Sejarah Alkitab Indonesia

Pengantar BIS/1 Yohanes

Bagikan ke Facebook

Dari Sejarah Alkitab Indonesia

Langsung ke: navigasi, cari
(←Membuat halaman berisi '{{Kanan|{{Pengantar dan Garis Besar Kitab}}|{{Alkitab Kabar Baik / Bahasa Indonesia Sehari-hari}}|{{Perjanjian Baru}}}} '''Surat Yohanes Yang Pertama''' ditulis dengan d...')
 
Baris 13: Baris 13:
* Kewajiban untuk mengasihi<br />'''{{ayat|1Yoh 4:7-21 }}(BIS)'''
* Kewajiban untuk mengasihi<br />'''{{ayat|1Yoh 4:7-21 }}(BIS)'''
* Kepercayaan yang membawa kemenangan<br />'''{{ayat|1Yoh 5:1-21 }}(BIS)'''
* Kepercayaan yang membawa kemenangan<br />'''{{ayat|1Yoh 5:1-21 }}(BIS)'''
-
{{Kepercayaan dan Kehidupan Kristen|footer}}
+
 
 +
{{Alkitab Kabar Baik / Bahasa Indonesia Sehari-hari|footer}}

Revisi terkini pada 02:19, 7 Juni 2011

<< >>
Sejarah Alkitab di Indonesia
Sejarah Alkitab Daerah Indonesia
Sejarah Alkitab di Luar Indonesia
Biblika
Doktrin Alkitab
Pengantar dan Garis Besar Kitab
Studi Kata Alkitab
Bagian-bagian dari buku :
Alkitab Kabar Baik / Bahasa Indonesia Sehari-hari
Pengantar BIS:
Perjanjian Baru
Matius
Markus
Lukas
Yohanes
Kisah Para Rasul
Roma
1 Korintus
2 Korintus
Galatia
Efesus
Filipi
Kolose
1 Tesalonika
2 Tesalonika
1 Timotius
2 Timotius
Titus
Filemon
Ibrani
Yakobus
1 Petrus
2 Petrus
1 Yohanes
2 Yohanes
3 Yohanes
Yudas
Wahyu


Surat Yohanes Yang Pertama ditulis dengan dua maksud. Pertama, untuk memberi dorongan kepada para pembacanya supaya mereka hidup bersatu dengan Allah dan Anak-Nya Yesus Kristus. Kedua, untuk mengingatkan mereka supaya tidak mengikuti ajaran-ajaran salah yang dapat merusak kesatuan mereka dengan Allah dan Yesus Kristus. Ajaran-ajaran yang salah itu didasarkan atas kepercayaan bahwa apa saja yang bersentuhan dengan dunia, menghasilkan yang jahat; jadi, Yesus Anak Allah, tidak mungkin telah menjadi manusia. Guru-guru yang mengajarkan ajaran-ajaran yang salah itu berkata bahwa diselamatkan berarti dilepaskan dari urusan-urusan kehidupan di dunia ini; mereka mengajar juga bahwa keselamatan tidak ada hubungannya dengan hal-hal mengenai kesusilaan atau kasih terhadap sesama manusia.

Bertentangan dengan ajaran-ajaran itu, penulis surat ini mengemukakan dengan jelas bahwa Yesus Kristus sungguh-sungguh sudah menjadi manusia sejati. Ia menekankan juga bahwa semua orang yang percaya kepada Yesus serta mengasihi Allah harus pula mengasihi satu sama lain.

Isi


Bibliografi
Artikel ini diambil dari:
Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari. Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta. CD SABDA-Topik 05302
kembali ke atas