Sejarah Alkitab Indonesia

Qumran

Bagikan ke Facebook

Dari Sejarah Alkitab Indonesia

Langsung ke: navigasi, cari
k (1 revisi)
k (memindahkan Qumran ke artikel/qumran.htm)
 
(6 revisi antara tak ditampilkan.)
Baris 1: Baris 1:
-
Qumran adalah nama suatu tempat jang terletak digurun Juda dipantai Laut Asin (Mati) diseblah barat. Tempat itu serta daerah disekitarnja (Wadi Murabba'at, 'Ain Fesjkhah, Wadi Qumran) semendjak th 1947 mendjadi terkenal disemesta dunia. Sebab mulai dengan tahun 1947 sampai dengan th 1955 diketemukan disana, tersembunji didalam gua-gua pegunungan banjak naskah-naskah dari djaman Kristus dan sebelumnja. Di Qumran sendiri digali puing-puing suatu kompleks bangunan jang agak luas, peninggalan sekelompok orang Jahudi, suatu djemaat jang mempunjai tjorak dan tjiri-tjiri jang chas. Bangunan itu, jang kerap kali dikatakan sematjam biara, dinamakan "Khirbet Qumran". Khirbet artinja "puing". Baiklah berturut-turut dibahas barang sedikit tentang djemaat Qumran, penemuan-penemuan, naskah jang diketemukan dan hubungan djemaat Qumran dengan Perdjandjian Baru.
+
{{kanan|{{Buku Hijau}}|{{Sejarah Alkitab di Luar Indonesia}}}}
 +
'''Qumran''' adalah nama suatu tempat yang terletak di gurun Yudea di pantai Laut Asin (Mati) di sebelah barat. Tempat itu serta daerah di sekitarnya (Wadi Murabba'at, 'Ain Fesykhah, Wadi Qumran) semenjak tahun 1947 menjadi terkenal di semesta dunia. Sebab mulai dengan tahun 1947 sampai dengan tahun 1955 diketemukan di sana, tersembunyi di dalam gua-gua pegunungan banyak naskah-naskah dari zaman Kristus dan sebelumnya. Di Qumran sendiri digali puing-puing suatu kompleks bangunan yang agak luas, peninggalan sekelompok orang Yahudi, suatu jemaat yang mempunyai corak dan ciri-ciri yang khas. Bangunan itu, yang kerap kali dikatakan semacam biara, dinamakan "Khirbet Qumran". Khirbet artinya "puing". Baiklah berturut-turut dibahas barang sedikit tentang jemaat Qumran, penemuan-penemuan, naskah yang diketemukan dan hubungan jemaat Qumran dengan Perjanjian Baru.
-
# '''Djemaat Qumran.'''<br> Berkat naskah-naskah jang diketemukan orang agak banjak tahu tentang djemaat jang membangun "biaranja" di Qumran. Djemaat itu boleh dimasukkan kedalam kalangan "kaum Esseni", jang djuga dibitjarakan oleh pengarang Jahudi Flavius Josephus dan Philo dari Iskandria, dan oleh pengarang kafir Plinius. Rupanja Qumran adalah pusat utama dari kaum Esseni dan disana orang paling teliti dalam menepati segala aturan kaum Esseni itu. Diluar Qumran djuga ada kelompok-kelompok sematjam itu, tetapi kurang keras dan teliti Djemaat Qumran mendjundjung tinggi seseorang jang dinamakan "Guru Kedjudjuran" atau "Guru jang djudjur" jang dipandang sebagai pendiri sekte itu. Djemaat Qumran mengasingkan diri kegurun djauh dari agama Jahudi jang didjaman itu resmi. Mereka terutama bertentangan dengan kalangan para imam di Jerusalem, jang dianggap tidak sah. Banjak anggota djemaat Qumran termasuk kedalam kalangan para imam turunan Sadok dan imam-imam itu memainkan peranan penting dalam djemaat itu. Djemaat itu menetap di Qumran sekitar th 75 (atau lebih dahulu) seb. Masehi. Lalu tinggal disitu hingga th. 36 seb. Mas. Kemudian pindah, entah kemana. Mungkin ke Jerusalem. Setelah radja Herodes Agung (th. 4 seb. Mas.) meninggal djemaat itu kembali ke Qumran. Waktu dalam th. 68 Mas. tentara Roma mendekati dan mengepung Jerusalem djemaat itu ikut berperang, lalu dimusnahkan sama sekali oleh tentara Roma. Kiranja waktu darurat itu anggota-anggota djemaat itu menjembunjikan kitab-kitab sutjinja didalam gua-gua disekitar Qumran, tempat diketemukan kembali dalam th. 1947 dst.Djemaat di Qumran menjebut dirinja "Djemaat Perdjandjian Baru (dan Kekal)", seperti jang dinubuatkan nabi Jeremia. Demikian tjorak eskatologis djemaat itu ditandaskan. Harapan eskatologis-apokaliptis itu kentara sekali dalam naskah-naskah jang ditinggalkan djemaat itu. Mereka jakin bahwa achir djaman sudah agak dekat sehingga perlu orang menjiapkan diri untuk hari pengadilan Tuhan. Sebelum itu akan tampil dua al-masih, jang satu keturunan Harun, djadi iman, jang lain keturunan Dawud, djadi radja. Tetapi jang utama dan terpenting ialah al-masih turunan Harun. Anggota-anggota djemaat itu hidup bersama-sama dan sangat sederhana, semua barang mendjadi milik bersama. Sebagian (besar) diantara mereka tidak kawin dengan motip eskatologis dan kemudian asketis. Seorang tjalon jang mau masuk djemaat itu harus dahulu melewati masa pertjobaan (lk. 3 tahun) jang keras sekali. Kemudian ia diizinkan mendjadi anggota penuh dengan mengangkat sumpah bahwa akan menepati Taurat Musa sesuai dengan adat-kebiasaan djemaat itu dan djuga berpegang teguh kepada ketertiban djemaat itu. Ketertiban itu tjukup keras djuga. Djemaat Qumran sangat teliti melaksanakan Taurat Musa, bahkan lebih keras daripada kaum Parisi. Mereka sangat teliti dan saksama dalam hal nadjis dan tahir, haram dan halal dan melakukan banjak pembasuhan sebelum beribadah. Merekapun mempunjai ibadahnja sendiri. Mereka tidak ikut serta dalam ibadah dalam Bait Allah di Jerusalem, tetapi rupanja mereka sendiri djuga tidak mempersembahkan kurban. Anggota-anggota djemaat itu radjin dalam mempelajari Alkitab dan kitab-kitab saleh lain. Banjak kitab disalin oleh mereka. Dibidang ekonomis djemaat itu lk. self-supporting".
+
==Jemaat Qumran==
-
# '''Penemuan.'''<br> Dalam bulan Februari atau Maret 1947 seorang pemuda dari suku Ta'amireh jang bernama Muhammad adh.- Dhib serba kebetulan masuk salah satu gua disekitar Qumran mentjari seekor kambing jang hilang. Didalam gua itu diketemukannja sedjumlah bujung jang berisikan gulungan kitak dari kulit. Tudjuh buah dibawanja dan ia mentjoba mendjualnja di Betlehem, tapi tidak berhasil. Achirnja lima buah naskah didjual kepada uskup agung dan kepala biara dari umat keristen Syriah-ortodoks di Jerusalem dan dua buah kepada E. Sunik dari universitas Hibrani di Jerusalem. Dalam tahun 1949 sampai dengan 1955 para ahli menjelidiki seluruh daerah disekitar Qumran dan menggali Khirbet Qumran. Sementara itu para penghuni daerah itupun mentjari pula dan kerap kali mendahului para ahli dengan menemukan naskah-naskah baru lagi. Berangsur-angsur didjual kepada para ahli jang tersedia membelinja. Djumlah gua jang ternjata memuat naskah-naskah (dalam bujung jang biasanja petjah sudah) ialah sebelas. Banjak gua-gua lain menghasilkan barang petjahan jang sangat bernilai untuk menetapkan tanggal jang menjatakan umurnja naskah-naskah jang diketemukan.
+
Berkat naskah-naskah yang diketemukan orang agak banyak tahu tentang jemaat yang membangun "biaranya" di Qumran. Jemaat itu boleh dimasukkan ke dalam kalangan "kaum Esseni", yang juga dibicarakan oleh pengarang Yahudi Flavius Yosephus dan Philo dari Iskandria, dan oleh pengarang kafir Plinius. Rupanya Qumran adalah pusat utama dari kaum Esseni dan di sana orang paling teliti dalam menepati segala aturan kaum Esseni itu. Di luar Qumran juga ada kelompok-kelompok semacam itu, tetapi kurang keras dan teliti. Jemaat Qumran menjunjung tinggi seseorang yang dinamakan "Guru Kejujuran" atau "Guru yang jujur" yang dipandang sebagai pendiri sekte itu. Jemaat Qumran mengasingkan diri ke gurun jauh dari agama Yahudi yang di zaman itu resmi. Mereka terutama bertentangan dengan kalangan para imam di Yerusalem, yang dianggap tidak sah. Banyak anggota jemaat Qumran termasuk ke dalam kalangan para imam turunan Sadok dan imam-imam itu memainkan peranan penting dalam jemaat itu. Jemaat itu menetap di Qumran sekitar tahun 75 SM (atau lebih dahulu). Lalu tinggal di situ hingga tahun 36 SM Kemudian pindah, entah ke mana. Mungkin ke Yerusalem. Setelah raja Herodes Agung (tahun 4 SM) meninggal jemaat itu kembali ke Qumran. Waktu dalam tahun 68 M tentara Roma mendekati dan mengepung Yerusalem jemaat itu ikut berperang, lalu dimusnahkan sama sekali oleh tentara Roma. Kiranya waktu darurat itu anggota-anggota jemaat itu menyembunyikan kitab-kitab sucinya di dalam gua-gua disekitar Qumran, tempat diketemukan kembali dalam tahun 1947 dst.
-
# '''Naskah-naskah Qumran.''' Kebanjakan naskah jang diketemukan rusak sekali dan kerap kali hanja tinggal kepingan-kepingan jang lebih kurang besar. Tetapi djuga ada sedjumlah naskah jang hampir utuh lengkap. Ada naskah (kepingan) dari kitab-kitab Alkitab, naskah dari Kitab apokrip dan pseudepigrap dan sedjumlah naskah jang mengenai chususnja tatatjara djemaat Qumran serta adjarannja jang chas. Baiklah disebutkan jang terpenting.
+
 
