Sejarah Alkitab Indonesia

Pendahuluan Kitab-kitab dalam Alkitab/2 Yohanes

Bagikan ke Facebook

Dari Sejarah Alkitab Indonesia

Langsung ke: navigasi, cari
Sejarah (Bicara | kontrib)
(←Membuat halaman berisi '{{Kanan|{{Pengantar dan Garis Besar Kitab}}|{{Pendahuluan Kitab-kitab dalam Alkitab}}|{{Perjanjian Baru}}}} Penulis II Yohanes menyebut dirinya sebagai penatua. Suratnya...')
Revisi selanjutnya →

Revisi per 02:45, 16 Mei 2011

<< >>
Sejarah Alkitab di Indonesia
Sejarah Alkitab Daerah Indonesia
Sejarah Alkitab di Luar Indonesia
Biblika
Doktrin Alkitab
Pengantar dan Garis Besar Kitab
Studi Kata Alkitab
Bagian-bagian dari buku :
Pendahuluan Kitab-kitab dalam Alkitab
Pendahuluan Kitab-kitab dalam Alkitab:
Perjanjian Baru
Matius
Markus
Lukas
Yohanes
Kisah Para Rasul
Roma
1 Korintus
2 Korintus
Galatia
Efesus
Filipi
Kolose
1 Tesalonika
2 Tesalonika
1 Timotius
2 Timotius
Titus
Filemon
Ibrani
Yakobus
1 Petrus
2 Petrus
1 Yohanes
2 Yohanes
3 Yohanes
Yudas
Wahyu


Penulis II Yohanes menyebut dirinya sebagai penatua. Suratnya ini ditujukan kepada Ibu yang terpilih (II Yohanes 1:1). Meskipun sebagian orang meyakini bahwa surat ini dialamatkan kepada seseorang, namun sebagian lagi percaya bahwa karena penganiayaan semakin menghebat ketika surat ini ditulis sehingga penulisn sebenarnya mengalamatkannya kepada Gereja atau Mempelai Kristus dan anggota-anggotanya yang ia sebut sebagai anak-anak (II Yohanes 1:1,4). Penulis menekankan tentang pentingnya mengajarkan firman Allah. Perkataan kebenaran digunakan lima kali dalam empat ayat pertama dalam surat II Yohanes. Orang-orang percaya dinasihatkan untuk menyelidiki kembali tradisi-tradisi, pendapat-pendapat, kepercayaan-kepercayaan dan motif-motif mereka pada saat mereka membaca Firman Allah dan memastikan bahwa mereka hidup sesuai dengan kebenaran firman Allah.

Dalam III Yohanes perkataan kebenaran digunakan enam kali dalam 14 ayatnya. Juga dalam surat ini kita diperkenalkan kepada tiga orang: Demetrius yang dipuji oleh Yohanes; Gayus seorang penolong yang baik dalam pekerjaan Tuhan dan Diotrefes, seorang yang memiliki kemampuan yang sangat luar biasa namun menjadi penghambat dalam pelayanan. Karena tak seorangpun yang dapat bersikap netral maka mereka menjadi cermin teladan bagi manusia pada masa kini, apakah kita menjadi penolong atau penghambat dalam pelayanan Kristus.

Yudas menyebut dirinya sebagai hamba Yesus Kristus dan saudara Yakobus (Yudas 1:1). Karena Yudas adalah saudara Yakobus, ia juga adalah saudara Yesus. Yudas ini bukanlah Yudas yang disebutkan dalam Yohanes 14:22, melainkan adalah Yudas dalam Matius 13:55 dan Markus 6:3. Karena tekanan-tekanan dan penganiayaan yang semakin meningkat maka Yudas menasihatkan para pembacanya untuk tetap berdiri teguh dan tetap berjuang untuk mempertahankan iman (Yudas 1:3). Surat Yudas ini bertujuan untuk membeberkan akibat-akibat yang mengerikan dari sikap mempercayai ajaran-ajaran palsu.


Bibliografi
Artikel ini diambil dari:
Kepercayaan dan Kehidupan Kristen. PT BPK Gunung Mulia, Jakarta. CD SABDA-Topik 07008
kembali ke atas