Dari Sejarah Alkitab Indonesia
Sejarah Alkitab Bahasa Indonesia
|
Sejarah Alkitab Bahasa Daerah
|
Sejarah dari versi-versi Alkitab dalam beberapa bahasa daerah di Indonesia.
- Bahasa Jawa (1854, 1994, PB 2006)
- Bahasa Dayak Ngaju (1858, PB 1999)
- Bahasa Siau (1883)
- Bahasa Sunda (1891, 1991, PB 1997)
- Bahasa Batak Toba (1894, 1989, 1998)
- Bahasa Bugis-Makassar (1900, 1997)
- Bahasa Nias (1911, 2006)
- Bahasa Pamona (1933, 1991, 2000)
- Bahasa Sangir/Sangihe (1942)
- Bahasa Mori (1948)
- Bahasa Kambera (1961)
- Bahasa Wewewa (1970)
- Bahasa Simalungun (1976, 2000, PB 2007)
- Bahasa Batak Karo (1987)
- Bahasa Toraja (1989)
- Bahasa Bali (1990)
- Bahasa Batak Angkola (1991)
- Bahasa Madura (1994)
- Bahasa Mentawai (1996)
- Bahasa Minangkabau (PB 1996)
- Bahasa Aceh (PB 1997)
- Bahasa Batak Dairi (1998)
- Bahasa Gorontalo (PB 2000)
- Bahasa Napu (PB 2000)
- Bahasa Rote (PB 2004)
- Bahasa Duri (PB 2005)
- Bahasa Mongondow (PB 2006)
- Bahasa Tabaru (PB 2008)
|
Biografi Penerjemah Alkitab
|
Lembaga-lembaga Alkitab
|
|
Keterangan Tabel
|
Bahasa PL PB Porsi Oleh
|
Batak Angkola Tahun 1991(LAI) Tahun 1879 - A. Schreiber; C. Leipoldt; C. Schutz
|
Dari: Alkitab di Tanah Hindia Belanda
Dalam bahasa Batta atau Batak, bahasa utama di Sumatra, dialek Batak toba memiliki terjemahan Alkitab yang lengkap, dialek ini dipakai di bagian barat pulau Sumatra dan Perjanjian Baru dan Masmur tersedia dalam dialek Angkola-Mandailing yang dipakai di daerah selatan.
[ Rev. R Kilgour, D.D., 173 ]
Dari: Alkitab di Tanah Hindia Belanda
Dalam dialek Angkola-Mandailing, penerjemahnya adalah Pendeta A. Schreiber dan C. Leipoldt, keduanya dari the Rhenish Missionary Society. Mereka mulai menerjemahkan Injil Lukas pada tahun 1873. Tiga Injil dipublikasikan dalam huruf Batta, tetapi sekarang lebih disukai dalam huruf roman, dimana Perjanjian Baru dan Masmur diterbitkan.
[ Rev. R Kilgour, D.D., 173 ]
Referensi:
- Kilgour, Rev. R, D.D. Alkitab di Tanah Hindia Belanda. Halaman 171-176.