Dari Sejarah Alkitab Indonesia
(←Membuat halaman berisi '{{Kanan|{{Pengantar dan Garis Besar Kitab}}|{{Pendahuluan Kitab-kitab dalam Alkitab}}|{{Perjanjian Baru}}}} Rasul Paulus tinggal di Korintus lebih dari satu tahun seteng...')
Revisi selanjutnya →
Revisi per 02:49, 16 Mei 2011
Rasul Paulus tinggal di Korintus lebih dari satu tahun setengah (Kisah 18:11). Kemudian ia berlayar bersama dengan Akila dan Priskila ke Efesus dan meninggalkan mereka di sana untuk melanjutkan pelayanannya. Ia meneruskan perjalanannya ke Yerusalem untuk waktu yang singkat dengan maksud untuk memenuhi janjinya dan memberi salam kepada jemaat. Kemudian ia kembali ke pusat pelayanannya di Antiokhia selama mungkin setahun dan mengajarkan Firman Tuhan di sana (Kisah 18:18-22)..
Dalam perjalanan pengabaran Injilnya yang ketiga, Paulus tinggal di Efesus dan selama dua tahun berkhotbah dan mengajar di sana (Kisah 19:1,8-10; 20:31). Selama ia tinggal di sana banyak orang bertobat dan memutuskan untuk meninggalkan penyembahan kepada Diana dan menjadi orang-orang Kristen yang sejati: Dengan jalan ini makin tersiarlah firman Tuhan (tentang Yesus sebagai Juruselamat, Kristus yang dinyatakan dalam nubuatan) dan makin berkuasa (Kisah 19:20). Paulus juga memfokuskan perhatian kepada kekayaan kasih karunia Allah dan kemurahanNya yang besar yang telah menghidupkan kita di dalam Yesus Kristus. Ia mengingatkan kita bahwa pada masa lampau kita hidup di dalamnya, karena mengikuti jalan dunia ini, ....menuruti kehendak daging dan pikiran yang jahat. Pada dasarnya kita adalah orang-orang yang harus dimurka (berada di bawah hukuman Allah), sama seperti mereka yang lain (Efesus 2:2-3).Tetapi sekarang kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, ......dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya (Efesus 4:23-24).
Surat Efesus juga mengajarkan bahwa kita sedang berada dalam peperangan bukan melawan kekuatan-kekuatan jasmani melainkan melawan kekuatan-kekuatan roh. Surat ini dapat disebut sebagai ?Penuntun bagi orang Kristen dalam peperangan rohani? karena dalam surat ini menjelaskan tentang perlengkapan kita, strategi peperangan kita dan satu-satunya senjata ampuh kita yakni Firman Allah dengan kuasa Roh Kudus.
Berbeda dengan orang-orang percaya yang berjalan di dalam hidup baru dalam Kristus adalah mereka yang berasal dari dunia ini yang berjalan menuruti pikirannya yang sia-sia dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka (Efesus 4:17-18)
Paulus menasihatkan mereka untuk menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan kegelapan (Efesus 5:11) - dengan mengingatkan mereka bahwa tidak ada orang sundal (yang mempraktekkan dosa-dosa seksual), orang cemar (cemar dalam pikiran dan kehidupannya) atau orang serakah (yang menginginkan milik orang lain dan mengejar keuntungan), artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah (Efesus 5:5).
Pada akhir dari kitab ini Paulus menasihatkan kita untuk mempersiapkan diri bagi peperangan rohani dengan mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah dan menunjukkan betapa pentingnya pengetahuan akan Firman Allah untuk dapat mengalahkan dan memadamkan semua panah api dari si jahat (Efesus 6:11-17).
Bibliografi | |
Artikel ini diambil dari: |