Dari Sejarah Alkitab Indonesia
Baris 5: | Baris 5: | ||
|- | |- | ||
| class="j" valign="top" | Bahasa<br /> PL<br /> PB<br /> Porsi<br /> Oleh | | class="j" valign="top" | Bahasa<br /> PL<br /> PB<br /> Porsi<br /> Oleh | ||
- | | class="j" valign="top" | | + | | class="j" valign="top" | Dayak Ngaju<br /> Tahun [[kronologis penerjemahan alkitab bahasa daerah#1858|1858]]<br /> Tahun [[kronologis penerjemahan alkitab bahasa daerah#1846|1846]], 1999<br /> -<br /> Johann Friederich Becker; August Friederich Albert Hardeland; Timotheus Marat; Nikodemus Tomonggong Joyo Negoro |
- | Dayak Ngaju<br /> Tahun [[kronologis penerjemahan alkitab bahasa daerah#1858|1858]]<br /> Tahun [[kronologis penerjemahan alkitab bahasa daerah#1846|1846]], 1999<br /> -<br /> Johann Friederich Becker; August Friederich Albert Hardeland; Timotheus Marat; Nikodemus Tomonggong Joyo Negoro | + | |
|} | |} | ||
- | {| | + | {| class="wikitable" |
|- | |- | ||
| class="h" align="left" | '''Kutipan ayat: Yoh 3:16''' | | class="h" align="left" | '''Kutipan ayat: Yoh 3:16''' | ||
Baris 35: | Baris 34: | ||
'''Referensi:''' | '''Referensi:''' | ||
- | # Kilgour, Rev. R, D.D. [[alkitab hindia belanda|''Alkitab di Tanah Hindia Belanda'']]. Halaman 171-176. | + | # Kilgour, Rev. R, D.D. [[bibliografi/alkitab hindia belanda.htm|''Alkitab di Tanah Hindia Belanda'']]. Halaman 171-176. |
- | # Cermat, H.L. [[darimana alkitab|''Alkitab: Dari Mana Datangnya?'']]. Lembaga Literatur Baptis, Bandung. Halaman 24-30. | + | # Cermat, H.L. [[bibliografi/darimana alkitab.htm|''Alkitab: Dari Mana Datangnya?'']]. Lembaga Literatur Baptis, Bandung. Halaman 24-30. |
{{DISPLAYTITLE:Bahasa Dayak Ngaju}} | {{DISPLAYTITLE:Bahasa Dayak Ngaju}} | ||
[[Kategori:Versi Alkitab]] | [[Kategori:Versi Alkitab]] |
Revisi per 06:28, 7 Juli 2011
|
Keterangan Tabel | ||
Bahasa PL PB Porsi Oleh | Dayak Ngaju Tahun 1858 Tahun 1846, 1999 - Johann Friederich Becker; August Friederich Albert Hardeland; Timotheus Marat; Nikodemus Tomonggong Joyo Negoro |
Kutipan ayat: Yoh 3:16 | |
Karana kalote kapaham Hatalla jari sinta kalunen, sampai ie jari manenga Anake ije tonggal, mangat gagenep oloh, ijo percaya buang ie, dia binasa, tapi mandino pambelom ije katatahi. |
Dari: Alkitab di Tanah Hindia Belanda
Bahasa Dayak muncul dalam tiga dialek menurut daftar milik the Bible Society; dialek Ngaju dipakai di daerah tenggara Borneo Belanda; dialek Sea Dayak (Dayak Laut) dipakai di daerah Sarawak, dan dialek Land Dayak (Dayak darat) atau Beta dipakai di daerah Sarawak. Perjanjian Baru diterjemahkan oleh J.F. Becker dan A. Hardeland of the Rhenish Missionary Society, dipublikasikan dalam dialek Ngaju pada tahun 1846, buku Sejarah Alkitab diterbitkan empat tahun sebelumnya. Alkitab diterjemahkan oleh Hardeland dan seorang Dayak pribumi yang bernama Timothy Marat dipublikasikan oleh the Netherlands Bible Society pada tahun 1858. Banyak misionaris dari Society for the Propagation of the Gospel mungkin lebih aktif dalam penerjemahan alkitab baik Land Dayak dan Sea Dayak; memproduksi versi-versi Injil dari tiga dialek awal, dan seluruh Perjanjian Baru pada dialek berikutnya. Kitab ini dipakai secara ektensif dengan penyalur British and Foreign Bible Society.
[ Rev. R Kilgour, D.D., 174 ]
Dari: Alkitab: Dalam Bahasa Daerah
Kerja sama yang agak luar biasa telah diwujudkan oleh orang Timur dan orang Barat yang mula-mula menghasilkan Alkitab dalam bahasa Ngaju (Dayak). Pada tahun-tahun 1850an di Kalimantan Selatan, A. F. A. Herdeland rajin menterjemahkan Perjanjian Lama dari bahasa aslinya (bahasa Ibrani). Sekaligus Timotheus Marat rajin menterjemahkan Perjanjian Lama dari versi Leydekker (Bahasa Melayu Tinggi).Kedua terjemahan itu kemudian dibandingkan, pasal demi pasal. Setelah disatukan, versi bahasa Ngaju itu diuji dengan jalan dipakai oleh anak-anak Dayak di sekolah. Lalu Nikodemus Tomonggong menolog Hardeland dengan revisinya yang terakhir.
[ H.L. Cermat, 29 ]
Referensi:
- Kilgour, Rev. R, D.D. Alkitab di Tanah Hindia Belanda. Halaman 171-176.
- Cermat, H.L. Alkitab: Dari Mana Datangnya?. Lembaga Literatur Baptis, Bandung. Halaman 24-30.