Sejarah Alkitab Indonesia

sejarah/bahasa jawa.htm

Bagikan ke Facebook

Dari Sejarah Alkitab Indonesia

Langsung ke: navigasi, cari
k (1 revisi)
Baris 15: Baris 15:
|}
|}
-
'''Dari: [[alkitab di tanah hindia belanda|Alkitab di Tanah Hindia Belanda]]'''
+
'''Dari: [[Alkitab di Tanah Hindia Belanda]]'''
Bahasa Jawa dipakai oleh kurang lebih dua per tiga penduduk Jawa. Bahasa jawa ini memiliki hurufnya sendiri, yang diadaptasi dari huruf Devanagari, dan kebanyakan Kitab Suci dipublikasikan dalam bentuk huruf ini, meskipun sedikit diantaranya diterbitkan dalam huruf Arab. (Biasa dikenal di Jawa sebagai huruf Pegon), dan Perjanjian Baru diterbitkan dalam huruf roman pada tahun 1911. Kitab Suci pertama kali adalah Perjanjian Baru, yang diterjemahkan oleh Gottlob Bruckner, seorang misionaris dari Baptist missionary of Semerang. Versi ini dicetak pada tahun 1829 di Serampore. The British and Foreign Bible Society memberikan penerjemah (*L*) 500 untuk 1.000 kopi.Pada tahun 1841, J.F.C. Gericke, seorang agen dari the Netherlands Bible Society, memulai satu versi yang baru, melengkapi Perjanjian Baru pada tahun 1852 dan Alkitab pada tahun 1854. Ini dipublikasikan oleh the Netherlands Bible Society. Pada tahun 1886 P. Janz dari the Mennonite Missionary Union mulai satu penerjemahan terbaru. Dia menyelesaikan Perjanjian Baru pada tahun 1897 dan Alkitab pada tahun 1906.
Bahasa Jawa dipakai oleh kurang lebih dua per tiga penduduk Jawa. Bahasa jawa ini memiliki hurufnya sendiri, yang diadaptasi dari huruf Devanagari, dan kebanyakan Kitab Suci dipublikasikan dalam bentuk huruf ini, meskipun sedikit diantaranya diterbitkan dalam huruf Arab. (Biasa dikenal di Jawa sebagai huruf Pegon), dan Perjanjian Baru diterbitkan dalam huruf roman pada tahun 1911. Kitab Suci pertama kali adalah Perjanjian Baru, yang diterjemahkan oleh Gottlob Bruckner, seorang misionaris dari Baptist missionary of Semerang. Versi ini dicetak pada tahun 1829 di Serampore. The British and Foreign Bible Society memberikan penerjemah (*L*) 500 untuk 1.000 kopi.Pada tahun 1841, J.F.C. Gericke, seorang agen dari the Netherlands Bible Society, memulai satu versi yang baru, melengkapi Perjanjian Baru pada tahun 1852 dan Alkitab pada tahun 1854. Ini dipublikasikan oleh the Netherlands Bible Society. Pada tahun 1886 P. Janz dari the Mennonite Missionary Union mulai satu penerjemahan terbaru. Dia menyelesaikan Perjanjian Baru pada tahun 1897 dan Alkitab pada tahun 1906.
-
[[Rev. R Kilgour, D.D., 173 ]]
+
[ Rev. R Kilgour, D.D., 173 ]
----
----
-
'''Dari: [[perkembangan geredja pekabaran indjil|Perkembangan Geredja itu dibawah Pekabaran Indjil]]'''
+
'''Dari: [[Perkembangan Geredja itu dibawah Pekabaran Indjil]]'''
Pada tahun 1848 pemerintah achirnja mengizinkan untuk mengedarkan beberapa Perdjandjian Baru terdjemahan Bruckner, jang 17 tahun lalu telah disita. Dalam tahun jang sama terbitlah pula suatu terdjemahan baru dalam bahasa Djawa, jang diselenggarakan oleh ahli bahasa Gericke atas tugas Lembaga Alkitab Belanda.
Pada tahun 1848 pemerintah achirnja mengizinkan untuk mengedarkan beberapa Perdjandjian Baru terdjemahan Bruckner, jang 17 tahun lalu telah disita. Dalam tahun jang sama terbitlah pula suatu terdjemahan baru dalam bahasa Djawa, jang diselenggarakan oleh ahli bahasa Gericke atas tugas Lembaga Alkitab Belanda.
-
[[Dr. Th. Muller Kruger, 1966, 169 ]]
+
[ Dr. Th. Muller Kruger, 1966, 169 ]
----
----

