Sejarah Alkitab Indonesia

Elohis Versus Priestly

Bagikan ke Facebook

Dari Sejarah Alkitab Indonesia

Langsung ke: navigasi, cari
(←Membatalkan revisi 5457 oleh Sejarah (Bicara))
 
(5 revisi antara tak ditampilkan.)
Baris 1: Baris 1:
-
{{:MTO-Taurat, Persaingan Dua Komunitas Imam}}
+
{{Taurat, Persaingan Dua Komunitas Imam}}
-
'''6. MT5 - Elohis Versus Priestly'''
+
-
'''Manuskrip Priestly adalah alternatif manuskrip JE.'''
+
==Manuskrip Priestly adalah alternatif manuskrip JE.==
-
# Kisah JE biasanya dimulai dengan ". . . berfirmanlah Allah kepada Musa . . " [misalnya seperti di {{ayat|Kel 6:1}}]. Teks P dimulai dengan " . . TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun . . " [misalnya seperti pada {{ayat|Kel 7:8}}]. Di banyak bagian lain teks J mengkisahkan suatu perbuatan yang dilakukan Musa atau yang diperintahkan kepada Musa, tetapi teks P mengkisahkan hal yang sama dilakukan oleh atau diperintahkan kepada Musa dan Harun.
+
# Kisah JE biasanya dimulai dengan ". . . berfirmanlah Allah kepada Musa . . " (misalnya seperti di {{ayat|Kel 6:1}}). Teks P dimulai dengan " . . TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun . . " (misalnya seperti pada {{ayat|Kel 7:8}}). Di banyak bagian lain teks J mengkisahkan suatu perbuatan yang dilakukan Musa atau yang diperintahkan kepada Musa, tetapi teks P mengkisahkan hal yang sama dilakukan oleh atau diperintahkan kepada Musa dan Harun.
-
# Teks JE mengkisahkan keajaiban di Mesir dilakukan dengan menggunakan tongkat Musa [{{ayat|Kel 7:15}}]. Teks P mengkisahkan dengan menggunakan tongkat Harun [{{ayat|Kel 7:19}}] {{ayat|Kel 4:14}}{{ayat|Kel 6:19; 7:7}}{{ayat|Kel 6:20-25}}
+
# Teks JE mengkisahkan keajaiban di Mesir dilakukan dengan menggunakan tongkat Musa ({{ayat|Kel 7:15}}). Teks P mengkisahkan dengan menggunakan tongkat Harun ({{ayat|Kel 7:19}}) {{ayat|Kel 4:14}}{{ayat|Kel 6:19; 7:7}}{{ayat|Kel 6:20-25}}
-
# Teks JE mengkisahkan persembahan korban yang dilakukan oleh Kain, Habel, Abraham, Nuh, Abraham, Iskak, dan lainnya. Teks P baru mengkisahkannya di bagian akhir Kitab Keluaran, pada hri penahbisan Harun sebagai Imam Besar [{{ayat|Kel 40:13,29-32}}]. Selanjutnya seluruh persembahan yang dikisahkan teks P, dilakukan hanya oleh Harun dan keturunannya. Dalam hal kisah P yang berhubungan dengan kisah JE yang menceritakan persembahan, teks P memilih tidak menceritakan kisah itu sama sekali, atau menghilangkan bagian persembahan. Misalnya dalam kisah Banjir Besar jaman Nuh. Teks J menyebut Nuh memasukkan 7 pasang binatang halal dan 1 pasang binatang haram. Kisah J ini diakhiri dengan persembahan korban bakaran (binatang halal) yang dilakukan Nuh. Tetapi teks P menyebut hanya sepasang untuk masing-masing jenis binatang halal maupun haram. Perbedaan terjadi karena penulis teks P tidak membutuhkan bintang halal sebagai korban persembahan. Tidak ada bagian teks P yang menceritakan persembahan oleh Nuh. (Lihat kembali posting MK5 - 1. Kasus Kisah Air Bah; MK5 - 2. Kisah Air Bah Tradisi "J", dan MK5 - 3. Kisah Air Bah Tradisi "P", 26 Desember 2001). Penulis manuskrip P ingin menegaskan bahwa persembahan korban dimulai oleh Harun, junjungan mereka, dan selanjutnya hanya bisa dilakukan oleh keturunannya.
+
