Dari Sejarah Alkitab Indonesia
(←Membuat halaman berisi '{{Kanan|{{Pengantar dan Garis Besar Kitab}}|{{Alkitab Kabar Baik / Bahasa Indonesia Sehari-hari}}|{{Perjanjian Baru}}}} '''Surat Yohanes Yang Pertama''' ditulis dengan d...')
Revisi selanjutnya →
Revisi per 09:12, 11 Mei 2011
Surat Yohanes Yang Pertama ditulis dengan dua maksud. Pertama, untuk memberi dorongan kepada para pembacanya supaya mereka hidup bersatu dengan Allah dan Anak-Nya Yesus Kristus. Kedua, untuk mengingatkan mereka supaya tidak mengikuti ajaran-ajaran salah yang dapat merusak kesatuan mereka dengan Allah dan Yesus Kristus. Ajaran-ajaran yang salah itu didasarkan atas kepercayaan bahwa apa saja yang bersentuhan dengan dunia, menghasilkan yang jahat; jadi, Yesus Anak Allah, tidak mungkin telah menjadi manusia. Guru-guru yang mengajarkan ajaran-ajaran yang salah itu berkata bahwa diselamatkan berarti dilepaskan dari urusan-urusan kehidupan di dunia ini; mereka mengajar juga bahwa keselamatan tidak ada hubungannya dengan hal-hal mengenai kesusilaan atau kasih terhadap sesama manusia.
Bertentangan dengan ajaran-ajaran itu, penulis surat ini mengemukakan dengan jelas bahwa Yesus Kristus sungguh-sungguh sudah menjadi manusia sejati. Ia menekankan juga bahwa semua orang yang percaya kepada Yesus serta mengasihi Allah harus pula mengasihi satu sama lain.
Isi
- Pendahuluan
1Yoh 1:1-4 (BIS) - Terang dan gelap
1Yoh 1:5-2:29 (BIS) - Anak-anak Allah dan anak-anak Iblis
1Yoh 3:1-24 (BIS) - Yang benar dan yang salah
1Yoh 4:1-6 (BIS) - Kewajiban untuk mengasihi
1Yoh 4:7-21 (BIS) - Kepercayaan yang membawa kemenangan
1Yoh 5:1-21 (BIS)
Bibliografi | |
Artikel ini diambil dari: |