-
## '''Naskah-naskah dari Alkitab.'''<br> Ada kepingan dari naskah jang memuat hampir seluruh Kitab Sutji sebagaimana diterima oleh Geredja katolik. Djadi termasuk djuga kitab deuterokanonik atau apokrip. Hanja dari kitab Judit dan Kebidjaksanaan sampai sekarang tidak ada bekasnja. Ini menjatakan bahwa djemaat di Qumran djuga membatja kitab Deuterokanonik, meskipun tidak djelas apakah kitab-kitab itu dianggap senilai dan seharga dengan kitab-kitab protokanonik. Dari kitab Tobit jang dahulunja hanja diketahui dalam terdjemahan (Junani, Latin) ada kepingan-kepingan jang tertulis dalam bahasa Hibrani dan Aram.Naskah-naskah dari Kitab-kitab Sutji jang l.k. lengkap utuh dan terpenting ialah:Satu gulungan Kitab Jesaja jang lengkap (hanja sedikit rusak) dan satu lagi jang rusak sekali, sehingga hanja tertinggal lk. 1/3 dari Kitab Jesaja. Lalu ada kepingan-kepingan jang l.k. besar dari kitab Sjamuel, Taurat Musa, terutama Ulangtutur, kitab Mazmur dll. Ada kepingan-kepingan jang tjukup besar dari Kitab (Putera) Sirah dalam bahasa Hibrani.
+
Jemaat di Qumran menyebut dirinya "Jemaat Perjanjian Baru (dan Kekal)", seperti yang dinubuatkan nabi Yeremia. Demikian corak eskatologis jemaat itu ditandaskan. Harapan eskatologis-apokaliptis itu kentara sekali dalam naskah-naskah yang ditinggalkan jemaat itu. Mereka yakin bahwa akhir zaman sudah agak dekat sehingga perlu orang menyiapkan diri untuk hari pengadilan Tuhan. Sebelum itu akan tampil dua al-masih, yang satu keturunan Harun, jadi iman, yang lain keturunan Daud, jadi raja. Tetapi yang utama dan terpenting ialah al-masih turunan Harun. Anggota-anggota jemaat itu hidup bersama-sama dan sangat sederhana, semua barang menjadi milik bersama. Sebagian (besar) di antara mereka tidak kawin dengan motif eskatologis dan kemudian asketis. Seorang calon yang mau masuk jemaat itu harus dahulu melewati masa percobaan (+/- 3 tahun) yang keras sekali. Kemudian ia diizinkan menjadi anggota penuh dengan mengangkat sumpah bahwa akan menepati Taurat Musa sesuai dengan adat-kebiasaan jemaat itu dan juga berpegang teguh kepada ketertiban jemaat itu. Ketertiban itu cukup keras juga. Jemaat Qumran sangat teliti melaksanakan Taurat Musa, bahkan lebih keras daripada kaum Farisi. Mereka sangat teliti dan saksama dalam hal najis dan tahir, haram dan halal, dan melakukan banyak pembasuhan sebelum beribadah. Merekapun mempunyai ibadahnya sendiri. Mereka tidak ikut serta dalam ibadah dalam Bait Allah di Yerusalem, tetapi rupanya mereka sendiri juga tidak mempersembahkan kurban. Anggota-anggota jemaat itu rajin dalam mempelajari Alkitab dan kitab-kitab saleh lain. Banyak kitab disalin oleh mereka. Di bidang ekonomis jemaat itu lebih kurang ''self-supporting''.
-
## '''Naskah-naskah dari kitab Apokrip (pseudepigrap).'''<br> Ada sedjumlah besar naskah-naskah dan kepingan dari kitab-kitab Apokrip jang dahulu sudah dikenal. Jang terpenting ialah Kitab Henoch, kitab "Jubilaeorum", Wasihat Levi, Anggaran Dasar Djemaat di Damsjik (Dokumen kalangan Sadok'), jaitu suatu djemaat jang mirip djemaat Qumran jang pernah menetap di Damsjik.
+
 
