara waktu yang menciptakan rasa aman yang palsu. Akan tetapi, segera setelah Yerobeam II wafat (753 SM), keadaan bangsa itu mulai memburuk dengan pesat dan menuju kehancurannya yang terjadi pada tahun 722 SM. Dalam 15 tahun setelah kematiannya, empat raja Israel terbunuh; dalam 15 tahun lagi Samaria merupakan puing-puing berasap dan penduduk Israel dibuang ke Asyur dan kemudian disebarkan di antara berbagai bangsa. Pernikahan Hosea yang tragis dan firman nubuatnya dipadukan sebagai pesan Allah kepada Israel sepanjang tahun-tahun terakhir yang kacau menuju kehancurannya ini.
Allah memerintahkan Hosea untuk "kawini seorang perempuan sundal" (Hos 1:2) untuk melukiskan ketidaksetiaan rohani Israel kepada Allah. Sekalipun ada yang menafsirkan pernikahan Hosea sebagai kiasan khayalan, kebanyakan sarjana Alkitab yang konservatif memandangnya sebagai benar-benar terjadi. Akan tetapi, kelihatan tidak mungkin bahwa Allah akan memerintahkan seorang nabi yang saleh menikahi perempuan sundal untuk menggambarkan berita-Nya kepada Israel; rupanya kemungkinannya lebih besar bahwa Hosea menikahi Gomer ketika ia masih perawan dan kemudian ia menjadi pelacur. Jadi, perintah untuk "kawinilah seorang perempuan sundal" diberikan sebagai nubuat yang mengantisipasi apa yang akan terjadi.
Latar belakang sejarah pelayanan Hosea disebutkan sebagai dalam pemerintahan Yerobeam II dari Israel dan empat raja Yehuda (Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia; lih. Hos 1:1) - yaitu, sekitar 755-715 SM - yang tidak hanya menjadikannya rekan sezaman yang lebih muda daripada Amos, tetapi juga dari Yesaya dan Mikha. Kenyataan bahwa Hosea menetapkan tanggal dari sebagian besar pelayanannya dengan mengacu kepada empat raja Yehuda dan bukan kepada masa pemerintahan yang singkat dari enam raja Israel terakhir, mungkin menunjukkan bahwa ia melarikan diri dari kerajaan utara untuk tinggal di Yehuda menjelang kehancuran Samaria, oleh Asyur (tahun 722 SM); di sanalah dia menyusun nubuat-nubuatnya menjadi kitab yang berjudul namanya ini.
Tujuan
Nubuat Hosea adalah usaha terakhir Allah untuk memanggil orang Israel supaya bertobat dari penyembahan berhala dan kefasikan mereka yang tak kunjung berakhir sebelum menyerahkan mereka kepada hukuman penuh atas dosa-dosa mereka. Kitab ini ditulis untuk menyatakan
- bahwa Allah mempertahankan kasih-Nya kepada umat perjanjian-Nya dan dengan sungguh-sungguh ingin menebus mereka dari kejahatan mereka, dan
- bahwa hal-hal menyedihkan terjadi apabila orang terus-menerus tidak menaati Allah dan menolak kasih-Nya yang menebus.
Ketidaksetiaan istri Hosea dicatat sebagai gambaran ketidaksetiaan Israel kepada Allah. Gomer mengejar-ngejar laki-laki lain, sedangkan Israel mengejar-ngejar dewa-dewa lain; Gomer melakukan zina jasmaniah, sedangkan Israel zina rohani.
Survai
Pasal 1-3 (Hos 1:1-3:5) menerangkan pernikahan Hosea kepada Gomer. Nama ketiga anak mereka adalah tanda-tanda nubuat bagi Israel: Yizreel ("Allah mencerai-beraikan"), Lo-Ruhama ("Tidak dikasihi") dan Lo-Ami ("Bukan umat-Ku"). Kasih Hosea yang tekun kepada istrinya yang pezina melambangkan ketabahan kasih Allah kepada Israel.
