Dari Sejarah Alkitab Indonesia
(←Membuat halaman berisi '{{Kanan|{{Pengantar dan Garis Besar Kitab}}|{{Pendahuluan Kitab-kitab dalam Alkitab}}|{{Perjanjian Baru}}}} Rasul Paulus dipimpin oleh Roh Kudus ke Tesalonika pada perja...') |
|||
Baris 3: | Baris 3: | ||
Rasul Paulus dipimpin oleh Roh Kudus ke Tesalonika pada perjalanan pengabaran Injil yang kedua. Tesalonika adalah ibu kota dari Makedonia (Yunani bagian utara) dan merupakan kota pelabuhan yang makmur. Beberapa orang Yahudi dan banyak dari orang-orang Yunani menjadi percaya dan ''menerima firman Allah yang diberitakan itu'' ({{ayat|I Tesalonika 2:13}}) dan sebuah gereja berhasil didirikan di sana. | Rasul Paulus dipimpin oleh Roh Kudus ke Tesalonika pada perjalanan pengabaran Injil yang kedua. Tesalonika adalah ibu kota dari Makedonia (Yunani bagian utara) dan merupakan kota pelabuhan yang makmur. Beberapa orang Yahudi dan banyak dari orang-orang Yunani menjadi percaya dan ''menerima firman Allah yang diberitakan itu'' ({{ayat|I Tesalonika 2:13}}) dan sebuah gereja berhasil didirikan di sana. | ||
- | Karena mengalami tantangan yang cukup besar maka Paulus terpaksa meninggalkan Tesalonika dan berangkat ke Berea dan di sana ia disambut dengan baik. Namun tak lama kemudian beberapa orang Yahudi yang fanatik datang dari Tesalonika dan menentangnya. Karena itu ia berangkat ke Atena dan di sana ia harus berhadapan dengan kaum intelektual yang menyambutnya secara dingin sehingga di kota itu ia tidak melihat hasil yang besar dalam pelayanannya. Dari sana ia berangkat ke Korintus ({{ayat|Kisah 17:15-17; 18:1; {{ayat|I Tesalonika 3:1}}). | + | Karena mengalami tantangan yang cukup besar maka Paulus terpaksa meninggalkan Tesalonika dan berangkat ke Berea dan di sana ia disambut dengan baik. Namun tak lama kemudian beberapa orang Yahudi yang fanatik datang dari Tesalonika dan menentangnya. Karena itu ia berangkat ke Atena dan di sana ia harus berhadapan dengan kaum intelektual yang menyambutnya secara dingin sehingga di kota itu ia tidak melihat hasil yang besar dalam pelayanannya. Dari sana ia berangkat ke Korintus ({{ayat|Kisah 17:15-17; 18:1}}; {{ayat|I Tesalonika 3:1}}). |
Dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Tesalonika, Paulus menunjukkan bahwa satu-satunya cara untuk mengenal kesesatan dan mengalahkan kejahatan adalah dengan mengenal atau memahami ''firman Allah, yang bekerja di dalam orang yang percaya'' ({{ayat|I Tesalonika 2:13}}). Memahami firmanNya adalah satu-satunya cara untuk membedakan kekeliruan yang tidak sesuai dengan FirmanNya. Kemudian Paulus menunjukkan beberapa hal yang harus terjadi sebelum Yesus kembali. Paulus juga menegaskan kepada orang-orang Tesalonika bahwa ''Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan ''({{ayat|I Tesalonika 4:16-17}})''. ''Ia juga umat Tuhan untuk mempersiapkan diri bagi kedatangan Kristus yang kedua kali -- agar seluruh keberadaan mereka baik ''roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita'' ({{ayat|I Tesalonika 5:23}}). | Dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Tesalonika, Paulus menunjukkan bahwa satu-satunya cara untuk mengenal kesesatan dan mengalahkan kejahatan adalah dengan mengenal atau memahami ''firman Allah, yang bekerja di dalam orang yang percaya'' ({{ayat|I Tesalonika 2:13}}). Memahami firmanNya adalah satu-satunya cara untuk membedakan kekeliruan yang tidak sesuai dengan FirmanNya. Kemudian Paulus menunjukkan beberapa hal yang harus terjadi sebelum Yesus kembali. Paulus juga menegaskan kepada orang-orang Tesalonika bahwa ''Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan ''({{ayat|I Tesalonika 4:16-17}})''. ''Ia juga umat Tuhan untuk mempersiapkan diri bagi kedatangan Kristus yang kedua kali -- agar seluruh keberadaan mereka baik ''roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita'' ({{ayat|I Tesalonika 5:23}}). |
Revisi per 02:34, 16 Mei 2011
Rasul Paulus dipimpin oleh Roh Kudus ke Tesalonika pada perjalanan pengabaran Injil yang kedua. Tesalonika adalah ibu kota dari Makedonia (Yunani bagian utara) dan merupakan kota pelabuhan yang makmur. Beberapa orang Yahudi dan banyak dari orang-orang Yunani menjadi percaya dan menerima firman Allah yang diberitakan itu (I Tesalonika 2:13) dan sebuah gereja berhasil didirikan di sana.
Karena mengalami tantangan yang cukup besar maka Paulus terpaksa meninggalkan Tesalonika dan berangkat ke Berea dan di sana ia disambut dengan baik. Namun tak lama kemudian beberapa orang Yahudi yang fanatik datang dari Tesalonika dan menentangnya. Karena itu ia berangkat ke Atena dan di sana ia harus berhadapan dengan kaum intelektual yang menyambutnya secara dingin sehingga di kota itu ia tidak melihat hasil yang besar dalam pelayanannya. Dari sana ia berangkat ke Korintus (Kisah 17:15-17; 18:1; I Tesalonika 3:1).
Dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Tesalonika, Paulus menunjukkan bahwa satu-satunya cara untuk mengenal kesesatan dan mengalahkan kejahatan adalah dengan mengenal atau memahami firman Allah, yang bekerja di dalam orang yang percaya (I Tesalonika 2:13). Memahami firmanNya adalah satu-satunya cara untuk membedakan kekeliruan yang tidak sesuai dengan FirmanNya. Kemudian Paulus menunjukkan beberapa hal yang harus terjadi sebelum Yesus kembali. Paulus juga menegaskan kepada orang-orang Tesalonika bahwa Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan (I Tesalonika 4:16-17). Ia juga umat Tuhan untuk mempersiapkan diri bagi kedatangan Kristus yang kedua kali -- agar seluruh keberadaan mereka baik roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita (I Tesalonika 5:23).
Dalam II Tesalonika, Paulus menubuatkan bahwa sebelum Kristus kembali, kejahatan dan kemurtadan akan semakin hebat di bawah kepemimpinan Antikristus yang dikenal sebagai manusia durhaka. Pada waktu itu akan terjadi penolakan yang luar biasa terhadap kebenaran. Ia juga mengingatkan bahwa pengajaran-pengajaran palsu akan menyebabkan datangnya murtad.... karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka (II Tesalonika 2:3,10). Jaminan tentang kedatangan Kristus ditunjukkan lebih dari 20 kali dalam8 fasal yang singkat di dalam kedua surat ini.
Bibliografi | |
Artikel ini diambil dari: |