-
## '''Naskah-naskah jang mengenai djemaat Qumran.'''<br> a) Ada sedjumlah naskah dan kepingan jang memuat tafsiran kitab-kitab dari Alkitab Perdjandjian Lama. Dalam tafsiran-tafsiran itu Perdjandjian Lama diterapkan kepada djemaat di Qumran sendiri dan kepada "Guru Kedjudjuran". Ada suatu naskah lengkap jang mendjadjikan tafsiran sematjam itu berdasarkan kitab Habakuk. Ada banjak kepingan jang memuat tafsir kitab Mazmur, kitab Jesaja, Micha, Nahum dan Sefanja. Ada djuga bunga rampai dari nas-nas Perdjandjian Lama.b) Anggaran Dasar djemaat Qumran terpelihara baik setjara lengkap maupun berupa kepingan-kepingan dari naskah jang rusak. Oleh para ahli anggaran dasar itu dinamai: "Manual of Discipline". Djudul aselinja tidak diketahui (bagian atas naskah rusak) tetapi kiranja berbunji: "Serekh Hajjahad" = "Anggaran dasar Djemaat". Berkat naskah itu tatatjara djemaat itu dikenal dengan tjukup baik.c) Naskah (dan kepingan-kepingan) lain menjadjikan suatu gambar tentang perang sutji pada achir djaman. Karena itu naskah itu dinamai "Gulungan Perang" (milhamah=perang). Didalamnja digambarkan setjara teliti dan luas perang antara "anak-anak tjahaja" (=anggota-anggota djemaat) dan "anak-anak kegelapan". Djadi kitab itu mempunjai tjorak eskatologis dan apokaliptis.d) Ada sedjumlah besar naskah (lebih kurang lengkap) jang memuat "Lagu-lagu Pudjian" jang dipergunakan djemaat itu dalam ibadahnja. Naskah itu oleh para ahli dinamai "Hodajot" (=lagu-lagu pudji).
+
==Penemuan==
-
## '''Tjara mengutip naskah-naskah Qumran.'''<br> Untuk mudahnja para ahli memberikan kepada naskah-naskah Qumran suatu tanda, supaja mudah dapat dikutip. Sistem jang umum dipakai ialah: Disebutkan dahulu gua tempat naskah itu diketemukan, jaitu dengan angka romawi (atau Arab). Misalnja: IQ = diketemukan dalam gua I di Qumran. Kemudian ditambah isi dari naskah (kepingan) itu. Misalnja IQ Isa = Naskah pertama nabi Jesaja (Isa) jang diketemukan dalam gua I Qumran. IVQM = naskah "perang" (M) jang diketemukan dalam Gua IV di Qumran. IQpHab.= Peser (p) = tafsir kitab Habakuk (Hab) jang diketemukan dalam gua I Qumran. IQH = naskah jang memuat Lagu Pudjian = Hadajot = H, jang diketemukan dalam Gua I di Qumran. IQSb = naskah kedua (b) jang memuat Anggaran Dasar djemaat (Serekh Hajjahad = S) jang diketemukan dalam gua I di Qumran.
+
Dalam bulan Februari atau Maret 1947 seorang pemuda dari suku Ta'amireh yang bernama Muhammad adh.- Dhib serba kebetulan masuk salah satu gua di sekitar Qumran mencari seekor kambing yang hilang. Di dalam gua itu diketemukannya sejumlah buyung yang berisikan gulungan kitab dari kulit. Tujuh buah dibawanya dan ia mencoba menjualnya di Betlehem, tapi tidak berhasil. Akhirnya lima buah naskah dijual kepada uskup agung dan kepala biara dari umat Kristen Suriah-ortodoks di Yerusalem dan dua buah kepada E. Sunik dari universitas Ibrani di Yerusalem. Dalam tahun 1949 sampai dengan 1955 para ahli menyelidiki seluruh daerah di sekitar Qumran dan menggali Khirbet Qumran. Sementara itu para penghuni daerah itu pun mencari pula dan kerap kali mendahului para ahli dengan menemukan naskah-naskah baru lagi. Berangsur-angsur dijual kepada para ahli yang tersedia membelinya. Jumlah gua yang ternyata memuat naskah-naskah (dalam buyung yang biasanya pecah sudah) ialah sebelas. Banyak gua-gua lain menghasilkan barang pecahan yang sangat bernilai untuk menetapkan tanggal yang menyatakan umurnya naskah-naskah yang diketemukan.
-
# '''Hubungan djemaat Qumran dengan Perdjandjian Baru.'''<br> Sudah barang tentu penemuan di Qumran amat penting sekali untuk pengertian Perdjandjian Baru. Sebab djemaat itu paling djaja djustru pada djaman Kristus dan umat keristen semula. Berkat penemuan itu kita sekarang tahu sebagian dari agama Jahudi didjaman Kristus, jang dahulu hampir tidak atau hanja sedikit dikenal. Djadi latarbelakang kehidupan Kristus sendiri serta umat keristen semula mendjadi djauh lebih luas.Tetapi kurang djelas apakah ada hubungan langsung antara Kristus sendiri dan djemaat di Qumran dan antara umat keristen dan djemaat itu. Mula-mula para ahli suka menghubungkan kedua gerakan itu. Penengah dan pengantaraan utama ialah Johanes Baptis. Ia tampil digurun, djustru dekat pada tempat tinggal djemaat itu. Kabarnja djuga mempunjai tjorak eskatologis jang mirip dengan adjaran djemaat Qumran. Adapun Jesus beberapa lamanja tinggal didekat Johanes. Maka diambil kesimpulan bahwa Johanes pernah masuk djemaat itu dan Jesus mengambil adjaran Johanes jang terpengaruh oleh alam pikiran Qumran. Tetapi kemudian para ahli mendjadi lebih hati-hati. Meskipun ada kesamaan antara Perdjandjian Baru dan naskah-naskah Qumran, namun perbedaan lebih besar lagi. Jang menjolok mata ialah: djemaat Qumran mengasingkan diri dari pergaulan, sedangkan Jesus tidak. Djemaat itu mendjundjung tinggi Taurat Musa serta segala peraturan-peraturannja, sedangkan Jesus tidak begitu peduli akan aturan-aturan itu. Djemaat Qumran mengadjar bahwa anggota-anggotanja harus membentji orang lain dan hanja mentjintai sesama anggota. Tetapi Jesus djustru menekankan bahwa tjintakasih sedjati merangkum semua manusia. Kendati perbedaan jang menjolok itu, kesamaanpun tak terpungkiri pula antara Perdjandjian Baru dan djemaat di Qumran. Maka itu ada ahli jang berpendapat bahwa antara Jesus dan djemaat itu tidak ada hubungan langsung. Tetapi kemudian sedjumlah anggota-anggota djemaat itu masuk keristen dan adjarannja mulai mempengaruhi adjaran keristen djuga tanpa menghapus atau mengurangi perbedaan djelas. Perbedaan jang tetap menjolok ialah: Djemaat Qumran selalu mengutamakan Taurat Musa, sedangkan umat keristen mengutamakan diri Jesus sebagai pusat kepertjajaannja. Mula-mula para ahli djuga banjak berspekulasi sekitar "Guru Kedjudjuran" jang mau disamakan dengan Jesus. Tetapi kemudian mendjadi njata bahwa tidak ada hubungan sedikitpun.
+
 