# Teks JE mengkisahkan persembahan korban yang dilakukan oleh Kain, Habel, Abraham, Nuh, Abraham, Iskak, dan lainnya. Teks P baru mengkisahkannya di bagian akhir Kitab Keluaran, pada hri penahbisan Harun sebagai Imam Besar ({{ayat|Kel 40:13,29-32}}). Selanjutnya seluruh persembahan yang dikisahkan teks P, dilakukan hanya oleh Harun dan keturunannya. Dalam hal kisah P yang berhubungan dengan kisah JE yang menceritakan persembahan, teks P memilih tidak menceritakan kisah itu sama sekali, atau menghilangkan bagian persembahan. Misalnya dalam kisah Banjir Besar jaman Nuh. Teks J menyebut Nuh memasukkan 7 pasang binatang halal dan 1 pasang binatang haram. Kisah J ini diakhiri dengan persembahan korban bakaran (binatang halal) yang dilakukan Nuh. Tetapi teks P menyebut hanya sepasang untuk masing-masing jenis binatang halal maupun haram. Perbedaan terjadi karena penulis teks P tidak membutuhkan bintang halal sebagai korban persembahan. Tidak ada bagian teks P yang menceritakan persembahan oleh Nuh. (Lihat kembali posting MK5 - 1. Kasus Kisah Air Bah; MK5 - 2. Kisah Air Bah Tradisi "J", dan MK5 - 3. Kisah Air Bah Tradisi "P", 26 Desember 2001). Penulis manuskrip P ingin menegaskan bahwa persembahan korban dimulai oleh Harun, junjungan mereka, dan selanjutnya hanya bisa dilakukan oleh keturunannya.
-
# Lebih dari sekedar masalah persembahan korban, penulis teks P ingin menyampaikan konsep bahwa hubungan manusia dengan Tuhan hanya bisa dilakukan melalui imam (Haruni). Karena itu kisah-kisah tradisi P tidak menyebutkan adanya malaekat, tidak ada mimpi, tidak ada binatang yang bisa berbicara. Bahkan istilah *nabi* hanya muncul sekali saja, dan merujuk pada Harun, yang disebut sebagai nabi untuk Musa ! [{{ayat|Kel 7:1}}]. {{ayat|Kel 34:6-7}}
+
# Lebih dari sekedar masalah persembahan korban, penulis teks P ingin menyampaikan konsep bahwa hubungan manusia dengan Tuhan hanya bisa dilakukan melalui imam (Haruni). Karena itu kisah-kisah tradisi P tidak menyebutkan adanya malaekat, tidak ada mimpi, tidak ada binatang yang bisa berbicara. Bahkan istilah *nabi* hanya muncul sekali saja, dan merujuk pada Harun, yang disebut sebagai nabi untuk Musa ! ({{ayat|Kel 7:1}}). {{ayat|Kel 34:6-7}}
-
# Teks P mengembangkan kisah yang menampilkan Musa tidak semenonjol dan sepenting seperti dalam teks E. Dalam beberapa bagian penulis teks P bahkan berani menggubah kisah yang mendiskreditkan Musa. Contoh yang paling jelas, terlihat dalam kisah "Air dari Batu". Teks P tidak hanya menampilkan Musa dan Harun sebagai alternatif teks E yang menyebut Musa saja. Berikut kisah dalam bentuk dua versi, yang tersebar di dua kitab, Kisah E [{{ayat|Kel 17:2-7}}] dan P [{{ayat|Bil 20:2-13}}]. Perhatikan {{ayat|Bil 20:12}}, yang digunakan oleh penulis teks P sebagai justifikasi alasan Musa tidak dapat masuk ke "tanah perjanjian".
+
# Teks P mengembangkan kisah yang menampilkan Musa tidak semenonjol dan sepenting seperti dalam teks E. Dalam beberapa bagian penulis teks P bahkan berani menggubah kisah yang mendiskreditkan Musa. Contoh yang paling jelas, terlihat dalam kisah "Air dari Batu". Teks P tidak hanya menampilkan Musa dan Harun sebagai alternatif teks E yang menyebut Musa saja. Berikut kisah dalam bentuk dua versi, yang tersebar di dua kitab, Kisah E ({{ayat|Kel 17:2-7}}) dan P ({{ayat|Bil 20:2-13}}). Perhatikan {{ayat|Bil 20:12}}, yang digunakan oleh penulis teks P sebagai justifikasi alasan Musa tidak dapat masuk ke "tanah perjanjian".
-
# Puncak denigrasi Musa dilambangkan dengan tindakan Raja Hizkia yang menghancurkan "ular tembaga yang dibuat oleh Musa, sebab sampai pada masa itu orang Israel memang masih membakar korban bagi ular itu yang namanya disebut Nehustan" [{{ayat|2Raj 18:4b}}]
+
# Puncak denigrasi Musa dilambangkan dengan tindakan Raja Hizkia yang menghancurkan "ular tembaga yang dibuat oleh Musa, sebab sampai pada masa itu orang Israel memang masih membakar korban bagi ular itu yang namanya disebut Nehustan" ({{ayat|2Raj 18:4b}})
-
'''Teks E [{{ayat|Kel 17:2-7}}]'''
+
==Teks E ({{ayat|Kel 17:2-7}})==
{|
{|
Baris 33: Baris 32:
|}
|}
-
'''Teks P [{{ayat|Bil 20:2-13}}]'''
+
==Teks P ({{ayat|Bil 20:2-13}})==
{|
{|
Baris 76: Baris 75:
Bandung, Maret 2002<br /> Heri Muliono
Bandung, Maret 2002<br /> Heri Muliono
-
[[Kategori:MTO-Taurat, Persaingan Dua Komunitas Imam]]
+
 
