Sejarah Alkitab Indonesia

Pendahuluan Kitab-kitab dalam Alkitab/Mazmur

Bagikan ke Facebook

Dari Sejarah Alkitab Indonesia

Langsung ke: navigasi, cari
 
Baris 1: Baris 1:
{{Kanan|{{Pengantar dan Garis Besar Kitab}}|{{Pendahuluan Kitab-kitab dalam Alkitab}}|{{Perjanjian Lama}}}}
{{Kanan|{{Pengantar dan Garis Besar Kitab}}|{{Pendahuluan Kitab-kitab dalam Alkitab}}|{{Perjanjian Lama}}}}
-
Kitab Mazmur merupakan kitab yang terpanjang dalam Alkitab. Roh Kudus, yang menggerakkan Daud untuk menulis kira-kira 70 dari 150 Mazmur, adalah sebenarnya merupakan penulis kitab ini. Yesus bukan saja mendasarkan suatu argumentasi yang penting tentang keabsahan Mazmur 110 melainkan menguatkan pengilhamannya oleh Roh Kudus ketika Ia berkata: ''Daud sendiri oleh pimpinan Roh Kudus berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku; duduklah di sebelah kananKu, sam[pai musuh-musuhMu Kutaruh di bawah kakiMu'' ({{ayat|Markus 12:36}}).
+
Kitab Mazmur merupakan kitab yang terpanjang dalam Alkitab. Roh Kudus, yang menggerakkan Daud untuk menulis kira-kira 70 dari 150 Mazmur, adalah sebenarnya merupakan penulis kitab ini. Yesus bukan saja mendasarkan suatu argumentasi yang penting tentang keabsahan {{ayat|Mazmur 110}} melainkan menguatkan pengilhamannya oleh Roh Kudus ketika Ia berkata: ''Daud sendiri oleh pimpinan Roh Kudus berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku; duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu'' ({{ayat|Markus 12:36}}).
Para penulis lainnya yang mendapat ilham untuk menulis Mazmur adalah Musa, Salomo, Asaf, Etan, Heman, dan anak-anak Korah. Penulis dari kira-kira 50 Mazmur dalam kitab ini tidak diketahui dengan pasti. Kebanyakan dari Mazmur-Mazmur ini adalah nyanyian-nyanyian yang mengungkapkan pujian dan syukur atas kasih dan kesetiaan Sang Pencipta kita. Memang merupakan rencana Allah bagi kita untuk memuji Dia melalui nyanyian, sebagaimana Ia berkata: ''Bersorak-soraklah bagi Tuhan'' ({{ayat|Mazmur 100:1}}). Dalam kelima Mazmur terakhir masing-masing diawali dan diakhiri dengan perkataan: ''Pujilah Tuhan'', yang adalah terjemahan dari istilah Ibrani ''Haleluya''. Nada pikiran peMazmur sering beralih dari perasaan gagal kepada keceriaan. Mazmur-Mazmur ini mengajar kita untuk mengampuni dan menerima diri kita dan orang-orang lain, serta mengungkapkan syukur kepada Allah kita atas keampunan, kesembuhan, dan pemulihan kita.
Para penulis lainnya yang mendapat ilham untuk menulis Mazmur adalah Musa, Salomo, Asaf, Etan, Heman, dan anak-anak Korah. Penulis dari kira-kira 50 Mazmur dalam kitab ini tidak diketahui dengan pasti. Kebanyakan dari Mazmur-Mazmur ini adalah nyanyian-nyanyian yang mengungkapkan pujian dan syukur atas kasih dan kesetiaan Sang Pencipta kita. Memang merupakan rencana Allah bagi kita untuk memuji Dia melalui nyanyian, sebagaimana Ia berkata: ''Bersorak-soraklah bagi Tuhan'' ({{ayat|Mazmur 100:1}}). Dalam kelima Mazmur terakhir masing-masing diawali dan diakhiri dengan perkataan: ''Pujilah Tuhan'', yang adalah terjemahan dari istilah Ibrani ''Haleluya''. Nada pikiran peMazmur sering beralih dari perasaan gagal kepada keceriaan. Mazmur-Mazmur ini mengajar kita untuk mengampuni dan menerima diri kita dan orang-orang lain, serta mengungkapkan syukur kepada Allah kita atas keampunan, kesembuhan, dan pemulihan kita.
-
