Dari Sejarah Alkitab Indonesia
(←Membuat halaman berisi 'Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang atas terbitnya edisi kedua Kitab Suci Injil terjemahan tahun 1912 dalam bahasa Indonesia. Edi...')
Revisi selanjutnya →
Revisi per 08:16, 25 April 2011
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang atas terbitnya edisi kedua Kitab Suci Injil terjemahan tahun 1912 dalam bahasa Indonesia. Edisi pertama dari Kitab Suci terjemahan tahun 1912 ini, terbit di Asia Tenggara pada tahun itu juga, terdiri atas seluruh Kitab Taurat, Zabur, dan Injil, ditulis dalam bahasa Melayu serta dicetak dalam huruf Arab yang juga disebut huruf Jawi. Edisi ini beredar terutama di Sumatra, Kalimantan, semenanjung Malaysia, dan Singapura. Pada tahun 1929, Kitab Suci Zabur dan Injil dari terjemahan ini diterbitkan dalam huruf Latin dengan menggunakan ejaan yang lazim dipakai di Indonesia pada zaman itu. Di Indonesia, edisi itu dipakai terutama di pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Di beberapa daerah tertentu, Kitab Injil terjemahan tahun 1912 ini telah dicetak ulang dan terus dipakai sampai tahun 1970-an. Bahkan Kitab Taurat, Zabur, dan Para Nabi tetap dipakai hingga sekitar tahun 1990-an.
Walaupun Kitab Suci Injil telah diterjemahkan ke dalam ribuan bahasa, naskah aslinya yang tertulis dalam bahasa Yunani tidak pernah berubah. Kitab Suci Injil terjemahan 1912 edisi kedua ini merupakan hasil pembaharuan dari edisi pertamanya, dan telah melewati proses pemeriksaan berulang kali oleh sebuah tim ahli bahasa Yunani dan bahasa Indonesia. Maksudnya ialah supaya setiap kata dan kalimat dalam bahasa Indonesia tidak melenceng dari arti dan maksud yang terdapat dalam bahasa aslinya. Karena Kitab Suci adalah sempurna dalam bahasa aslinya, teks bahasa Yunani sengaja disertakan dalam Kitab Suci edisi kedua ini, supaya Kitab Injil ini dapat dibaca dan dipelajari pula dalam bahasa aslinya.
Secara umum, edisi kedua ini dari Kitab Suci Injil ini tidak jauh berbeda dari edisi pertamanya. Nama-nama, istilah-istilah, dan gaya bahasa yang ada pada edisi pertama sejauh mungkin dipertahankan dalam edisi kedua. Walaupun demikian, ada juga beberapa perubahan, antara lain:
- Edisi kali ini memakai Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD-1972) sebagai ganti ejaan yang lama.
- Tata bahasa modern yang baku di Indonesia pada saat ini dipakai menggantikan tata bahasa yang lama.
- Istilah-istilah yang sudah tidak lazim diganti dengan istilah-istilah yang umum dipakai sekarang ini, seperti: bini menjadi istri, tasik menjadi danau, Griek menjadi Yunani, jin yang najis menjadi roh jahat, dsb.
- Dalam naskah bahasa asli Kitab Injil (bahasa Yunani), sering muncul istilah kurios, yang mengandung beberapa arti, antara lain: tuan, pemimpin, pemilik, penguasa, junjungan, atau Tuhan. Dalam edisi yang pertama, pada umumnya kurios diterjemahkan menjadi Rabbi (dari kata dasar Rabb) jika yang dimaksudkan adalah Al Masih. Sedangkan dalam edisi kedua ini, untuk terjemahan kata kurios yang menunjuk kepada Al Masih, tim ahli Kitab Suci dan bahasa telah menemukan sebuah istilah yang lebih dikenal, lebih mudah dipahami, serta lebih lazim dipakai di Indonesia pada masa kini, yaitu Junjungan, Tuan, atau Junjungan Yang Ilahi, dan pemakaiannya tergantung pada konteks dan artinya di dalam kalimat.
Penjelasan tentang istilah-istilah lain bisa ditemukan pada kamus kecil yang ditempatkan pada bagian akhir dari Kitab Suci ini.
Akhir kata, semoga Kitab Suci ini dapat mendatangkan berkah bagi Bapak, Ibu, serta Saudara pembaca, dan semoga Sabda Allah yang abadi ini tinggal di dalam diri Bapak, Ibu, serta Saudara dengan berlimpah-limpah hingga akhir zaman. Amin.
Lembaga Alkitab Indonesia
[Terjemahan 1912, dalam huruf Arab:]
Terjemahan 1912:
"Adapoen demikian inilah hidoep jang kekal, jaitoe djikalau dikenalnja akan dikau, Allah jang esa dan benar, dan akan 'Isa al-Maseh jang telah engkau soeroehkan itoe. Maka akoe soedah memoeliakan dikau diatas boemi, serta mendjelaskan pekerdjaan jang telah engkau serahkan kepadakoe soepaja akoe memboeat dia."
Jahja 17:3-4
Terjemahan 1912, edisi kedua:
"Inilah hidup yang kekal, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau sebagai satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Isa Al Masih yang telah Engkau utus. Aku sudah mempermuliakan Engkau di bumi ini, yaitu dengan menyelesaikan pekerjaan yang telah Engkau serahkan kepada-Ku untuk dilaksanakan."
Yahya 17:3-4