 +
{{Taurat, Persaingan Dua Komunitas Imam|footer}}
 +
{{DISPLAYTITLE:Elohis Versus Priestly}}

Revisi terkini pada 13:14, 27 Juni 2011

Taurat, Persaingan Dua Komunitas Imam

Manuskrip Priestly adalah alternatif manuskrip JE.

  1. Kisah JE biasanya dimulai dengan ". . . berfirmanlah Allah kepada Musa . . " (misalnya seperti di Kel 6:1). Teks P dimulai dengan " . . TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun . . " (misalnya seperti pada Kel 7:8). Di banyak bagian lain teks J mengkisahkan suatu perbuatan yang dilakukan Musa atau yang diperintahkan kepada Musa, tetapi teks P mengkisahkan hal yang sama dilakukan oleh atau diperintahkan kepada Musa dan Harun.
  2. Teks JE mengkisahkan keajaiban di Mesir dilakukan dengan menggunakan tongkat Musa (Kel 7:15). Teks P mengkisahkan dengan menggunakan tongkat Harun (Kel 7:19) Kel 4:14Kel 6:19; 7:7Kel 6:20-25
  3. Teks JE mengkisahkan persembahan korban yang dilakukan oleh Kain, Habel, Abraham, Nuh, Abraham, Iskak, dan lainnya. Teks P baru mengkisahkannya di bagian akhir Kitab Keluaran, pada hri penahbisan Harun sebagai Imam Besar (Kel 40:13,29-32). Selanjutnya seluruh persembahan yang dikisahkan teks P, dilakukan hanya oleh Harun dan keturunannya. Dalam hal kisah P yang berhubungan dengan kisah JE yang menceritakan persembahan, teks P memilih tidak menceritakan kisah itu sama sekali, atau menghilangkan bagian persembahan. Misalnya dalam kisah Banjir Besar jaman Nuh. Teks J menyebut Nuh memasukkan 7 pasang binatang halal dan 1 pasang binatang haram. Kisah J ini diakhiri dengan persembahan korban bakaran (binatang halal) yang dilakukan Nuh. Tetapi teks P menyebut hanya sepasang untuk masing-masing jenis binatang halal maupun haram. Perbedaan terjadi karena penulis teks P tidak membutuhkan bintang halal sebagai korban persembahan. Tidak ada bagian teks P yang menceritakan persembahan oleh Nuh. (Lihat kembali posting MK5 - 1. Kasus Kisah Air Bah; MK5 - 2. Kisah Air Bah Tradisi "J", dan MK5 - 3. Kisah Air Bah Tradisi "P", 26 Desember 2001). Penulis manuskrip P ingin menegaskan bahwa persembahan korban dimulai oleh Harun, junjungan mereka, dan selanjutnya hanya bisa dilakukan oleh keturunannya.
  4. Lebih dari sekedar masalah persembahan korban, penulis teks P ingin menyampaikan konsep bahwa hubungan manusia dengan Tuhan hanya bisa dilakukan melalui imam (Haruni). Karena itu kisah-kisah tradisi P tidak menyebutkan adanya malaekat, tidak ada mimpi, tidak ada binatang yang bisa berbicara. Bahkan istilah *nabi* hanya muncul sekali saja, dan merujuk pada Harun, yang disebut sebagai nabi untuk Musa ! (Kel 7:1). Kel 34:6-7
  5. Teks P mengembangkan kisah yang menampilkan Musa tidak semenonjol dan sepenting seperti dalam teks E. Dalam beberapa bagian penulis teks P bahkan berani menggubah kisah yang mendiskreditkan Musa. Contoh yang paling jelas, terlihat dalam kisah "Air dari Batu". Teks P tidak hanya menampilkan Musa dan Harun sebagai alternatif teks E yang menyebut Musa saja. Berikut kisah dalam bentuk dua versi, yang tersebar di dua kitab, Kisah E (Kel 17:2-7) dan P (Bil 20:2-13). Perhatikan Bil 20:12, yang digunakan oleh penulis teks P sebagai justifikasi alasan Musa tidak dapat masuk ke "tanah perjanjian".
  6. Puncak denigrasi Musa dilambangkan dengan tindakan Raja Hizkia yang menghancurkan "ular tembaga yang dibuat oleh Musa, sebab sampai pada masa itu orang Israel memang masih membakar korban bagi ular itu yang namanya disebut Nehustan" (2Raj 18:4b)

