Dari Sejarah Alkitab Indonesia
(←Membuat halaman berisi '{{Kanan|{{Pengantar dan Garis Besar Kitab}}|{{Pendahuluan Kitab-kitab dalam Alkitab}}|{{Perjanjian Lama}}}} Maleakhi mungkin telah bernubuat lebih dari 100 tahun setelah...') |
|||
Baris 6: | Baris 6: | ||
- | {{ | + | {{Pendahuluan Kitab-kitab dalam Alkitab|footer}} |
Revisi terkini pada 03:31, 7 Juni 2011
Maleakhi mungkin telah bernubuat lebih dari 100 tahun setelah Zerubabel memimpin para tawanan kembali ke Yerusalem. Kerinduan Maleakhi adalah agar bangsa Israel akan memperbaharui hubungan perjanjian mereka dengan Allah. Mereka belum terjerumus ke dalam penyembahan berhala, namun sikap acuh dan keduniawian telah menguasai hati mereka sebagaimana kita dapat saksikan pula di kalangan sebagian masyarakat Kristen masa kini. Maleakhi menunjukkan dosa-dosa mereka yang telah memisahkan umat Israel dari berkat-berkat Allah dan mengajak mereka untuk bertobat (Maleakhi 3:7).
Dalam fasal 1, Maleakhi pertama-tama menasihatkan Israel untuk kembali kepada Tuhan yang mengasihi mereka. Kemudian dalam fasal 2, ia berbicara tentang keadaan para imam dan menunjukkan kemunafikan mereka. Dalam fasal 3, ia memandang 400 tahun ke depan kepada masa Perjanjian Baru dengan mengatakan: Lihat, Aku menyuruh utusanKu (Yohanes Pembaptis), supaya ia mempersiapkan jalan di hadapanKu! ..... Malaikat Perjanjian (Yesus) yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang (Maleakhi 3:1). Akhirnya, Maleakhi menubuatkan akan datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu (Maleakhi 4:5), ketika setiap orang yang berbuat fasik akan dibinasakan dan setiap orang yang hidup memperkenankan Tuhan akan diberi pahala (Maleakhi 4:1-2).
Bibliografi | |
Artikel ini diambil dari: |