 +
==Naskah-naskah Qumran==
 +
Kebanyakan naskah yang diketemukan rusak sekali dan kerap kali hanya tinggal kepingan-kepingan yang lebih kurang besar. Tetapi juga ada sejumlah naskah yang hampir utuh lengkap. Ada naskah (kepingan) dari kitab-kitab Alkitab, naskah dari Kitab apokrif dan pseudepigraf dan sejumlah naskah yang mengenai khususnya tatacara jemaat Qumran serta ajarannya yang khas. Baiklah disebutkan yang terpenting.
 +
 
 +
===Naskah-naskah dari Alkitab===
 +
Ada kepingan dari naskah yang memuat hampir seluruh Kitab Suci sebagaimana diterima oleh Gereja Katolik. Jadi termasuk juga kitab deuterokanonik atau apokrif. Hanya dari kitab Yudit dan Kebijaksanaan sampai sekarang tidak ada bekasnya. Ini menyatakan bahwa jemaat di Qumran juga membaca kitab Deuterokanonik, meskipun tidak jelas apakah kitab-kitab itu dianggap senilai dan seharga dengan kitab-kitab protokanonik. Dari kitab Tobit yang dahulunya hanya diketahui dalam terjemahan (Yunani, Latin) ada kepingan-kepingan yang tertulis dalam bahasa Ibrani dan Aram.
 +
 