Teks E (Kel 17:2-7)

17:2 Jadi mulailah mereka itu bertengkar dengan Musa, kata mereka: "Berikanlah air kepada kami, supaya kami dapat minum." Tetapi Musa berkata kepada mereka: "Mengapakah kamu bertengkar dengan aku? Mengapakah kamu mencobai TUHAN ?"
17:3 Hauslah bangsa itu akan air di sana; bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa dan berkata: "Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami, anak-anak kami dan ternak kami dengan kehausan?"
17:4 Lalu berseru-serulah Musa kepada TUHAN, katanya: "Apakah yang akan kulakukan kepada bangsa ini? Sebentar lagi mereka akan melempari aku dengan batu!"
17:5 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Berjalanlah di depan bangsa itu dan bawalah beserta engkau beberapa orang dari antara para tua-tua Israel; bawalah juga di tanganmu tongkatmu yang kaupakai memukul sungai Nil dan pergilah.
17:6 Maka Aku akan berdiri di sana di depanmu di atas gunung batu di Horeb; haruslah kaupukul gunung batu itu dan dari dalamnya akan keluar air, sehingga bangsa itu dapat minum." Demikianlah diperbuat Musa di depan mata tua-tua Israel.
17:7 Dinamailah tempat itu Masa dan Meriba, oleh karena orang Israel telah bertengkar dan oleh karena mereka telah mencobai TUHAN dengan mengatakan: "Adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau tidak ?"

Teks P (Bil 20:2-13)

20:2 Pada suatu kali, ketika tidak ada air bagi umat itu, berkumpullah mereka mengerumuni Musa dan Harun,
20:3 dan bertengkarlah bangsa itu dengan Musa, katanya: "Sekiranya kami mati binasa pada waktu saudara-saudara kami mati binasa di hadapan TUHAN !
20:4 Mengapa kamu membawa jemaah TUHAN ke padang gurun ini, supaya kami dan ternak kami mati di situ ?
20:5 Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membawa kami ke tempat celaka ini, yang bukan tempat menabur, tanpa pohon ara, anggur dan delima, bahkan air minumpun tidak ada ?"
20:6 Maka pergilah Musa dan Harun dari umat itu ke pintu Kemah Pertemuan, lalu sujud. Kemudian tampaklah kemuliaan TUHAN kepada mereka.
20:7 TUHAN berfirman kepada Musa :
20:8 "Ambillah tongkatmu itu dan engkau dan Harun, kakakmu, harus menyuruh umat itu berkumpul; katakanlah di depan mata mereka kepada bukit batu itu supaya diberi airnya; demikianlah engkau mengeluarkan air dari bukit batu itu bagi mereka dan memberi minum umat itu serta ternaknya."
20:9 Lalu Musa mengambil tongkat itu dari hadapan TUHAN, seperti yang diperintahkan-Nya kepadanya.
20:10 Ketika Musa dan Harun telah mengumpulkan jemaah itu di depan bukit batu itu, berkatalah ia kepada mereka: "Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini ?"
20:11 Sesudah itu Musa mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu dengan tongkatnya dua kali, maka keluarlah banyak air, sehingga umat itu dan ternak mereka dapat minum.
20:12 Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: "Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka."
20:13 Itulah mata air Meriba, tempat orang Israel bertengkar dengan TUHAN dan Ia menunjukkan kekudusan-Nya di antara mereka.

Bersambung ke MT6 - Deuteronomis, Pelunasan "Hutang" Sejarah

Bandung, Maret 2002
Heri Muliono


Bibliografi
Artikel ini diambil dari:
Milis i-kan-untuk-CyberGki, 27 Maret 2002. Oleh Heri Muliono http://www.gki.or.id
kembali ke atas