Mazmur-Mazmur ini juga mengungkapkan doa-doa permohonan untuk kemurahan dan pertolongan serta penyerahan dan kepercayaan. Namun hal lain yang menonjol dalam kitab Mazmur adalah penghargaan tinggi yang diberikan kepada Kitab Suci itu sendiri: ''Kaubuat namaMu dan janjiMu melebihi segala sesuatu'' ({{ayat|Mazmur 138:2}}). Allah telah mengangkat FirmanNya mengatasi segala sesuatu yang lain. Jadi dalam hal ini jelas bahwa Kitab Suci itu sangat penting, dan sikap mengabaikan FirmanNya pada hakekatnya merupakan penghinaan kepada Allah. Pentingnya Kitab Suci itu disebutkan sekurang-kurangnya 170 kali, di dalam 176 ayat dalam Mazmur 119, terkecuali tiga ayat.
+
Mazmur-Mazmur ini juga mengungkapkan doa-doa permohonan untuk kemurahan dan pertolongan serta penyerahan dan kepercayaan. Namun hal lain yang menonjol dalam kitab Mazmur adalah penghargaan tinggi yang diberikan kepada Kitab Suci itu sendiri: ''Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu'' ({{ayat|Mazmur 138:2}}). Allah telah mengangkat Firman-Nya mengatasi segala sesuatu yang lain. Jadi dalam hal ini jelas bahwa Kitab Suci itu sangat penting, dan sikap mengabaikan Firman-Nya pada hakekatnya merupakan penghinaan kepada Allah. Pentingnya Kitab Suci itu disebutkan sekurang-kurangnya 170 kali, di dalam 176 ayat dalam {{ayat|Mazmur 119}}, terkecuali tiga ayat.
Mazmur-Mazmur ini mengungkapkan pikiran orang yang rindu menyembah dan memuji Bapa Sorgawi kita, Yesus Kristus, dan Roh Kudus.
Mazmur-Mazmur ini mengungkapkan pikiran orang yang rindu menyembah dan memuji Bapa Sorgawi kita, Yesus Kristus, dan Roh Kudus.
-
Walaupun ditulis seribu tahun sebelum kelahiran Yesus, banyak Mazmur-Mazmur yang menunjuk kepada Mesias -- mengenai kelahiran, kehidupan, pengkhianatan, penyaliban, kebangkitan, dan kenaikanNya. Mazmur-Mazmur berikut ini berbicara tentang Yesus Kristus di dalam Perjanjian Baru: 2, 8, 16, 22, 40, 41, 45, 68, 69, 89, 102, 109, 110, 118. Dalam Mazmur 2, Mesias itu adalah Anak Allah yang harus disembah; {{ayat|Mazmur 16:10-11}} menyatakan tentang kebangkitanNya, Mazmur 22 tentang penderitaanNya, dan Mazmur 40 tentang pengorbananNya; dalam {{ayat|Mazmur 45:6}} Mesias itu adalah Allah; dalam Mazmur 89 Ia adalah Oknum yang dijanjikan untuk menggenapi perjanjian Allah dengan Daud; dan dalam Mazmur 110 Ia adalah Imam-Raja dan Tuhan dari Daud. Setelah kebangkitanNya, Yesus membuka mata para muridNya sehingga mereka melihat ''Dia di dalam Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab ayat|Mazmur'' ({{ayat|Lukas 24:27,44}}), yang berarti seluruh Perjanjian Lama. Ini berarti bahwa orang yang hanya mau membaca Perjanjian Baru saja telah membatasi pengetahuannya tentang Kristus dan kehendakNya bagi kehidupannya.
+
Walaupun ditulis seribu tahun sebelum kelahiran Yesus, banyak Mazmur-Mazmur yang menunjuk kepada Mesias -- mengenai kelahiran, kehidupan, pengkhianatan, penyaliban, kebangkitan, dan kenaikan-Nya. Mazmur-Mazmur berikut ini berbicara tentang Yesus Kristus di dalam Perjanjian Baru: {{ayat|Mazmur 2|2}}, {{ayat|Mazmur 8|8}}, {{ayat|Mazmur 16|16}}, {{ayat|Mazmur 22|22}}, {{ayat|Mazmur 40|40}}, {{ayat|Mazmur 41|41}}, {{ayat|Mazmur 45|45}}, {{ayat|Mazmur 68|68}}, {{ayat|Mazmur 69|69}}, {{ayat|Mazmur 89|89}}, {{ayat|Mazmur 102|102}}, {{ayat|Mazmur 109|109}}, {{ayat|Mazmur 110|110}}, {{ayat|Mazmur 118|118}}. Dalam {{ayat|Mazmur 2}}, Mesias itu adalah Anak Allah yang harus disembah; {{ayat|Mazmur 16:10-11}} menyatakan tentang kebangkitan-Nya, {{ayat|Mazmur 22}} tentang penderitaan-Nya, dan {{ayat|Mazmur 40}} tentang pengorbanan-Nya; dalam {{ayat|Mazmur 45:6}} Mesias itu adalah Allah; dalam {{ayat|Mazmur 89}} Ia adalah Oknum yang dijanjikan untuk menggenapi perjanjian Allah dengan Daud; dan dalam {{ayat|Mazmur 110}} Ia adalah Imam-Raja dan Tuhan dari Daud. Setelah kebangkitan-Nya, Yesus membuka mata para muridNya sehingga mereka melihat ''Dia di dalam Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur'' ({{ayat|Lukas 24:27,44}}), yang berarti seluruh Perjanjian Lama. Ini berarti bahwa orang yang hanya mau membaca Perjanjian Baru saja telah membatasi pengetahuannya tentang Kristus dan kehendakNya bagi kehidupannya.