 +
Naskah-naskah dari Kitab-kitab Suci yang lebih kurang lengkap utuh dan terpenting ialah: Satu gulungan Kitab Yesaya yang lengkap (hanya sedikit rusak) dan satu lagi yang rusak sekali, sehingga hanya tertinggal lebih kurang 1/3 dari Kitab Yesaya. Lalu ada kepingan-kepingan yang lebih kurang besar dari kitab Samuel, Taurat Musa, terutama Ulangan, kitab Mazmur dll. Ada kepingan-kepingan yang cukup besar dari Kitab Bin Sirah dalam bahasa Ibrani.
 +
 
 +
===Naskah-naskah dari kitab Apokrif (pseudepigraf)===
 +
Ada sejumlah besar naskah-naskah dan kepingan dari kitab-kitab Apokrif yang dahulu sudah dikenal. Yang terpenting ialah Kitab Henokh, kitab "Yubilaeorum", Wasiat Lewi, Anggaran Dasar Jemaat di Damsyik (Dokumen kalangan Sadok'), yaitu suatu jemaat yang mirip jemaat Qumran yang pernah menetap di Damsyik.
 +
 
 +
===Naskah-naskah yang mengenai jemaat Qumran===
 +
<cl>
 +
a. Ada sejumlah naskah dan kepingan yang memuat tafsiran kitab-kitab dari Alkitab Perjanjian Lama. Dalam tafsiran-tafsiran itu Perjanjian Lama diterapkan kepada jemaat di Qumran sendiri dan kepada "Guru Kejujuran". Ada suatu naskah lengkap yang menjajikan tafsiran semacam itu berdasarkan kitab Habakuk. Ada banyak kepingan yang memuat tafsir kitab Mazmur, kitab Yesaya, Mikha, Nahum, dan Sefanya. Ada juga bunga rampai dari nas-nas Perjanjian Lama.
 +
 
 +
* Anggaran Dasar jemaat Qumran terpelihara baik secara lengkap maupun berupa kepingan-kepingan dari naskah yang rusak. Oleh para ahli anggaran dasar itu dinamai: "Manual Disiplin". Judul aselinya tidak diketahui (bagian atas naskah rusak) tetapi kiranya berbunyi: "Serekh Hayjahad" = "Anggaran dasar Jemaat". Berkat naskah itu tatacara jemaat itu dikenal dengan cukup baik.
 +
 
 +
* Naskah (dan kepingan-kepingan) lain menyajikan suatu gambar tentang perang suci pada akhir zaman. Karena itu naskah itu dinamai "Gulungan Perang" (milhamah=perang). Di dalamnya digambarkan secara teliti dan luas perang antara "anak-anak cahaya" (=anggota-anggota jemaat) dan "anak-anak kegelapan". Jadi kitab itu mempunyai corak eskatologis dan apokaliptis.
 +
 
 +
* Ada sejumlah besar naskah (lebih kurang lengkap) yang memuat "Lagu-lagu Pujian" yang dipergunakan jemaat itu dalam ibadahnya. Naskah itu oleh para ahli dinamai "Hodayot" (=lagu-lagu puji).
 +
</cl>
 +
===Cara mengutip naskah-naskah Qumran===
 +
Untuk mudahnya para ahli memberikan kepada naskah-naskah Qumran suatu tanda, supaya mudah dapat dikutip. Sistem yang umum dipakai ialah: Disebutkan dahulu gua tempat naskah itu diketemukan, yaitu dengan angka Romawi (atau Arab). Misalnya: IQ = diketemukan dalam gua I di Qumran. Kemudian ditambah isi dari naskah (kepingan) itu. Misalnya IQ Isa = Naskah pertama nabi Yesaya (Isa) yang diketemukan dalam gua I Qumran. IVQM = naskah "perang" (M) yang diketemukan dalam Gua IV di Qumran. IQpHab = Peser (p) tafsir kitab Habakuk (Hab) yang diketemukan dalam gua I Qumran. IQH = naskah yang memuat Lagu Pujian (Hadayot = H) yang diketemukan dalam Gua I di Qumran. IQSb = naskah kedua (b) yang memuat Anggaran Dasar jemaat (Serekh Hayjahad = S) yang diketemukan dalam gua I di Qumran.
 +
 
 +
==Hubungan jemaat Qumran dengan Perjanjian Baru==
 +
Sudah barang tentu penemuan di Qumran amat penting sekali untuk pengertian Perjanjian Baru. Sebab jemaat itu paling jaya justru pada zaman Kristus dan umat Kristen semula. Berkat penemuan itu kita sekarang tahu sebagian dari agama Yahudi di zaman Kristus, yang dahulu hampir tidak atau hanya sedikit dikenal. Jadi latar belakang kehidupan Kristus sendiri serta umat Kristen semula menjadi jauh lebih luas.
 +
 
