Sejarah Alkitab Indonesia

Sejarah Gereja Katolik Roma Sesudah Kontra-Reformasi

Bagikan ke Facebook

Dari Sejarah Alkitab Indonesia

Langsung ke: navigasi, cari
 
(Satu revisi antara tak ditampilkan.)
Baris 1: Baris 1:
{{kanan|{{Harta Dalam Bejana: Sejarah Gereja Ringkas}}|{{Sejarah Alkitab Daerah di Indonesia}}}}
{{kanan|{{Harta Dalam Bejana: Sejarah Gereja Ringkas}}|{{Sejarah Alkitab Daerah di Indonesia}}}}
-
6. Di Indonesia, dengan dibubarkannya VOC maka pada akhirnya kebebasan agama dinikmati oleh orang-orang Katolik Roma juga. Baru sesudah tahun 1850 misi dapat mulai bekerja dengan sungguh. Pusat-pusatnya terdapat di Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Timur.
+
Di Indonesia, dengan dibubarkannya VOC maka pada akhirnya kebebasan agama dinikmati oleh orang-orang Katolik Roma juga. Baru sesudah tahun 1850 misi dapat mulai bekerja dengan sungguh. Pusat-pusatnya terdapat di Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Timur.
Zaman penjajahan Jepang merupakan masa berat bagi Gereja Katolik Roma juga. Imam-imam berkebangsaan Eropa dipenjarakan semua, dan imam pribumi barulah ada beberapa puluh orang. Tetapi Gereja Katolik Roma di Jepang membantu dengan mengirim beberapa imam Jepang, sama seperti gereja-gereja Protestan dibantu oleh pendeta-pendeta Jepang. Sesudah perang dunia Gereja Katolik Roma di Indonesia berkembang dengan baik. Bukan hanya jumlah anggotanya bertambah, tetapi juga kekuatan batiniahnya. Hal ini nyata dari usaha penyusunan terjemahan Alkitab ke dalam bahasa Indonesia. (Kemudian terjemahan ini dikotakkannya, yakni hanya dipergunakan sebagai Alkitab penelitian di kalangan sekolah-sekolah teologi Katolik, dengan maksud supaya semua orang Kristen memakai naskah Alkitab yang sama, yaitu Terjemahan baru dari LAI.) Kekuatan batin Gereja Katolik ditunjukkan pula oleh pertambahan jumlah biarawan/biarawati Indonesia. Ke-15 imam pertama orang Indonesia ditahbiskan pada tahun 1939; sekarang (1989) sudah ada sekitar 1180 orang, sedangkan jumlah orang Katolik di Indonesia sudah melebihi 5 juta.
Zaman penjajahan Jepang merupakan masa berat bagi Gereja Katolik Roma juga. Imam-imam berkebangsaan Eropa dipenjarakan semua, dan imam pribumi barulah ada beberapa puluh orang. Tetapi Gereja Katolik Roma di Jepang membantu dengan mengirim beberapa imam Jepang, sama seperti gereja-gereja Protestan dibantu oleh pendeta-pendeta Jepang. Sesudah perang dunia Gereja Katolik Roma di Indonesia berkembang dengan baik. Bukan hanya jumlah anggotanya bertambah, tetapi juga kekuatan batiniahnya. Hal ini nyata dari usaha penyusunan terjemahan Alkitab ke dalam bahasa Indonesia. (Kemudian terjemahan ini dikotakkannya, yakni hanya dipergunakan sebagai Alkitab penelitian di kalangan sekolah-sekolah teologi Katolik, dengan maksud supaya semua orang Kristen memakai naskah Alkitab yang sama, yaitu Terjemahan baru dari LAI.) Kekuatan batin Gereja Katolik ditunjukkan pula oleh pertambahan jumlah biarawan/biarawati Indonesia. Ke-15 imam pertama orang Indonesia ditahbiskan pada tahun 1939; sekarang (1989) sudah ada sekitar 1180 orang, sedangkan jumlah orang Katolik di Indonesia sudah melebihi 5 juta.

Revisi terkini pada 13:52, 1 Juli 2011

Harta Dalam Bejana: Sejarah Gereja Ringkas
Sejarah Alkitab Daerah di Indonesia



Di Indonesia, dengan dibubarkannya VOC maka pada akhirnya kebebasan agama dinikmati oleh orang-orang Katolik Roma juga. Baru sesudah tahun 1850 misi dapat mulai bekerja dengan sungguh. Pusat-pusatnya terdapat di Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Timur.

Zaman penjajahan Jepang merupakan masa berat bagi Gereja Katolik Roma juga. Imam-imam berkebangsaan Eropa dipenjarakan semua, dan imam pribumi barulah ada beberapa puluh orang. Tetapi Gereja Katolik Roma di Jepang membantu dengan mengirim beberapa imam Jepang, sama seperti gereja-gereja Protestan dibantu oleh pendeta-pendeta Jepang. Sesudah perang dunia Gereja Katolik Roma di Indonesia berkembang dengan baik. Bukan hanya jumlah anggotanya bertambah, tetapi juga kekuatan batiniahnya. Hal ini nyata dari usaha penyusunan terjemahan Alkitab ke dalam bahasa Indonesia. (Kemudian terjemahan ini dikotakkannya, yakni hanya dipergunakan sebagai Alkitab penelitian di kalangan sekolah-sekolah teologi Katolik, dengan maksud supaya semua orang Kristen memakai naskah Alkitab yang sama, yaitu Terjemahan baru dari LAI.) Kekuatan batin Gereja Katolik ditunjukkan pula oleh pertambahan jumlah biarawan/biarawati Indonesia. Ke-15 imam pertama orang Indonesia ditahbiskan pada tahun 1939; sekarang (1989) sudah ada sekitar 1180 orang, sedangkan jumlah orang Katolik di Indonesia sudah melebihi 5 juta.


Bibliografi
Artikel ini diambil dari:
End, Dr. Th. van den. 2001. Harta Dalam Bejana: Sejarah Gereja Ringkas. PT BPK Gunung Mulia, Jakarta.
kembali ke atas