-
Mazmur-Mazmur ini memberikan pengetahuan yang dalam mengenai ajaran-ajaran mendasar dalam Alkitab, seperti mengenai Allah sebagai Pencipta dunia ini dan segala sesuatu yang ada di dalamnya ({{ayat|Mazmur 8:3-9; 90:1-2; 104:1-32}}) dan bahwa Ia adalah Oknum yang mengenal setiap pikiran kita ({{ayat|Mazmur 139:1-18,23-24}}). Mazmur-Mazmur ini juga menjelaskan perbedaan antara dosa dan kebenaran dan menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya sikap kita terhadap penderitaan dan pergumulan yang kita hadapi setiap hari. Perkataan ''benar'' dan ''kebenaran'' digunakan kira-kira 130 kali. Perkataan ''dosa, kesalahan'', dan ''kejahatan ''ditemukan lebih dari 100 kali yang menyatakan tentang peperangan rohani yang harus kita hadapi setiap hari melawan tipu daya Iblis.
+
Mazmur-Mazmur ini memberikan pengetahuan yang dalam mengenai ajaran-ajaran mendasar dalam Alkitab, seperti mengenai Allah sebagai Pencipta dunia ini dan segala sesuatu yang ada di dalamnya ({{ayat|Mazmur 8:3-9; 90:1-2; 104:1-32}}) dan bahwa Ia adalah Oknum yang mengenal setiap pikiran kita ({{ayat|Mazmur 139:1-18,23-24}}). Mazmur-Mazmur ini juga menjelaskan perbedaan antara dosa dan kebenaran dan menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya sikap kita terhadap penderitaan dan pergumulan yang kita hadapi setiap hari. Perkataan ''benar'' dan ''kebenaran'' digunakan kira-kira 130 kali. Perkataan ''dosa, kesalahan'', dan ''kejahatan'' ditemukan lebih dari 100 kali yang menyatakan tentang peperangan rohani yang harus kita hadapi setiap hari melawan tipu daya Iblis.
-
Mazmur-Mazmur tentang hukuman terhadap orang-orang fasik mengajarkan bahwa dosa adalah pemberontakan terhadap Allah dan kekuasaanNya. Ketika Roh Allah memimpin para peMazmur untuk berbicara tentang pembalasan atau hukuman atas orang fasik, yang dimaksud bukan pembalasan pribadi melainkan ungkapan tentang kehendak Allah mengenai segala bentuk ketidakadilan dan janji bahwa dosa pada akhirnya akan dihukum: ''Pembalasan itu adalah hakKu, .... demikianlah firman Tuhan'' ({{ayat|Roma 12:19}}).
+
Mazmur-Mazmur tentang hukuman terhadap orang-orang fasik mengajarkan bahwa dosa adalah pemberontakan terhadap Allah dan kekuasaan-Nya. Ketika Roh Allah memimpin para peMazmur untuk berbicara tentang pembalasan atau hukuman atas orang fasik, yang dimaksud bukan pembalasan pribadi melainkan ungkapan tentang kehendak Allah mengenai segala bentuk ketidakadilan dan janji bahwa dosa pada akhirnya akan dihukum: ''Pembalasan itu adalah hak-Ku, .... demikianlah firman Tuhan'' ({{ayat|Roma 12:19}}).
Berbeda dengan Allah yang mutlak sempurna, manusia dinyatakan telah lahir dalam dosa dan karena itu membutuhkan seorang Penebus.
Berbeda dengan Allah yang mutlak sempurna, manusia dinyatakan telah lahir dalam dosa dan karena itu membutuhkan seorang Penebus.
Dalam khotbahnya pada Hari Pentakosta, Petrus mengutip dari kitab Mazmur untuk menunjukkan bahwa Yesus adalah Mesias ({{ayat|Kisah 2:25}}; {{ayat|Mazmur 16:8-11}}).
Dalam khotbahnya pada Hari Pentakosta, Petrus mengutip dari kitab Mazmur untuk menunjukkan bahwa Yesus adalah Mesias ({{ayat|Kisah 2:25}}; {{ayat|Mazmur 16:8-11}}).
-
 