 +
Tetapi kurang jelas apakah ada hubungan langsung antara Kristus sendiri dan jemaat di Qumran dan antara umat Kristen dan jemaat itu. Mula-mula para ahli suka menghubungkan kedua gerakan itu. Penengah dan pengantaraan utama ialah Yohanes Baptis. Ia tampil di gurun, justru dekat pada tempat tinggal jemaat itu. Kabarnya juga mempunyai corak eskatologis yang mirip dengan ajaran jemaat Qumran. Adapun Yesus beberapa lamanya tinggal di dekat Yohanes. Maka diambil kesimpulan bahwa Yohanes pernah masuk jemaat itu dan Yesus mengambil ajaran Yohanes yang terpengaruh oleh alam pikiran Qumran. Tetapi kemudian para ahli menjadi lebih hati-hati. Meskipun ada kesamaan antara Perjanjian Baru dan naskah-naskah Qumran, namun perbedaan lebih besar lagi. Yang menyolok mata ialah: jemaat Qumran mengasingkan diri dari pergaulan, sedangkan Yesus tidak. Jemaat itu menjunjung tinggi Taurat Musa serta segala peraturan-peraturannya, sedangkan Yesus tidak begitu peduli akan aturan-aturan itu. Jemaat Qumran mengajar bahwa anggota-anggotanya harus membenci orang lain dan hanya mencintai sesama anggota. Tetapi Yesus justru menekankan bahwa cinta kasih sejati merangkum semua manusia. Kendati perbedaan yang menyolok itu, kesamaan pun tak terpungkiri pula antara Perjanjian Baru dan jemaat di Qumran. Maka itu ada ahli yang berpendapat bahwa antara Yesus dan jemaat itu tidak ada hubungan langsung. Tetapi kemudian sejumlah anggota-anggota jemaat itu masuk Kristen dan ajarannya mulai mempengaruhi ajaran Kristen juga tanpa menghapus atau mengurangi perbedaan jelas. Perbedaan yang tetap menyolok ialah: Jemaat Qumran selalu mengutamakan Taurat Musa, sedangkan umat Kristen mengutamakan diri Yesus sebagai pusat kepercayaannya. Mula-mula para ahli juga banyak berspekulasi sekitar "Guru Kejujuran" yang mau disamakan dengan Yesus. Tetapi kemudian menjadi nyata bahwa tidak ada hubungan sedikit pun.
 +
 
 +
 
 +
:Catatan: ''dialihaksarakan ke ejaan baru oleh SABDA''
 +
{{Buku Hijau|footer}}
 +
{{DISPLAYTITLE:Qumran}}

Revisi terkini pada 11:37, 30 Juni 2011

Buku Hijau
Sejarah Alkitab di Indonesia
Sejarah Alkitab Daerah Indonesia
Sejarah Alkitab di Luar Indonesia
Biblika
Doktrin Alkitab
Pengantar dan Garis Besar Kitab
Studi Kata Alkitab



Qumran adalah nama suatu tempat yang terletak di gurun Yudea di pantai Laut Asin (Mati) di sebelah barat. Tempat itu serta daerah di sekitarnya (Wadi Murabba'at, 'Ain Fesykhah, Wadi Qumran) semenjak tahun 1947 menjadi terkenal di semesta dunia. Sebab mulai dengan tahun 1947 sampai dengan tahun 1955 diketemukan di sana, tersembunyi di dalam gua-gua pegunungan banyak naskah-naskah dari zaman Kristus dan sebelumnya. Di Qumran sendiri digali puing-puing suatu kompleks bangunan yang agak luas, peninggalan sekelompok orang Yahudi, suatu jemaat yang mempunyai corak dan ciri-ciri yang khas. Bangunan itu, yang kerap kali dikatakan semacam biara, dinamakan "Khirbet Qumran". Khirbet artinya "puing". Baiklah berturut-turut dibahas barang sedikit tentang jemaat Qumran, penemuan-penemuan, naskah yang diketemukan dan hubungan jemaat Qumran dengan Perjanjian Baru.

Daftar isi

Jemaat Qumran

Berkat naskah-naskah yang diketemukan orang agak banyak tahu tentang jemaat yang membangun "biaranya" di Qumran. Jemaat itu boleh dimasukkan ke dalam kalangan "kaum Esseni", yang juga dibicarakan oleh pengarang Yahudi Flavius Yosephus dan Philo dari Iskandria, dan oleh pengarang kafir Plinius. Rupanya Qumran adalah pusat utama dari kaum Esseni dan di sana orang paling teliti dalam menepati segala aturan kaum Esseni itu. Di luar Qumran juga ada kelompok-kelompok semacam itu, tetapi kurang keras dan teliti. Jemaat Qumran menjunjung tinggi seseorang yang dinamakan "Guru Kejujuran" atau "Guru yang jujur" yang dipandang sebagai pendiri sekte itu. Jemaat Qumran mengasingkan diri ke gurun jauh dari agama Yahudi yang di zaman itu resmi. Mereka terutama bertentangan dengan kalangan para imam di Yerusalem, yang dianggap tidak sah. Banyak anggota jemaat Qumran termasuk ke dalam kalangan para imam turunan Sadok dan imam-imam itu memainkan peranan penting dalam jemaat itu. Jemaat itu menetap di Qumran sekitar tahun 75 SM (atau lebih dahulu). Lalu tinggal di situ hingga tahun 36 SM Kemudian pindah, entah ke mana. Mungkin ke Yerusalem. Setelah raja Herodes Agung (tahun 4 SM) meninggal jemaat itu kembali ke Qumran. Waktu dalam tahun 68 M tentara Roma mendekati dan mengepung Yerusalem jemaat itu ikut berperang, lalu dimusnahkan sama sekali oleh tentara Roma. Kiranya waktu darurat itu anggota-anggota jemaat itu menyembunyikan kitab-kitab sucinya di dalam gua-gua disekitar Qumran, tempat diketemukan kembali dalam tahun 1947 dst.