Revisi per 14:34, 5 Mei 2011

Keterangan Tabel
Bahasa
PL
PB
Porsi
Oleh

Jawa
Tahun 1854, 1994BS
Tahun 1829,1980BS
Tahun 1852
Gottlob Bruckner; Johann Friedrich Carl Gericke; Ngabehi Joyo Pramadi; Rd. Panji Puspowilogo; Christiaan Jacobus van der Vlis; Taco Roorda; Pieter Jansz; Rd. Ngabehi Joyo Supono

Kutipan ayat: Yoh 3:16

Perbandingan ayat

Awitdene Gusti Allah anggone ngasihi marang jagad iku nganti masrahake Kang Putra ontang-anting, supaya saben wong kang pracaya marang Panjenengane aja nganti nemu karusakan, nanging nduwenana urip langgeng.

Dari: Alkitab di Tanah Hindia Belanda

Bahasa Jawa dipakai oleh kurang lebih dua per tiga penduduk Jawa. Bahasa jawa ini memiliki hurufnya sendiri, yang diadaptasi dari huruf Devanagari, dan kebanyakan Kitab Suci dipublikasikan dalam bentuk huruf ini, meskipun sedikit diantaranya diterbitkan dalam huruf Arab. (Biasa dikenal di Jawa sebagai huruf Pegon), dan Perjanjian Baru diterbitkan dalam huruf roman pada tahun 1911. Kitab Suci pertama kali adalah Perjanjian Baru, yang diterjemahkan oleh Gottlob Bruckner, seorang misionaris dari Baptist missionary of Semerang. Versi ini dicetak pada tahun 1829 di Serampore. The British and Foreign Bible Society memberikan penerjemah (*L*) 500 untuk 1.000 kopi.Pada tahun 1841, J.F.C. Gericke, seorang agen dari the Netherlands Bible Society, memulai satu versi yang baru, melengkapi Perjanjian Baru pada tahun 1852 dan Alkitab pada tahun 1854. Ini dipublikasikan oleh the Netherlands Bible Society. Pada tahun 1886 P. Janz dari the Mennonite Missionary Union mulai satu penerjemahan terbaru. Dia menyelesaikan Perjanjian Baru pada tahun 1897 dan Alkitab pada tahun 1906.

[ Rev. R Kilgour, D.D., 173 ]


Dari: Perkembangan Geredja itu dibawah Pekabaran Indjil

Pada tahun 1848 pemerintah achirnja mengizinkan untuk mengedarkan beberapa Perdjandjian Baru terdjemahan Bruckner, jang 17 tahun lalu telah disita. Dalam tahun jang sama terbitlah pula suatu terdjemahan baru dalam bahasa Djawa, jang diselenggarakan oleh ahli bahasa Gericke atas tugas Lembaga Alkitab Belanda.

[ Dr. Th. Muller Kruger, 1966, 169 ]


Referensi:

  1. Kilgour, Rev. R, D.D. Alkitab di Tanah Hindia Belanda. Halaman 171-176.
  2. Kruger, Dr. Th. Muller. 1966. Sejarah Gereja Di Indonesia. Badan Penerbitan Kristen-Djakarta. Halaman 169-171.