{{Pendahuluan Kitab-kitab dalam Alkitab|footer}}
{{Pendahuluan Kitab-kitab dalam Alkitab|footer}}

Revisi terkini pada 14:15, 1 November 2011

<< >>
Sejarah Alkitab di Indonesia
Sejarah Alkitab Daerah Indonesia
Sejarah Alkitab di Luar Indonesia
Biblika
Doktrin Alkitab
Pengantar dan Garis Besar Kitab
Studi Kata Alkitab
Bagian-bagian dari buku :
Pendahuluan Kitab-kitab dalam Alkitab
Pendahuluan Kitab-kitab dalam Alkitab:
Perjanjian Lama
Kejadian
Keluaran
Imamat
Bilangan
Ulangan
Yosua
Hakim-hakim
Rut
1 Samuel
2 Samuel
1 Raja-raja
2 Raja-raja
1 Tawarikh
2 Tawarikh
Ezra
Nehemia
Ester
Ayub
Mazmur
Amsal
Pengkhotbah
Kidung Agung
Yesaya
Yeremia
Ratapan
Yehezkiel
Daniel
Hosea
Yoël
Amos
Obaja
Yunus
Mikha
Nahum
Habakuk
Zefanya
Hagai
Zakharia
Maleakhi


Kitab Mazmur merupakan kitab yang terpanjang dalam Alkitab. Roh Kudus, yang menggerakkan Daud untuk menulis kira-kira 70 dari 150 Mazmur, adalah sebenarnya merupakan penulis kitab ini. Yesus bukan saja mendasarkan suatu argumentasi yang penting tentang keabsahan Mazmur 110 melainkan menguatkan pengilhamannya oleh Roh Kudus ketika Ia berkata: Daud sendiri oleh pimpinan Roh Kudus berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku; duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu (Markus 12:36).

Para penulis lainnya yang mendapat ilham untuk menulis Mazmur adalah Musa, Salomo, Asaf, Etan, Heman, dan anak-anak Korah. Penulis dari kira-kira 50 Mazmur dalam kitab ini tidak diketahui dengan pasti. Kebanyakan dari Mazmur-Mazmur ini adalah nyanyian-nyanyian yang mengungkapkan pujian dan syukur atas kasih dan kesetiaan Sang Pencipta kita. Memang merupakan rencana Allah bagi kita untuk memuji Dia melalui nyanyian, sebagaimana Ia berkata: Bersorak-soraklah bagi Tuhan (Mazmur 100:1). Dalam kelima Mazmur terakhir masing-masing diawali dan diakhiri dengan perkataan: Pujilah Tuhan, yang adalah terjemahan dari istilah Ibrani Haleluya. Nada pikiran peMazmur sering beralih dari perasaan gagal kepada keceriaan. Mazmur-Mazmur ini mengajar kita untuk mengampuni dan menerima diri kita dan orang-orang lain, serta mengungkapkan syukur kepada Allah kita atas keampunan, kesembuhan, dan pemulihan kita.