Jemaat di Qumran menyebut dirinya "Jemaat Perjanjian Baru (dan Kekal)", seperti yang dinubuatkan nabi Yeremia. Demikian corak eskatologis jemaat itu ditandaskan. Harapan eskatologis-apokaliptis itu kentara sekali dalam naskah-naskah yang ditinggalkan jemaat itu. Mereka yakin bahwa akhir zaman sudah agak dekat sehingga perlu orang menyiapkan diri untuk hari pengadilan Tuhan. Sebelum itu akan tampil dua al-masih, yang satu keturunan Harun, jadi iman, yang lain keturunan Daud, jadi raja. Tetapi yang utama dan terpenting ialah al-masih turunan Harun. Anggota-anggota jemaat itu hidup bersama-sama dan sangat sederhana, semua barang menjadi milik bersama. Sebagian (besar) di antara mereka tidak kawin dengan motif eskatologis dan kemudian asketis. Seorang calon yang mau masuk jemaat itu harus dahulu melewati masa percobaan (+/- 3 tahun) yang keras sekali. Kemudian ia diizinkan menjadi anggota penuh dengan mengangkat sumpah bahwa akan menepati Taurat Musa sesuai dengan adat-kebiasaan jemaat itu dan juga berpegang teguh kepada ketertiban jemaat itu. Ketertiban itu cukup keras juga. Jemaat Qumran sangat teliti melaksanakan Taurat Musa, bahkan lebih keras daripada kaum Farisi. Mereka sangat teliti dan saksama dalam hal najis dan tahir, haram dan halal, dan melakukan banyak pembasuhan sebelum beribadah. Merekapun mempunyai ibadahnya sendiri. Mereka tidak ikut serta dalam ibadah dalam Bait Allah di Yerusalem, tetapi rupanya mereka sendiri juga tidak mempersembahkan kurban. Anggota-anggota jemaat itu rajin dalam mempelajari Alkitab dan kitab-kitab saleh lain. Banyak kitab disalin oleh mereka. Di bidang ekonomis jemaat itu lebih kurang self-supporting.

Penemuan

Dalam bulan Februari atau Maret 1947 seorang pemuda dari suku Ta'amireh yang bernama Muhammad adh.- Dhib serba kebetulan masuk salah satu gua di sekitar Qumran mencari seekor kambing yang hilang. Di dalam gua itu diketemukannya sejumlah buyung yang berisikan gulungan kitab dari kulit. Tujuh buah dibawanya dan ia mencoba menjualnya di Betlehem, tapi tidak berhasil. Akhirnya lima buah naskah dijual kepada uskup agung dan kepala biara dari umat Kristen Suriah-ortodoks di Yerusalem dan dua buah kepada E. Sunik dari universitas Ibrani di Yerusalem. Dalam tahun 1949 sampai dengan 1955 para ahli menyelidiki seluruh daerah di sekitar Qumran dan menggali Khirbet Qumran. Sementara itu para penghuni daerah itu pun mencari pula dan kerap kali mendahului para ahli dengan menemukan naskah-naskah baru lagi. Berangsur-angsur dijual kepada para ahli yang tersedia membelinya. Jumlah gua yang ternyata memuat naskah-naskah (dalam buyung yang biasanya pecah sudah) ialah sebelas. Banyak gua-gua lain menghasilkan barang pecahan yang sangat bernilai untuk menetapkan tanggal yang menyatakan umurnya naskah-naskah yang diketemukan.

Naskah-naskah Qumran

Kebanyakan naskah yang diketemukan rusak sekali dan kerap kali hanya tinggal kepingan-kepingan yang lebih kurang besar. Tetapi juga ada sejumlah naskah yang hampir utuh lengkap. Ada naskah (kepingan) dari kitab-kitab Alkitab, naskah dari Kitab apokrif dan pseudepigraf dan sejumlah naskah yang mengenai khususnya tatacara jemaat Qumran serta ajarannya yang khas. Baiklah disebutkan yang terpenting.

Naskah-naskah dari Alkitab

Ada kepingan dari naskah yang memuat hampir seluruh Kitab Suci sebagaimana diterima oleh Gereja Katolik. Jadi termasuk juga kitab deuterokanonik atau apokrif. Hanya dari kitab Yudit dan Kebijaksanaan sampai sekarang tidak ada bekasnya. Ini menyatakan bahwa jemaat di Qumran juga membaca kitab Deuterokanonik, meskipun tidak jelas apakah kitab-kitab itu dianggap senilai dan seharga dengan kitab-kitab protokanonik. Dari kitab Tobit yang dahulunya hanya diketahui dalam terjemahan (Yunani, Latin) ada kepingan-kepingan yang tertulis dalam bahasa Ibrani dan Aram.

Naskah-naskah dari Kitab-kitab Suci yang lebih kurang lengkap utuh dan terpenting ialah: Satu gulungan Kitab Yesaya yang lengkap (hanya sedikit rusak) dan satu lagi yang rusak sekali, sehingga hanya tertinggal lebih kurang 1/3 dari Kitab Yesaya. Lalu ada kepingan-kepingan yang lebih kurang besar dari kitab Samuel, Taurat Musa, terutama Ulangan, kitab Mazmur dll. Ada kepingan-kepingan yang cukup besar dari Kitab Bin Sirah dalam bahasa Ibrani.

Naskah-naskah dari kitab Apokrif (pseudepigraf)

Ada sejumlah besar naskah-naskah dan kepingan dari kitab-kitab Apokrif yang dahulu sudah dikenal. Yang terpenting ialah Kitab Henokh, kitab "Yubilaeorum", Wasiat Lewi, Anggaran Dasar Jemaat di Damsyik (Dokumen kalangan Sadok'), yaitu suatu jemaat yang mirip jemaat Qumran yang pernah menetap di Damsyik.