Pasal 4-14 (Hos 4:1-14:10) berisi serangkaian nubuat oleh Hosea yang menyamakan ketidaksetiaan Israel dengan ketidaksetiaan istrinya. Perbuatan Gomer yang meninggalkan Hosea untuk kekasih lainnya (pasal 1; Hos 1:1-22) melambangkan Israel yang meninggalkan Allah (pasal 4-7; Hos 4:1-7:16). Gomer direndahkan (pasal 2; Hos 2:1-22) untuk melambangkan rasa malu dan hukuman atas Israel (pasal 8-10; Hos 8:1-10:15). Perbuatan Hosea yang menebus Gomer dari pasar budak (pasal 3; Hos 3:1-5) melambangkan keinginan dan rencana Allah untuk memulihkan Israel di masa depan (pasal 11-14; Hos 11:1-14:10). Kitab ini menekankan bahwa karena Israel telah menolak kasih Allah dan panggilan-Nya untuk bertobat, maka hukuman tidak bisa ditunda lagi.
Ciri-ciri Khas
Tujuh ciri utama menandai kitab Hosea.
- Inilah kitab pertama dalam kumpulan PL yang namanya "Kitab Dua Belas" atau juga dikenal dengan nama "Nabi-Nabi Kecil" ("kecil" karena singkat dibandingkan dengan Yesaya, Yeremia, dan Yehezkiel).
- Hosea adalah satu dari hanya dua nabi dari utara yang menulis kitab nubuat di PL (yang lain adalah Yunus).
- Seperti halnya Yeremia dan Yehezkiel, pengalaman pribadi Hosea melukiskan berita nubuatnya.
- Kitab ini berisi sekitar 150 pernyataan tentang dosa-dosa Israel, dan lebih dari separuhnya berkaitan dengan penyembahan berhala.
- Melebihi nabi PL lainnya, Hosea mengingatkan Israel bahwa Tuhan telah sabar dan setia dalam kasih-Nya terhadap mereka.
- Tidak ada tatanan khusus dari nubuat-nubuat Hosea dalam bagian utama kitab ini (pasal 4-14; Hos 4:1-14:10); sulit untuk mengetahui akhir sebuah nubuat dan awal nubuat berikutnya.
- Nubuat-nubuat kitab Hosea penuh dengan kiasan-kiasan yang hidup, kebanyakan diambil dari daerah pedesaan.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
Kitab Hosea mempunyai beberapa ayat yang dikutip oleh PB sebagai tergenapi di dalam Yesus Kristus:
- pemanggilan putra Allah dari Mesir (Hos 11:1; bd. Mat 2:15);
- kemenangan Kristus atas kematian (Hos 13:14; bd. 1Kor 15:55);
- kerinduan Allah akan kasih setia bukan korban sembelihan (Hos 6:6; bd. Mat 9:13; Mat 12:7); dan
- orang bukan Yahudi yang bukan umat Allah, kini menjadi umat Allah (Hos 1:6,9-10; Hos 2:22; bd. Rom 9:25-26; 1Pet 1:10).
Selain dari ayat-ayat khusus, PB memperluas tema kitab ini tentang Allah sebagai suami umat-Nya, dalam hal Kristus menjadi mempelai laki-laki dari mempelai wanita yang ditebus, gereja (lih 1Kor 11:2; Ef 5:22-32; Wahy 19:6-9; Wahy 21:1-2,9-10). Hosea menekankan berita PB mengenai perlunya pengenalan akan Allah untuk memasuki hidup (Hos 2:19; Hos 4:6; Hos 5:15; Hos 6:3,6; bd. Yoh 17:1-3). Terpadu dengan berita ini, Hosea dengan jelas menunjukkan hubungan langsung di antara dosa yang terus-menerus dengan hukuman yang tidak terelakkan. Kedua penekanan utama Hosea dirangkum Paulus dalam Rom 6:23, "Upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita."
Bibliografi | |
Artikel ini diambil dari: |