Dari Sejarah Alkitab Indonesia
(←Membuat halaman berisi '{{Kanan|{{Pengantar dan Garis Besar Kitab}}|{{Pendahuluan Kitab-kitab dalam Alkitab}}|{{Perjanjian Lama}}}} Pelayanan Yesaya terjadi selama pemerintahan raja-raja Yehuda...') |
|||
Baris 27: | Baris 27: | ||
Fasal '''49 -- 66''' berisi penglihatan nabi tentang Mesias yang harus terlebih dahulu menjadi Hamba, namun pada akhirnya akan memerintah sebagai Raja yang menang ({{ayat|Yesaya 42:1-7; 49:5-6; 50:4-10; 52:13; 53:12}}). Fasal 53 menjelaskan tentang keunggulan Mesias sebagai Anak Domba Allah yang harus menjadi pusat utama di dalam kehidupan mereka yang adalah anak-anakNya. | Fasal '''49 -- 66''' berisi penglihatan nabi tentang Mesias yang harus terlebih dahulu menjadi Hamba, namun pada akhirnya akan memerintah sebagai Raja yang menang ({{ayat|Yesaya 42:1-7; 49:5-6; 50:4-10; 52:13; 53:12}}). Fasal 53 menjelaskan tentang keunggulan Mesias sebagai Anak Domba Allah yang harus menjadi pusat utama di dalam kehidupan mereka yang adalah anak-anakNya. | ||
- | {{ | + | {{Pendahuluan Kitab-kitab dalam Alkitab|footer}} |
Revisi terkini pada 02:54, 7 Juni 2011
Pelayanan Yesaya terjadi selama pemerintahan raja-raja Yehuda yaitu Uzia, Yotam, Ahas Hizkia, dan Manasye (Yesaya 1:1; II Tawarikh 26:22; 32:20-23).
Kitab Yesaya ditujukan kepada seluruh dunia: Dengarlah, hai langit, dan perhatikanlah, hai bumi, sebab Tuhan berfirman (Yesaya 1:2).
Fasal 1 terpusat pada berita yang ditujukan kepada bangsa Yehuda dan kepada Yerusalem, yang merupakan kota yang telah diberi kesempatan yang paling banyak tetapi juga merupakan kota yang diberi tanggung jawab yang terbesar (perhatikan Yesaya 1;8;21;26;27).
Fasal 2 -- 6 dimulai dengan penglihatan mengenai hari Tuhan (Yesaya 2:11-12,17,20; 3:7,18; 4:1-2; 5:30) dan yang juga berkaitan langsung dengan Yehuda (Yesaya 2:1,3,6; 3:1,8,16; 4:3-5; 5:3), serta juga membahas mengenai enam ucapan celaka yang ditujukan kepada mereka yang tidak beriman (Yesaya 5:8,11,18,20-22). Fasal-fasal ini diakhiri dengan penglihatan yang baru mengenai Raja yang kekal: Aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang ......mataku telah melihat Sang Raja yakni Tuhan semesta alam (Yesaya 6:1,5).
Fasal 7 -- 12 terfokus kepada Israel, Kerajaan Utara, yang ibukotanya adalah Samaria. Berita dalam fasal-fasal ini merupakan penghiburan kepada Raja Ahas yang sedang mengalami serangan oleh Kerajaan Utara dan Aram (Yesaya 7:3-16). Fasal-fasal ini juga menubuatkan tentang hukuman yang akan menimpa Israel: Tuhan akan mendatangkan ke atasmu dan atas rakyatmu .... hari-hari seperti yang belum pernah datang sejak Efraim menjauhkan diri dari Yehuda - yakni raja Asyur ..... Kekayaan Damsyik (ibu kota Aram) dan jarahan Samaria (ibu kota Israel) akan diangkut di depan raja Asyur (Yesaya 7:17; 8:4}}). Fasal-fasal ini diakhiri dengan nubuatan mengenai pemerintahan Mesias yang akan datang: Yang akan mengumpulkan orang-orang Israel yang terbuang, dan akan menghimpunkan orang Yehuda yang terserak dari keempat penjuru bumi (Yesaya 11:12). Perhatian khusus juga diberikan kepada hari Tuhan (Yesaya 7:18,20-21, 23; 10:20,27; 11:10-11; 12:1,4).
Fasal 13 -- 23 terfokus kepada bangsa-bangsa kafir yang ada pada masa Yesaya, terkecuali fasal 22, yang adalah lembah penglihatan (Yesaya 22:1). Fasal-fasal ini juga menyoroti tentang hari Tuhan (Yesaya 13:6,9,13; 14:3; 17:4,7,9; 19: 16,18-19,21,23-24; 22:5,12,20,25; 23:15).
Fasal 24 -- 27 menjelaskan tentang hubungan hari Tuhan dengan seluruh dunia (Yesaya 24:1,4-5,16,19-21; 25:6-9; 26:1,21; 27:1-2,12-13).
Fasal 28 -- 34 terfokus kepada enam ucapan celaka mengenai Yerusalem yang mirip dengan keenam ucapan celaka dalam fasal 5. Penekanan kembali diberikan pada hari Tuhan (Yesaya 28:5; 29:18; 30:23; 31:7). Berita dalam fasal 34 adalah berita kepada seluruh dunia: Baiklah bumi serta segala isinya mendengar, dunia dan segala yang terpencar dari padanya (Yesaya 34:1-2). Sebab Tuhan mendatangkan hari pembalasan dan tahun pengganjaran karena perkara Sion (Yesaya 34:8).
Fasal 35 berbicara tentang 1,000 tahun pemerintahan Kristus.
Fasal 36 -- 37 menjelaskan tentang serangan terhadap Yehuda oleh Asyur, menunjukkan tentang kuasa doa, campur tangan Allah, dan kemerosotan serta kehancuran Asyur.
Fasal 38 -- 39 berbicara tentang penyakit yang menimpa Hizkia, kesembuhannya yang ajaib, sambutannya yang bodoh terhadap utusan-utusan dari Babel, dan kekuatan dunia baru yang pada akhirnya akan menghancurkan mereka.
Fasal 40 -- 48 menyoroti keberadaan Mesias yang kekal (Yesaya 40:12-28; 41:4, 21-29); penebusanNya yang kekal; dan keunggulanNya sebagai Hakim yang tertinggi (Yesaya 46:5,9-10; 47:4; 48:12-14,20-22). Fasal-fasal ini diakhiri dengan perkataan ini: Tidak ada damai sejahtera bagi orang-orang fasik (Yesaya 48:22; 57:21).
Fasal 49 -- 66 berisi penglihatan nabi tentang Mesias yang harus terlebih dahulu menjadi Hamba, namun pada akhirnya akan memerintah sebagai Raja yang menang (Yesaya 42:1-7; 49:5-6; 50:4-10; 52:13; 53:12). Fasal 53 menjelaskan tentang keunggulan Mesias sebagai Anak Domba Allah yang harus menjadi pusat utama di dalam kehidupan mereka yang adalah anak-anakNya.
Bibliografi | |
Artikel ini diambil dari: |