Naskah-naskah yang mengenai jemaat Qumran

  1. Ada sejumlah naskah dan kepingan yang memuat tafsiran kitab-kitab dari Alkitab Perjanjian Lama. Dalam tafsiran-tafsiran itu Perjanjian Lama diterapkan kepada jemaat di Qumran sendiri dan kepada "Guru Kejujuran". Ada suatu naskah lengkap yang menjajikan tafsiran semacam itu berdasarkan kitab Habakuk. Ada banyak kepingan yang memuat tafsir kitab Mazmur, kitab Yesaya, Mikha, Nahum, dan Sefanya. Ada juga bunga rampai dari nas-nas Perjanjian Lama.

  2. Anggaran Dasar jemaat Qumran terpelihara baik secara lengkap maupun berupa kepingan-kepingan dari naskah yang rusak. Oleh para ahli anggaran dasar itu dinamai: "Manual Disiplin". Judul aselinya tidak diketahui (bagian atas naskah rusak) tetapi kiranya berbunyi: "Serekh Hayjahad" = "Anggaran dasar Jemaat". Berkat naskah itu tatacara jemaat itu dikenal dengan cukup baik.

  3. Naskah (dan kepingan-kepingan) lain menyajikan suatu gambar tentang perang suci pada akhir zaman. Karena itu naskah itu dinamai "Gulungan Perang" (milhamah=perang). Di dalamnya digambarkan secara teliti dan luas perang antara "anak-anak cahaya" (=anggota-anggota jemaat) dan "anak-anak kegelapan". Jadi kitab itu mempunyai corak eskatologis dan apokaliptis.

  4. Ada sejumlah besar naskah (lebih kurang lengkap) yang memuat "Lagu-lagu Pujian" yang dipergunakan jemaat itu dalam ibadahnya. Naskah itu oleh para ahli dinamai "Hodayot" (=lagu-lagu puji).

Cara mengutip naskah-naskah Qumran

Untuk mudahnya para ahli memberikan kepada naskah-naskah Qumran suatu tanda, supaya mudah dapat dikutip. Sistem yang umum dipakai ialah: Disebutkan dahulu gua tempat naskah itu diketemukan, yaitu dengan angka Romawi (atau Arab). Misalnya: IQ = diketemukan dalam gua I di Qumran. Kemudian ditambah isi dari naskah (kepingan) itu. Misalnya IQ Isa = Naskah pertama nabi Yesaya (Isa) yang diketemukan dalam gua I Qumran. IVQM = naskah "perang" (M) yang diketemukan dalam Gua IV di Qumran. IQpHab = Peser (p) tafsir kitab Habakuk (Hab) yang diketemukan dalam gua I Qumran. IQH = naskah yang memuat Lagu Pujian (Hadayot = H) yang diketemukan dalam Gua I di Qumran. IQSb = naskah kedua (b) yang memuat Anggaran Dasar jemaat (Serekh Hayjahad = S) yang diketemukan dalam gua I di Qumran.

Hubungan jemaat Qumran dengan Perjanjian Baru

Sudah barang tentu penemuan di Qumran amat penting sekali untuk pengertian Perjanjian Baru. Sebab jemaat itu paling jaya justru pada zaman Kristus dan umat Kristen semula. Berkat penemuan itu kita sekarang tahu sebagian dari agama Yahudi di zaman Kristus, yang dahulu hampir tidak atau hanya sedikit dikenal. Jadi latar belakang kehidupan Kristus sendiri serta umat Kristen semula menjadi jauh lebih luas.

Tetapi kurang jelas apakah ada hubungan langsung antara Kristus sendiri dan jemaat di Qumran dan antara umat Kristen dan jemaat itu. Mula-mula para ahli suka menghubungkan kedua gerakan itu. Penengah dan pengantaraan utama ialah Yohanes Baptis. Ia tampil di gurun, justru dekat pada tempat tinggal jemaat itu. Kabarnya juga mempunyai corak eskatologis yang mirip dengan ajaran jemaat Qumran. Adapun Yesus beberapa lamanya tinggal di dekat Yohanes. Maka diambil kesimpulan bahwa Yohanes pernah masuk jemaat itu dan Yesus mengambil ajaran Yohanes yang terpengaruh oleh alam pikiran Qumran. Tetapi kemudian para ahli menjadi lebih hati-hati. Meskipun ada kesamaan antara Perjanjian Baru dan naskah-naskah Qumran, namun perbedaan lebih besar lagi. Yang menyolok mata ialah: jemaat Qumran mengasingkan diri dari pergaulan, sedangkan Yesus tidak. Jemaat itu menjunjung tinggi Taurat Musa serta segala peraturan-peraturannya, sedangkan Yesus tidak begitu peduli akan aturan-aturan itu. Jemaat Qumran mengajar bahwa anggota-anggotanya harus membenci orang lain dan hanya mencintai sesama anggota. Tetapi Yesus justru menekankan bahwa cinta kasih sejati merangkum semua manusia. Kendati perbedaan yang menyolok itu, kesamaan pun tak terpungkiri pula antara Perjanjian Baru dan jemaat di Qumran. Maka itu ada ahli yang berpendapat bahwa antara Yesus dan jemaat itu tidak ada hubungan langsung. Tetapi kemudian sejumlah anggota-anggota jemaat itu masuk Kristen dan ajarannya mulai mempengaruhi ajaran Kristen juga tanpa menghapus atau mengurangi perbedaan jelas. Perbedaan yang tetap menyolok ialah: Jemaat Qumran selalu mengutamakan Taurat Musa, sedangkan umat Kristen mengutamakan diri Yesus sebagai pusat kepercayaannya. Mula-mula para ahli juga banyak berspekulasi sekitar "Guru Kejujuran" yang mau disamakan dengan Yesus. Tetapi kemudian menjadi nyata bahwa tidak ada hubungan sedikit pun.


Catatan: dialihaksarakan ke ejaan baru oleh SABDA
Artikel ini diambil dari:
Judul belum diketahui, tapi kami menyebutnya sebagai buku hijau.
kembali ke atas