Dari Sejarah Alkitab Indonesia
|
Keterangan Tabel | ||
Versi Id PL PB Porsi Oleh Organisasi Bahasa Ejaan e-Text |
Valentyn |
Kutipan ayat: |
Maaf, data belum tersedia. |
Dari :Organisasi, adjaran dan kehidupan Geredja pada zaman VOC
Pendeta ini - disamping pekerdjaannja sebagai pendeta dan penulis dari 5 djilid buku "Oud en Nieuw Oost Indië" - telah menterdjemahkan pula Alkitab ke dalam bahasa Melaju Ambon dan mentjoba supaja terdjemahannja itu jang ditjetak dan bukan terdjemahan Leydekker. Pendapatnja ialah bahwa bahasa tinggi dari Leydekker itu toh tidak akan dimengerti oleh orang-orang Kristen di Indonesia bagian timur.
[ Dr. Th. Muller Kruger, 1966, 41 ]
Dari :Para Pekerdja Geredja
Kita sebut lagi Franciscus Valentijn, bukan lantaran prestasi-prestasinja sebagai pendeta, melainkan berhubungan dengan beberapa buku penting jang telah dikarangnja. Bukunja jang 5 djilid tentang "Oud en Nieuw Oost Indie (Indonesia Lama dan Baru) membuktikan ketjakapannja untuk mengumpulkan segala hal jang patut diketahui. Selandjutnja ia telah mengerdjakan terdjemahan Alkitab didalam bahasa "Melaju rendah" dan mentjoba supaja terdjemahannja itu jang ditjetak dan bukannja terdjemahan Leydekker jang pada waktu itu telah diusahakan djuga. Akan tetapi hasil usahanja tidak diterima untuk ditjetak.
[ Dr. Th. Muller Kruger, 1966, 52 ]
Dari :Geredja geredja di Maluku Dan Irian Barat
Termasuk pula tradisi Ambon ialah penghargaan orang-orang Ambon atas Alkitab terdjemahan Leydekker. Meskipun sudah lama terdjemahan itu diganti dengan terdjemahan Klinkert dan Bode, namun terdjemahan Leydekker masih berlaku seperti suatu pusaka. Dilihat dari sudut sedjarah penghargaan itu dapat mengagumkan kita. Sebenarnja Valentijnlah jang menjediakan sebuah terdjemahan Alkitab kedalam bahasa Melaju-Ambon djustru pada waktu terdjemahan Leydekker sedang disiapkan (lih. hlm. 40). Tetapi pemerintah VOC mengutamakan terdjemahan Leydekker, sehingga terdjemahan Valentijn tidak diterbitkan pada waktu itu.
[ Dr. Th. Muller Kruger, 1966, 95 ]
Dari :Alkitab Terjemahan Leijdecker
Valentyn atas kemauan dan prakarsa sendiri menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Melayu Maluku. Tetapi terjemahan Pdt. Valentyn tidak mendapat persetujuan Pemerintah Kompeni untuk diterbitkan karena: (a) terjemahannya adalah terjamahan langsung dari Alkitab bahasa Belanda Staten Vertaling, (b) bahasanya bersifat kedaerahan Maluku sehingga sulit dibaca di daerah lain, (c) pemakaian bahasa yang tidak seragam (agaknya terjemahan itu bukanlah hasil karyanya sendiri, tetapi naskah terjemahan yang diperolehnya dari Pdt. Simon de lange yang meninggal dunia di Banda pada tahun 1677).
[ Dr. Daud H. Soesilo, Ph.D, 2001, 50 ]
Referensi :
- Kruger, Dr. Th. Muller. 1966. Sejarah Gereja Di Indonesia. Badan Penerbitan Kristen-Djakarta. Halaman 38-46, 46-52, 84-97.
- Soesilo, Dr. Daud H., Ph.D. 2001. Mengenal Alkitab Anda. Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta. Halaman 49-51.