Sejarah Alkitab Indonesia

Pendahuluan Kitab-kitab dalam Alkitab/Habakuk

Bagikan ke Facebook

Dari Sejarah Alkitab Indonesia

Langsung ke: navigasi, cari
Baris 1: Baris 1:
{{Kanan|{{Pengantar dan Garis Besar Kitab}}|{{Pendahuluan Kitab-kitab dalam Alkitab}}|{{Perjanjian Lama}}}}
{{Kanan|{{Pengantar dan Garis Besar Kitab}}|{{Pendahuluan Kitab-kitab dalam Alkitab}}|{{Perjanjian Lama}}}}
-
==Pendahuluan Habakuk==
 
Nabi Nahum mungkin hidup sebelum kekalahan Ayur, mungkin bersamaan waktu dengan Zefanya. Kedua nabi itu menubuatkan tentang kehancuran Niniwe, yang tertunda kira-kira 150 tahun karena pertobatan mereka yang diakibatkan oleh pemberitaan Yunus tentang hukuman yang akan menimpa mereka ({{ayat|Nahum 1:1,8}}; {{ayat|Zefanya 2:13-15}}). Kedua nabi ini bernubuat setelah Yesaya, selama pemerintahan Manasye, Raja Yehuda yang jahat.
Nabi Nahum mungkin hidup sebelum kekalahan Ayur, mungkin bersamaan waktu dengan Zefanya. Kedua nabi itu menubuatkan tentang kehancuran Niniwe, yang tertunda kira-kira 150 tahun karena pertobatan mereka yang diakibatkan oleh pemberitaan Yunus tentang hukuman yang akan menimpa mereka ({{ayat|Nahum 1:1,8}}; {{ayat|Zefanya 2:13-15}}). Kedua nabi ini bernubuat setelah Yesaya, selama pemerintahan Manasye, Raja Yehuda yang jahat.

Revisi per 01:06, 16 Mei 2011

<< >>
Sejarah Alkitab di Indonesia
Sejarah Alkitab Daerah Indonesia
Sejarah Alkitab di Luar Indonesia
Biblika
Doktrin Alkitab
Pengantar dan Garis Besar Kitab
Studi Kata Alkitab
Bagian-bagian dari buku :
Pendahuluan Kitab-kitab dalam Alkitab
Pendahuluan Kitab-kitab dalam Alkitab:
Perjanjian Lama
Kejadian
Keluaran
Imamat
Bilangan
Ulangan
Yosua
Hakim-hakim
Rut
1 Samuel
2 Samuel
1 Raja-raja
2 Raja-raja
1 Tawarikh
2 Tawarikh
Ezra
Nehemia
Ester
Ayub
Mazmur
Amsal
Pengkhotbah
Kidung Agung
Yesaya
Yeremia
Ratapan
Yehezkiel
Daniel
Hosea
Yoël
Amos
Obaja
Yunus
Mikha
Nahum
Habakuk
Zefanya
Hagai
Zakharia
Maleakhi



Nabi Nahum mungkin hidup sebelum kekalahan Ayur, mungkin bersamaan waktu dengan Zefanya. Kedua nabi itu menubuatkan tentang kehancuran Niniwe, yang tertunda kira-kira 150 tahun karena pertobatan mereka yang diakibatkan oleh pemberitaan Yunus tentang hukuman yang akan menimpa mereka (Nahum 1:1,8; Zefanya 2:13-15). Kedua nabi ini bernubuat setelah Yesaya, selama pemerintahan Manasye, Raja Yehuda yang jahat.

Agak sulit untuk mempercayai bahwa ibukota dari Kerajaan Asyur yang perkasa itu harus jatuh karena temboknya yang sangat kokoh yang membentengi kota itu. Namun, Nahum dengan tegas menubuatkan kehancuran Niniwe sebagai akibat dari kekejamannya, penindasannya, perzinahannya, dan perbuatan sihirnya.

Kerajaan Asyur yang perkasa, yang telah menghancurkan Israel, Kerajaan Utara, akhirnya ditaklukkan oleh bangsa Babel dalam kurun waktu 50 setelah nubuatan Nahum disampaikan. Sejak itubangsa Asyur tak pernah bangkit kembali untuk berkuasa.

Habakuk hidup ketika Nebukadnezar sedang dalam puncak kejayaannya. Mungkin ia bernubuat di Yehuda pada tahun-tahun akhir pemerintahan Yosia dan pemerintahan Raja Yoyakim. Berbeda dengan Yosia, ayahnya, Yoyakim melakukan apa yang jahat di mata TUHAN (2 Raja-Raja 23:37). Habakuk mengecam kebobrokan moral yang merajalela pada masanya. Ia menubuatkan bahwa Allah akan mengizinkan bangsa Babel yang kejam untuk mendatangkan hukuman atas Yehuda. Namun, walau mereka harus melintasi pengalaman-pengalaman yang dahsyat itu, orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya (Habakuk 2:4; bandingkan Yohanes 3:36; Roma 1:17; Galatia 3:11; Ibrani 10:38). Habakuk berbicara kepada semua orang percaya sepanjang zaman agar menerima setiap situasi dengan iman karena kebenaran dan keadilan pada akhirnya akan menang.


Bibliografi
Artikel ini diambil dari:
Kepercayaan dan Kehidupan Kristen. PT BPK Gunung Mulia, Jakarta. CD SABDA-Topik 07008
kembali ke atas