Mazmur-Mazmur ini juga mengungkapkan doa-doa permohonan untuk kemurahan dan pertolongan serta penyerahan dan kepercayaan. Namun hal lain yang menonjol dalam kitab Mazmur adalah penghargaan tinggi yang diberikan kepada Kitab Suci itu sendiri: Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu (Mazmur 138:2). Allah telah mengangkat Firman-Nya mengatasi segala sesuatu yang lain. Jadi dalam hal ini jelas bahwa Kitab Suci itu sangat penting, dan sikap mengabaikan Firman-Nya pada hakekatnya merupakan penghinaan kepada Allah. Pentingnya Kitab Suci itu disebutkan sekurang-kurangnya 170 kali, di dalam 176 ayat dalam Mazmur 119, terkecuali tiga ayat.

Mazmur-Mazmur ini mengungkapkan pikiran orang yang rindu menyembah dan memuji Bapa Sorgawi kita, Yesus Kristus, dan Roh Kudus.

Walaupun ditulis seribu tahun sebelum kelahiran Yesus, banyak Mazmur-Mazmur yang menunjuk kepada Mesias -- mengenai kelahiran, kehidupan, pengkhianatan, penyaliban, kebangkitan, dan kenaikan-Nya. Mazmur-Mazmur berikut ini berbicara tentang Yesus Kristus di dalam Perjanjian Baru: 2, 8, 16, 22, 40, 41, 45, 68, 69, 89, 102, 109, 110, 118. Dalam Mazmur 2, Mesias itu adalah Anak Allah yang harus disembah; Mazmur 16:10-11 menyatakan tentang kebangkitan-Nya, Mazmur 22 tentang penderitaan-Nya, dan Mazmur 40 tentang pengorbanan-Nya; dalam Mazmur 45:6 Mesias itu adalah Allah; dalam Mazmur 89 Ia adalah Oknum yang dijanjikan untuk menggenapi perjanjian Allah dengan Daud; dan dalam Mazmur 110 Ia adalah Imam-Raja dan Tuhan dari Daud. Setelah kebangkitan-Nya, Yesus membuka mata para muridNya sehingga mereka melihat Dia di dalam Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur (Lukas 24:27,44), yang berarti seluruh Perjanjian Lama. Ini berarti bahwa orang yang hanya mau membaca Perjanjian Baru saja telah membatasi pengetahuannya tentang Kristus dan kehendakNya bagi kehidupannya.

Mazmur-Mazmur ini memberikan pengetahuan yang dalam mengenai ajaran-ajaran mendasar dalam Alkitab, seperti mengenai Allah sebagai Pencipta dunia ini dan segala sesuatu yang ada di dalamnya (Mazmur 8:3-9; 90:1-2; 104:1-32) dan bahwa Ia adalah Oknum yang mengenal setiap pikiran kita (Mazmur 139:1-18,23-24). Mazmur-Mazmur ini juga menjelaskan perbedaan antara dosa dan kebenaran dan menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya sikap kita terhadap penderitaan dan pergumulan yang kita hadapi setiap hari. Perkataan benar dan kebenaran digunakan kira-kira 130 kali. Perkataan dosa, kesalahan, dan kejahatan ditemukan lebih dari 100 kali yang menyatakan tentang peperangan rohani yang harus kita hadapi setiap hari melawan tipu daya Iblis.

Mazmur-Mazmur tentang hukuman terhadap orang-orang fasik mengajarkan bahwa dosa adalah pemberontakan terhadap Allah dan kekuasaan-Nya. Ketika Roh Allah memimpin para peMazmur untuk berbicara tentang pembalasan atau hukuman atas orang fasik, yang dimaksud bukan pembalasan pribadi melainkan ungkapan tentang kehendak Allah mengenai segala bentuk ketidakadilan dan janji bahwa dosa pada akhirnya akan dihukum: Pembalasan itu adalah hak-Ku, .... demikianlah firman Tuhan (Roma 12:19).

Berbeda dengan Allah yang mutlak sempurna, manusia dinyatakan telah lahir dalam dosa dan karena itu membutuhkan seorang Penebus.

Dalam khotbahnya pada Hari Pentakosta, Petrus mengutip dari kitab Mazmur untuk menunjukkan bahwa Yesus adalah Mesias (Kisah 2:25; Mazmur 16:8-11).


Bibliografi
Artikel ini diambil dari:
Pendahuluan Kitab-kitab dalam Alkitab. http://www.biblepathway.org/Indonesian/books/bible_book_list.html
kembali ke atas